Dorong Riset, FU UIN Jakarta Gelar Sharing Best Practice Penelitian

Kamis, 08 Oktober 2020 - 10:22 WIB
loading...
Dorong Riset, FU UIN Jakarta Gelar Sharing Best Practice Penelitian
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Foto/Dok/Humas UIN
A A A
JAKARTA - Guna mendorong tradisi riset di kalangan dosen dan mahasiswa di lingkungan fakultas, Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta menggelar sharing best practice penelitian dengan menghadirkan sejumlah peneliti berpengalaman, Rabu (7/10). Kegiatan yang dilakukan secara daring diikuti puluhan dosen dan peneliti dari lingkungan UIN Jakarta dan institusi lain.

Dua narasumber kegiatan adalah Hakimul Ikhwan dan Yanwar Pribadi, dua dosen peneliti yang banyak melakukan riset dan mempublikasikannya dalam berbagai jurnal internasional terekognisi. Ikhwan merupakan dosen Departemen Sosiologi FISIP Universitas Gadjah Mada, sedang Yanwar merupakan Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. (Baca juga: UNS Resmi Berstatus PTN Berbadan Hukum ke 12 di Indonesia )

Dekan Fakultas Ushuluddin Yusuf Rahman dalam sambutannya mengungkapkan kegiatan diharapkan memberikan wawasan bagi para dosen dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Ushuluddin dalam menggali topik dan menyusun desain penelitian. Menurutnya, ini diperlukan guna menghasilkan karya akademik berbobot dalam diskursus keilmuan.

“Untuk itu, maka kita sangat mengharapkan para narasumber kita yang sudah malang melintang dalam kegiatan penelitian membagikan pengalaman-pengalamannya kepada mahasiswa dan dosen Fakultas Ushuluddin,” harap Yusuf Rahman yang dikutip melalui laman resmi UIN Jakarta, Kamis (8/10).

Dalam paparannya, Ikhwan memaparkan pengalamannya meneliti dari pendekatan sosiologi. Menurutnya, penelitian dalam perspektif ilmuwan sosial lahir sebagai bentuk pertanggungjawaban komunitas akademik terhadap berbagai persoalan sosial yang hadir di lingkungannya. (Baca juga: Ini Solusi agar Guru Honorer Usia di Atas 35 Tahun Bisa Tetap Jadi PNS )

Kitab Muqaddimah, contohnya, ditulis Ibnu Khaldun sebagai respon atas banyaknya konflik dan peperangan di masa hidupnya. Lalu, Karl Marx menuliskan berbagai karya monumental setelah melihat banyaknya arus perpindahan dari wilayah perdesaan ke perkotaan yang memunculkan banyak persoalan, lalu dia mencari jawaban atas persoalan itu.

“Ilmuwan sosial itu biasanya melihat masalah lalu merumuskan bagaimana solusinya, atau paling tidak menjawab, atau memberi formula dalam menjawab masalah itu. Itu yang dilakukan ilmuwan sosial lintas generasi,” tandasnya.

Lebih lanjut Ikhwan yang menulis dua buku ‘Democratic Islamism: Islamists’ Engagement with Democratic Politics Post-Suharto’ dan ‘The Roots of Hitherto Conflict: Elaboration on Ibn Chaldoun’s Thoughts’ yang diterbitkan Cambridge Scholar Publisher ini memaparkan langkah-langkah yang perlu dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian. Menurutnya, ada tiga hal yaitu melakukan konsepsi dan abstraksi topik penelitian, menyusun metodologi yang tepat, dan mempublikasikannya dalam jurnal.

Di sisi lain, Yanwar menambahkan bahwa kegiatan penelitian juga tidak lepas dari kemampuan peneliti untuk membaca kemampuan dirinya dan permasalahan yang menjadi objek penelitiannya. Kemampuan membaca diri salahsatunya dengan menyesuaikan fokus penelitian dengan minat dan fokus keilmuan peneliti sendiri.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1565 seconds (0.1#10.140)