Duta Mahasiswa Perubahan Perilaku akan Terhubung dengan Aplikasi

Rabu, 14 Oktober 2020 - 08:36 WIB
loading...
Duta Mahasiswa Perubahan...
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B Harmadi. Foto/SINDOnews/Neneng Z
A A A
JAKARTA - Ribuan mahasiswa akan diterjunkan sebagai duta edukasi perubahan perilaku sehingga masyarakat teredukasi dengan baik terkait COVID-19. Mereka akan terhubung dengan aplikasi untuk memonitor perkembangan di lapangan.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B Harmadi menjelaskan, untuk para mahasiswa yang akan terjun ke lapangan seperti para mahasiswa yang akan menjadi duta perubahan perilaku ini maka akan terhubung dengan aplikasi khusus. (Baca juga: 1.108 Mahasiswa Dilibatkan Jadi Duta Edukasi Perubahan Perilaku )

"Mereka akan mengisi aplikasi apa saja kegiatan yang sudah dilakukan hari ini," katanya pada pengumuman Duta Mahasiswa Perubahan Perilaku secara virtual, Selasa (13/10).

Sonny menjelaskan, para mahasiswa ini akan melaporkan berapa banyak warga yang sudah diedukasi dan juga bagaimana respon dari masyarakat atas apa yag sudah disampaikan. Dia menjelaskan, duta mahasiswa ini akan diterjunkan pada 18 kabupaten kota.

"Sebab tugas utamanya adalah memberi pengetahuan, meyakinkan seseorang bahwa pengetahuan tadi harus disikapi dengan positif dan menterjemahkan pengetahuan menjadi perilaku," jelasnya. (Baca juga: Media Sosial dan Jurnalisme Warga Dapat Membangun Reputasi Perguruan Tinggi )

Sonny menjelaskan, perubahan perilaku adalah upaya pencegahan di hulu untuk mencegah orang supaya tidak tertular virus korona itu menjadi sangat penting. Jika dengan cara mematuhi protokol kesehatan di hulu ini berhasil maka tidak akan ada beban yang berlebihan untuk memerangi pandemi korona di hilir.

Sonny menerangkan, hasil penelitian dari berbagai negara menunjukan bahwa kebiasaan memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan memakai sabun itu berhasil menurunkan angka penularan virus Corona dengan sangat tinggi.

"Contoh kasus pakai masker saja di beberapa negara yang menerapkan secara ketat dalam waktu 21 hari angkanya langsung turun kasus penularannya tinggal 25%. Jadi besar sekali dampaknya. Nah kita tentu punya upaya di perubahan perilaku dan punya upaya penanganan kesehatan untuk memutus mata rantai itu dua hal yang perlu dilakukan," imbuhnya.

Sonny menuturkan, ada 17 % masyarakat yang yakin dirinya tidak tertular virus korona. Menurutnya, adanya 17 % warga ini akan akan berdampak merugikan 83% warga yang sudah menaati peraturan kesehatan. Oleh karenanya, kepatuhan atas protokol kesehatan ini harus menjadi kesadaran bersama dan harus menjadi perilaku bangsa.

"Kemudian kebiasaan hidup sehat ini bisa meningkatkan usia harapan hidup kita dalam jangka panjang. Jadi bukan perkara jangka pendek kita merubah perilaku tapi adaptasi masyarakat untuk jangka panjang menjadi sangat penting," pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kader Hima Persis Diajak...
Kader Hima Persis Diajak Manfaatkan Aplikasi Resmi Organisasi
Bestie, Ini 10 Ucapan...
Bestie, Ini 10 Ucapan Lebaran Hari Raya Idulfitri 2025 untuk Teman Kuliah
Lulusan Sastra Indonesia...
Lulusan Sastra Indonesia Bisa Kerja di Mana Saja? Bukan Cuma Jadi Sastrawan
MNC University Kerja...
MNC University Kerja Sama dengan LSP SDM TIK untuk Tingkatkan Kompetensi Dosen dan Mahasiswa
Pengembangan Soft Skills...
Pengembangan Soft Skills Mahasiswa, Kunci Meningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Hima Persis Diharapkan...
Hima Persis Diharapkan Beri Karya Monumental untuk Kemajuan Agama dan Bangsa
HIMA LETS MNC University...
HIMA LETS MNC University Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan dengan Aksi Berbagi Takjil
KIP Kuliah untuk 544.000...
KIP Kuliah untuk 544.000 Mahasiswa Sudah Ditransfer, Begini Cara Ceknya
Lebih dari 1 Juta Mahasiswa...
Lebih dari 1 Juta Mahasiswa akan Terima KIP Kuliah di Tahun Ini
Rekomendasi
Detik-detik Direktur...
Detik-detik Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian RSHS Bandung Kabur dari Wartawan Soal Priguna Dokter PPDS
Harga Emas Menggila,...
Harga Emas Menggila, Kini Tembus Rp1,9 Juta Per Gram
Polemik Gus Fuad Plered,...
Polemik Gus Fuad Plered, Ketua MUI: Stop Penghinaan Berbau Sara, Jangan Saling Benci
11 Jenazah Korban Pembunuhan...
11 Jenazah Korban Pembunuhan KKB Papua di Yahukimo Dievakuasi, 2 Korban Teridentifikasi
Asia Tengah Bersatu,...
Asia Tengah Bersatu, Begini Persaingan Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2031: Kans Indonesia Bagaimana?
Matchday 29 Bundesliga:...
Matchday 29 Bundesliga: Saatnya Dukung Klub Jagoanmu Live di VISION+
Berita Terkini
Profil Edy Meiyanto,...
Profil Edy Meiyanto, Guru Besar Farmasi UGM yang Dipecat karena Kasus Asusila
17 menit yang lalu
Profil SMAN 1 Tumpang...
Profil SMAN 1 Tumpang Malang, Sekolah Evandra Florasta Top Skor Timnas U-17 yang Curi Perhatian
1 jam yang lalu
Profil Pendidikan Sutradara...
Profil Pendidikan Sutradara Film Jumbo Ryan Andriandhy, Lulusan Kampus Elite Dunia
2 jam yang lalu
11 Universitas Terbaik...
11 Universitas Terbaik Jurusan Bisnis dan Manajemen di Indonesia 2025
7 jam yang lalu
12 Kata Bahasa Indonesia...
12 Kata Bahasa Indonesia yang Sering Salah Tulis, Apa Saja?
8 jam yang lalu
Sekolah Terpadu Sedaya...
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Kembangkan Pendidikan Trilingual
17 jam yang lalu
Infografis
Jerman akan Gelar Latihan...
Jerman akan Gelar Latihan Militer untuk Hadapi Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved