Prioritas Pemberian Vaksin kepada Tenaga Pendidik Diapresiasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah merencanakan akan memberikan vaksin COVID-19 pada November nanti. Tenaga pendidik termasuk salah satu prioritas pemberian vaksin tersebut. Hal ini pun diapresiasi karena guru termasuk yang memiliki resiko tinggi tertular virus Corona.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, dirinya mengapresiasi pemberian vaksin COVID-19 kepada tenaga pendidik yang menjadi salah satu yang diprioritaskan pada November nanti. "Pemberian Vaksin COVID-19 dengan diutamakan salah satunya guru sangat patut diapresisasi,” kata Retno ketika dihubungi SINDOnews, Selasa (13/10). (Baca juga: Temukan Talenta Muda, Ini Beragam Kompetisi yang Digelar Kemendikbud )
Menurut Retno, pemberian vaksin kepada guru ini penting sebab para guru termasuk yang memiliki risiko tinggi ketika melakukan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Mantan kepala sekolah ini menuturkan, ketika PTM dilaksanakan maka guru dan siswa pasti berada dalam ruangan dan berhadapan dengan banyak siswa dalam waktu yang cukup lama.
Ketika kondisi itu terjadi, menurut Retno, maka kegiatan PTM yang diikuti guru dan siswa pun memiliki risiko yang tinggi terhadap penularan virus yang telah menjalari warga dunia ini. Risiko paling tinggi penularan virus ini, ujar Retno, bisa menimpa guru yang berusia 45 tahun dan juga memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan program vaksinasi bakal dimulai November depan. Kepastian ini diperoleh setelah tiga produsen vaksin COVID-19 China sudah menyanggupi penyediaan jutaan dosis untuk Indonesia. (Baca juga: Missing Link Pembelajaran Jarak Jauh Perlu Segera Dicarikan Solusi )
Pada tahap awal pemerintah akan memberikan prioritas vaksin kepada medis, paramedis, pelayanan publik, TNI/Polri dan seluruh tenaga pendidik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku telah diminta Presiden menuntaskan peta jalan vaksinasi minggu ini. Dia pun memastikan pemerintah sudah menyusun sasaran penerima vaksin COVID-19.
Dalam paparan yang disampaikan Airlangga, ada lima kelompok prioritas yang jumlahnya mencapai 102.411.500 orang. Kelompok prioritas pertama adalah garda terdepan yang terdiri atas medis, paramedis contact tracing, pelayan publik termasuk TNI/Polri berjumlah 3.497.737 orang.
Kelompok prioritas kedua adalah masyarakat yang terdiri atas tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), dan sebagian pelaku ekonomi berjumlah 5.624.010 orang.
Adapun kelompok prioritas ketiga adalah seluruh tenaga pendidik mulai PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan sederajat, perguruan tinggi berjumlah 4.361.197 orang. Selanjutnya kelompok prioritas keempat adalah aparatur pemerintah yakni pusat, daerah, dan legislatif berjumlah 2.305.689 orang. Kelompok prioritas terakhir adalah peserta BPJS PBI sebanyak 86.622.867 orang.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, dirinya mengapresiasi pemberian vaksin COVID-19 kepada tenaga pendidik yang menjadi salah satu yang diprioritaskan pada November nanti. "Pemberian Vaksin COVID-19 dengan diutamakan salah satunya guru sangat patut diapresisasi,” kata Retno ketika dihubungi SINDOnews, Selasa (13/10). (Baca juga: Temukan Talenta Muda, Ini Beragam Kompetisi yang Digelar Kemendikbud )
Menurut Retno, pemberian vaksin kepada guru ini penting sebab para guru termasuk yang memiliki risiko tinggi ketika melakukan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Mantan kepala sekolah ini menuturkan, ketika PTM dilaksanakan maka guru dan siswa pasti berada dalam ruangan dan berhadapan dengan banyak siswa dalam waktu yang cukup lama.
Ketika kondisi itu terjadi, menurut Retno, maka kegiatan PTM yang diikuti guru dan siswa pun memiliki risiko yang tinggi terhadap penularan virus yang telah menjalari warga dunia ini. Risiko paling tinggi penularan virus ini, ujar Retno, bisa menimpa guru yang berusia 45 tahun dan juga memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan program vaksinasi bakal dimulai November depan. Kepastian ini diperoleh setelah tiga produsen vaksin COVID-19 China sudah menyanggupi penyediaan jutaan dosis untuk Indonesia. (Baca juga: Missing Link Pembelajaran Jarak Jauh Perlu Segera Dicarikan Solusi )
Pada tahap awal pemerintah akan memberikan prioritas vaksin kepada medis, paramedis, pelayanan publik, TNI/Polri dan seluruh tenaga pendidik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku telah diminta Presiden menuntaskan peta jalan vaksinasi minggu ini. Dia pun memastikan pemerintah sudah menyusun sasaran penerima vaksin COVID-19.
Dalam paparan yang disampaikan Airlangga, ada lima kelompok prioritas yang jumlahnya mencapai 102.411.500 orang. Kelompok prioritas pertama adalah garda terdepan yang terdiri atas medis, paramedis contact tracing, pelayan publik termasuk TNI/Polri berjumlah 3.497.737 orang.
Kelompok prioritas kedua adalah masyarakat yang terdiri atas tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), dan sebagian pelaku ekonomi berjumlah 5.624.010 orang.
Adapun kelompok prioritas ketiga adalah seluruh tenaga pendidik mulai PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan sederajat, perguruan tinggi berjumlah 4.361.197 orang. Selanjutnya kelompok prioritas keempat adalah aparatur pemerintah yakni pusat, daerah, dan legislatif berjumlah 2.305.689 orang. Kelompok prioritas terakhir adalah peserta BPJS PBI sebanyak 86.622.867 orang.
(mpw)