Guru Besar IPB University Tawarkan Metode Analisis Data Pangan Berkualitas

Kamis, 08 Oktober 2020 - 22:15 WIB
loading...
Guru Besar IPB University...
Guru Besar FMIPA IPB University Prof Hari Wijayanto dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah secara daring, Kamis (8/10). Foto/Dok/Humas IPB University
A A A
JAKARTA - Salah satu isu penting pada masa pandemi COVID-19 adalah persoalan ketersediaan pangan, terutama beras yang menjadi makanan pokok bagi hampir seluruh penduduk Indonesia. Berbicara tentang ketersediaan pangan, tidak hanya soal jumlah produksi dan konsumsi beras, tetapi juga menyangkut persoalan distribusi, ketersediaan bahan pangan alternatif dan daya beli masyarakat. Namun demikian, data produksi dan ketersediaan beras masih menjadi perdebatan berbagai kalangan. Padahal data yang akurat dapat menjadi modal penting dalam menganalisis ketahanan pangan nasional.

Menyoal tentang data pangan tersebut, pada 2018 lalu Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengenalkan metode baru dalam pengumpulan padi yang dikenal dengan Kerangka Sampel Area (KSA). Metode KSA dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap sekitar 24 ribu sampel segmen dengan jumlah titik amatan sebanyak 218 ribu titik yang harus diamati setiap bulan. (Baca juga: Bantu Pendidikan Siswa, Kampus Terjunkan Ribuan Mahasiswa ke Desa-desa )

“Tetapi metode KSA ini sebenarnya memiliki beberapa kelemahan, seperti biaya operasional lapangan yang relatif mahal karena metode ini membutuhkan surveyor dalam jumlah besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan terobosan baru untuk mengatasi kelemahan KSA itu,” terang Prof Hari Wijayanto, Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah yang digelar secara daring, Kamis (8/10).

Beberapa upaya pengembangan metode KSA adalah integrasi metode KSA dengan dukungan teknologi penginderaan jauh yang memanfaatkan data citra satelit dengan resolusi tinggi. Di IPB University, lanjut Prof Hari, pernah dilakukan penelitian dalam pemanfaatan data penginderaan jauh yang berbasis metode KSA untuk menduga luas panen padi, namun belum ada yang memberikan hasil memuaskan.

Di sisi lain, beberapa tahun terakhir, cukup banyak penelitian dan pengembangan model SAE (Small Area Estimation) untuk pendugaan produksi pertanian menggunakan data penginderaan jauh yang berbasis metode KSA. Beberapa negara maju bahkan sudah mulai menerapkan pendekatan SAE pada data penginderaan jauh untuk pendugaan hasil panen produksi pertanian pada area-area kecil (sampai tingkat kabupaten). (Baca juga: Dorong Riset, FU UIN Jakarta Gelar Sharing Best Practice Penelitian )

“Namun untuk kasus Indonesia, dengan berbagai kendala yang kita hadapi, nampaknya potensi model SAE yang diterapkan pada data penginderaan jauh yang berbasis metode KSA perlu terus kita kaji dan kembangkan, sehingga pada waktunya dapat diterapkan di Indonesia,” kata dosen IPB University dari Departemen Statistika ini.

Melihat permasalahan tersebut, Prof Hari menawarkan metode Ensemble sebagai metode untuk pendugaan produksi pertanian. Metode Ensemble adalah metode gabungan dari berbagai pendekatan permodelan. Melalui permodelan tersebut dapat diketahui jumlah produksi pertanian di suatu daerah yang berbasiskan pada data saintifik.

“Metode Ensemble ini sangat mungkin menjadi salah satu solusi mengingat kondisi antar daerah di Indonesia sangat beragam,” tandas Prof Hari.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Orang Pendek...
Benarkah Orang Pendek Lebih Panjang Umur? Pakar IPB Bilang Begini
Kelas Internasional...
Kelas Internasional IPB University 2025 Kembali Dibuka, Simak Syaratnya
IPB Buka Sekolah Teknik,...
IPB Buka Sekolah Teknik, 2 Prodi Baru Siap Terima Camaba di Jalur Mandiri
3 Jalur Seleksi Mandiri...
3 Jalur Seleksi Mandiri IPB University Siap Dibuka 9 Mei 2025
Jalur Mandiri IPB untuk...
Jalur Mandiri IPB untuk Pramuka dan Hafizh Quran 2025 Dibuka Besok, Ini Persyaratannya
Panduan Lengkap Rute...
Panduan Lengkap Rute ke Lokasi UTBK 2025 di IPB University: Kampus Dramaga & Sekolah Vokasi
Lumbung Pangan Wanam...
Lumbung Pangan Wanam di Papua Panen Padi Perdana
Kapolri dan Menteri...
Kapolri dan Menteri Pertanian Panen Raya Jagung di Bone, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
Pusat Riset Pertanian...
Pusat Riset Pertanian Dukung Pencapaian Swasembada Pangan
Rekomendasi
Cara Mengatur DNS Adguard...
Cara Mengatur DNS Adguard iPhone di iOS, Ikuti Langkah-langkah Ini!
Kebijakan Merah Putih...
Kebijakan Merah Putih Bakal Tumbuhkan Bisnis Kurir Rp1.900 Triliun
Prabowo: Jika Saya Tidak...
Prabowo: Jika Saya Tidak Berhasil, Jangan Harapkan Saya Mau Maju Lagi
43 Dapur Gizi Berdiri...
43 Dapur Gizi Berdiri di Banten, 35 Unit Menyusul
Prabowo Berangkat ke...
Prabowo Berangkat ke Thailand, Bakal Bertemu Raja Maha Vajiralongkorn
Kemensos Tekankan Peningkatan...
Kemensos Tekankan Peningkatan Jaminan Sosial di ICSWSS 2025
Berita Terkini
Benarkah Orang Pendek...
Benarkah Orang Pendek Lebih Panjang Umur? Pakar IPB Bilang Begini
FHCI BUMN: Ini Kriteria...
FHCI BUMN: Ini Kriteria Peserta yang Lolos RBB 2025 ke Tes Online Tahap 2
Ini Persyaratan Prapendaftaran...
Ini Persyaratan Prapendaftaran SPMB Jakarta 2025 dan Ikuti Langkah Mudahnya
UGM Sediakan 3.670 Kursi...
UGM Sediakan 3.670 Kursi untuk Mahasiswa Baru di Jalur Mandiri 2025, Segera Daftar!
Perpusnas Luncurkan...
Perpusnas Luncurkan Program KKN Tematik Literasi dan Relima
Ikut Jejak Lyodra, Siswi...
Ikut Jejak Lyodra, Siswi Indonesia Cetak Sejarah di Kompetisi Menyanyi Dunia
Infografis
Prabowo akan Luncurkan...
Prabowo akan Luncurkan BLT untuk Guru Honorer pada 2 Mei
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved