Salut, di Tengah Kesibukannya 19 PMI di Korsel Tuntaskan Studi di UT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 19 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang juga mahasiswa Universitas Terbuka (UT) diwisuda. Kelulusan mereka merupakan prestasi sebab meski tengah bekerja di negeri orang namun tetap bisa menempuh pendidikan tinggi.
Rektor UT Ojat Darodjat menyampaikan selamat kepada para wisudawan UT yang berada di Korsel. Menurutnya, capaian yang diraih ke 19 mahasiswa patut diapresiasi sebab dengan kerja keras mereka bisa membuktikan bahwa meski disela tuntutan pekerjaan terutama di luar negeri, namun para PMI ini tetap sungguh-sungguh untuk meraih gelar sarjana. (Baca juga: Kampus Merdeka Picu Peningkatan Inovasi Perguruan Tinggi )
"Selamat kepada wisudawan. Tidak semua orang mampu mengatur waktu antara pekerjaan dan pendidikan namun teman-teman sudah membuktikannya," katanya dalam sambutan yang disiarkan secara virtual pada Upacara Penyerahan Ijazah (UPI) Wisudawan UT di Korea Selatan, Minggu (11/10).
Ojat pun berharap, dengan gelar sarjana yang sudah diraih akan mampu memacu para PMI untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Ojat pun berharap, kelulusan 19 PMI pun akan menjadi cambuk bagi mahasiswa UT di Korsel dan juga mahasiswa UT di negara lain untuk tetap fokus kuliah meski harus tetap bekerja.
Ojat menambahkan, keberadaan UT adalah menyediakan akses dan pemerataan pendidikan tinggi bagi seluruh warga negara Indonesia termasuk mereka yang berada di luar negeri. Hal ini sejalan dengan tagline UT yaitu Making Higher Education Open to All. (Baca juga: Robot Sterilisasi COVID-19 UB Juara Shell Eco-Marathon Asia 2020 )
Ojat menyampaikan, UT terus berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan pemanfaataan TIK dalam proses pembelajaran di UT. Hal ini dilakukan agar mahasiswa UT di Indonesia maupun di luar negeri memperoleh layanan pendidikan yang lebih baik.
"Ini hal luar biasa di mana orang-orang Indonesia di luar negeri masih memungkinkan menikmati layanan pendidikan tinggi jarak jauh. Kesempatan ini bisa tercipta karena dukungan Menteri Luar Negeri," pungkasnya.
UT telah menjalin kerja sama dengan Kemenlu melalui Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Akses dan Penyelenggaraan Layanan Pendidikan Tinggi di Luar Negeri melalui Sistem Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh tertanggal 12 September 2019.
Nota kesepahaman ini diwujudkan salah satunya melalui dukungan dari pimpinan dan staf KBRI dan KJRI di berbagai negara untuk turut membantu dan memfasilitasi penyelenggaraan UT di luar negeri. Termasuk dari KBRI-Seoul Korea Selatan.
UT juga mengapresiasi KBRI Korsel di Seoul yang selalu memfasilitasi kegiatan upacara penyerahan ijazah bagi wisudawan UT sebagai wujud dukungan bagi para PMI di Korsel yang berhasil lulus menempuh perkuliahan di UT.
Dalam kesempatan tersebut, General Manager BNI-Seoul juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa UT-Korea. Beasiswa ini merupakan apresiasi kepada PMI atas prestasi baik yang telah dicapainya.
Rektor UT Ojat Darodjat menyampaikan selamat kepada para wisudawan UT yang berada di Korsel. Menurutnya, capaian yang diraih ke 19 mahasiswa patut diapresiasi sebab dengan kerja keras mereka bisa membuktikan bahwa meski disela tuntutan pekerjaan terutama di luar negeri, namun para PMI ini tetap sungguh-sungguh untuk meraih gelar sarjana. (Baca juga: Kampus Merdeka Picu Peningkatan Inovasi Perguruan Tinggi )
"Selamat kepada wisudawan. Tidak semua orang mampu mengatur waktu antara pekerjaan dan pendidikan namun teman-teman sudah membuktikannya," katanya dalam sambutan yang disiarkan secara virtual pada Upacara Penyerahan Ijazah (UPI) Wisudawan UT di Korea Selatan, Minggu (11/10).
Ojat pun berharap, dengan gelar sarjana yang sudah diraih akan mampu memacu para PMI untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Ojat pun berharap, kelulusan 19 PMI pun akan menjadi cambuk bagi mahasiswa UT di Korsel dan juga mahasiswa UT di negara lain untuk tetap fokus kuliah meski harus tetap bekerja.
Ojat menambahkan, keberadaan UT adalah menyediakan akses dan pemerataan pendidikan tinggi bagi seluruh warga negara Indonesia termasuk mereka yang berada di luar negeri. Hal ini sejalan dengan tagline UT yaitu Making Higher Education Open to All. (Baca juga: Robot Sterilisasi COVID-19 UB Juara Shell Eco-Marathon Asia 2020 )
Ojat menyampaikan, UT terus berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan pemanfaataan TIK dalam proses pembelajaran di UT. Hal ini dilakukan agar mahasiswa UT di Indonesia maupun di luar negeri memperoleh layanan pendidikan yang lebih baik.
"Ini hal luar biasa di mana orang-orang Indonesia di luar negeri masih memungkinkan menikmati layanan pendidikan tinggi jarak jauh. Kesempatan ini bisa tercipta karena dukungan Menteri Luar Negeri," pungkasnya.
UT telah menjalin kerja sama dengan Kemenlu melalui Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Akses dan Penyelenggaraan Layanan Pendidikan Tinggi di Luar Negeri melalui Sistem Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh tertanggal 12 September 2019.
Nota kesepahaman ini diwujudkan salah satunya melalui dukungan dari pimpinan dan staf KBRI dan KJRI di berbagai negara untuk turut membantu dan memfasilitasi penyelenggaraan UT di luar negeri. Termasuk dari KBRI-Seoul Korea Selatan.
UT juga mengapresiasi KBRI Korsel di Seoul yang selalu memfasilitasi kegiatan upacara penyerahan ijazah bagi wisudawan UT sebagai wujud dukungan bagi para PMI di Korsel yang berhasil lulus menempuh perkuliahan di UT.
Dalam kesempatan tersebut, General Manager BNI-Seoul juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa UT-Korea. Beasiswa ini merupakan apresiasi kepada PMI atas prestasi baik yang telah dicapainya.
(mpw)