Pendidikan Kunci Memajukan Masyarakat dan Pembangunan Papua

Minggu, 18 Oktober 2020 - 20:36 WIB
loading...
Pendidikan Kunci Memajukan...
Sejumlah siswa mengikuti proses belajar-mengajar dengan daring atau jarak jauh di Papua. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Papua selalu mencuri perhatian masyarakat dan dunia. Hasil kekayaannya yang melimpah dan tanahnya eksotis terus menjadi perhatian. Meskipun telah mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah, namun masih adanya sejumlah kendala salah satunya adalah pendidikan.

Dengan adanya pendidikan yang baik akan menjadikan Papua berkembang dan lebih baik. Hal itu dibenarkan Dian May Fitri seusai menjadi narasumber webinar dari perspektif pemuda Papua. "Pendidikan kunci memajukan pembangunan Papua. Untuk itu, Pemerintah diharapkan memberikan perhatian pada pendidikan,"ujarnya seusai Webinar Let’s Talk About Papua dengan tema ”In The Eyes of Young Papuan” secara daring, Minggu (18/10/2020). (Baca juga: Ribuan Relawan 'Mengajar Dari Rumah' Disebar ke Wilayahnya Masing-masing )

Dian mengungkapkan, faktor kemiskinan dan pengangguran di Papua juga masih menjadi kendala. Menurutnya, salah satu solusinya adalah melalui pendidikan. Ia mengungkapkan, banyak dari anak Papua yang mendapatkan beasiswa di berbagai jenjang pendidikan.

Bahkan, untuk Perguruan Tinggi beasiswa di dalam maupun di luar Negeri. "Kita berharap agar setelah mereka mereka menyelesaikan pendidikan melalui beasiswa kembali ke Papua. Terlebih lagi, Pemerintah bisa melibatkan dalam pembangunan di Papua. Tentunya, pemberian beasiswa dan penempatan setelah lulus sesuai dengan kualifikasinya,"paparnya.

Hal senada diutarakan Ali Kabiay mengajak pemuda Papua harus terus belajar. Pasalnya, dengan pendidikan bisa mengubah pola pikir dan menjadikan masa depan lebih baik. "Dulu belajar di Papua diajarkan tentang politik, tidak diajarkan kewirausahaan, ekonomi dan lainnya. (Baca juga: Kampus Merdeka Bekali Mahasiswa untuk Hadapi Tantangan Masa Depan )

Saat ini semua dipelajari, bahkan melalui beasiswa belajar semua bidang. Hanya saja, jangan sampai di Papua banyak hutan, laut, ikan, tapi mereka belajar nuklir. Ini kan sayang, jadi tidak sesuai kebutuhan. Mari kita bangun Papua lebih baik melalui pendidikan,"paparnya.

Data BPS Papua 2019 menyebutkan, penduduk berusia 7-24 tahun sebanyak 16,02 % tahun tidak/belum pernah sekolah dan 22,08 % putus sekolah. Sedangkan, data BPS Papua Barat 2019 menyatakan penduduk berumur 5 tahun ke atas sebanyak 6,73 % tidak/belum pernah sekolah dan 63,73 % putus sekolah. Angka putus sekolah kedua Propinsi tersebut jauh di bawah target rencana strategis Kemendikbud 2015-2019 yang sebesar 1 % di semua jenjang pendidikan seluruh propinsi.

Dalam Webinar tersebut Tim Amerop bekerjasama dengan Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PETJ). Sebagai moderator, Enggi Holt dan Host, Shandy Adiguna. Narasumber yang mengisi acara Mr. Ali Kabiay, Steve Mara, Izak Randi Hikoyabi dan Dian May Fitri.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Calon Guru di...
Siapa Calon Guru di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Beri Bocoran Ini
Kemendikdasmen Pantau...
Kemendikdasmen Pantau Kesiapan Daerah Menuju SPMB 2025
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat...
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat AI dalam Pembelajaran Bagi Insan Pendidikan
SWA Ajak Siswa Wujudkan...
SWA Ajak Siswa Wujudkan Kepedulian Sosial Melalui Pembangunan Rumah Layak Huni
MNC University dan Poltek...
MNC University dan Poltek Harber Jalin Kerja Sama Strategis
Apakah Emil Audero Pernah...
Apakah Emil Audero Pernah Sekolah di Indonesia? Ini Informasi Lengkapnya
Jadwal Libur Lebaran...
Jadwal Libur Lebaran 2025 untuk Anak Sekolah, Masuk Kembali 9 April
iNews Media Group dan...
iNews Media Group dan Kemendikdasmen Jalin Sinergi untuk Pendidikan Indonesia
Shahnaz Haque Berbagi...
Shahnaz Haque Berbagi Tips Mendidik Anak Agar Bisa Berpikir Kritis
Rekomendasi
Harga dan Spesifikasi...
Harga dan Spesifikasi HP dan Tablet Murah Rp1 Jutaan Redmi A5 dan Redmi Pad SE 8.7
Menakar Penyebab Wajib...
Menakar Penyebab Wajib Pajak Kerap Ragu Lapor SPT
Serapan Gabah Dihentikan,...
Serapan Gabah Dihentikan, Mentan Amran Copot Kepala Bulog Nganjuk
Kodam I BB Tegaskan...
Kodam I BB Tegaskan Usut Laporan Afner Harahap Terkait Kasus Dugaan Perzinahan Praka NM
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
Piala Dunia Antarklub...
Piala Dunia Antarklub 2025 Janjikan Hadiah Terbesar Sepanjang Sejarah!
Berita Terkini
MNC University Kerja...
MNC University Kerja Sama dengan LSP SDM TIK untuk Tingkatkan Kompetensi Dosen dan Mahasiswa
5 jam yang lalu
5 Ucapan Selamat Idulfitri...
5 Ucapan Selamat Idulfitri 1446 H untuk Guru, Penuh Doa dan Makna
8 jam yang lalu
IPB Masuk 50 Besar Dunia...
IPB Masuk 50 Besar Dunia dalam QS WUR 2025, Peringkat 1 di ASEAN
10 jam yang lalu
10 Jurusan D4 Paling...
10 Jurusan D4 Paling Ketat di SNBP 2025, Keperawatan Anestesiologi Hanya Terima 0,94% Pendaftar!
11 jam yang lalu
Dana BOS Madrasah dan...
Dana BOS Madrasah dan BOP RA 2025 Mulai Dicairkan, Simak Mekanismenya
11 jam yang lalu
Keren Banget, Siswi...
Keren Banget, Siswi Berusia 15 Tahun Ini Berhasil Lulus SNBP 2025 di Unair
13 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved