Ini Penjelasan Dosen IPB tentang Bedanya Suplemen, Obat dan Bahan Pangan

Senin, 26 Oktober 2020 - 11:11 WIB
loading...
Ini Penjelasan Dosen...
dr Husnawati, dosen IPB University dari Departemen Biokimia, FMIPA menjelaskan bedanya suplemen, obat dan bahan pangan. Foto/Dok/Humas IPB
A A A
JAKARTA - Saat ini tidak sedikit masyarakat yang memiliki pemahaman keliru terhadap suplemen. Untuk itu, dr Husnawati, dosen IPB University dari Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menjelaskan bedanya suplemen, obat dan bahan pangan.

Masyarakat perlu tahu apa bedanya suplemen dengan bahan pangan ataupun obat karena pemahaman tentang suplemen ini masih kurang. (Baca juga: 8 Kali Boyong Piala Bergilir, UI Pertahankan Juara Umum Ajang Gemastik 2020 )

Suplemen merupakan produk yang dikonsumsi secara oral (lewat mulut) untuk memberikan tambahan zat (bisa berupa nutrisi spesifik, vitamin, mineral, atau senyawa metabolit sekunder) untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Jadi suplemen sifatnya sebagai tambahan, yang nantinya akan menunjang kesehatan tubuh.

Berbeda dengan bahan pangan yang memang bertujuan memenuhi kebutuhan gizi tubuh, ataupun obat yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit. Menurut dr Husna, dari segi medis, suplemen itu bukan obat yang langsung bekerja mengobati suatu penyakit. Akan tetapi suplemen dapat menjadi terapi pendukung untuk membantu fungsi tubuh agar dapat bekerja optimal memperbaiki masalah di dalam tubuhnya.

Sebenarnya, saat ini sudah banyak suplemen herbal yang beredar di pasaran. Bahkan untuk beberapa kasus penyakit, dokter-dokter di rumah sakit pun sudah banyak yang meresepkan suplemen herbal untuk pasien-pasiennya. (Baca juga: Ketua FRI: Indonesia Perlu Investasi Satelit Pendidikan untuk Mendukung PJJ )

Permasalahan di lapangan terkait produk suplemen herbal adalah masih beredarnya produk-produk yang belum jelas kandungan dan hasil penelitiannya serta dengan klaim manfaat yang terlalu berlebihan (over claim). Produk-produk suplemen harusnya berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan diberi izin edar jika memenuhi aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Akan tetapi begitu banyaknya produk herbal yang beredar dengan klaim yang kadang terlalu berlebihan, sehingga proses pengawasan di lapangan tidak berjalan maksimal.

Saat ini sebagian besar suplemen berasal dari tanaman obat seperti kurkumin dari rimpang kunyit dan temulawak, biji-bijian seperti jinten hitam (habatussauda), adas dan buah, misalnya kurma, jeruk dan jambu biji. Sementara bahan suplemen dari daun-daunan seperti daun sambiloto, brotowali, meniran, pegagan, serta bahan kayu seperti kayu manis. Ada juga yang berasal dari hewan dan produknya seperti madu, royal jelly, sarang semut, dan teripang.

“Sebetulnya kandungan umum suplemen itu adalah senyawa seperti vitamin dan mineral serta metabolit-metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman. Suplemen mempunyai efek terapetik yang dapat membantu mencegah penyakit dengan cara mengoptimalkan daya tahan tubuh, atau membantu kerja obat dengan menyediakan senyawa-senyawa yang dibutuhkan tubuh untuk jalannya proses pengobatan yang optimal,” terangnya.

Contoh senyawa metabolit sekunder yang banyak dimanfaatkan sebagai suplemen antara lain senyawa tanin, flavonoid, alkaloid, steroid, dan terpenoid. Contoh supplemen yang sering diberikan untuk mendukung penyembuhan suatu penyakit adalah suplemen untuk pasien hepatitis, yang umumnya mengandung ekstrak meniran, kurkuma dari temulawak, silimarin, dan buah magnolia/schisandra.

Contoh suplemen lain yang banyak beredar akhir-akhir ini adalah yang berperan meningkatkan daya tahan tubuh, utamanya yang mengandung propolis, madu, echinacea, jahe, temulawak, meniran, serta buah-buahan atau produk hewani yang kaya akan vitamin dan mineral (utamanya vitamin C, vitamin D, zinc, zat besi dan kalsium).
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hati-Hati! Makan Berlebihan...
Hati-Hati! Makan Berlebihan Saat Lebaran Bisa Picu Stroke, Ini Tips dari Ahli Gizi IPB
IPB Masuk 50 Besar Dunia...
IPB Masuk 50 Besar Dunia dalam QS WUR 2025, Peringkat 1 di ASEAN
Bagaimana Cara Meningkatkan...
Bagaimana Cara Meningkatkan Peluang Diterima di SNBT 2025?
Lulus SNBP 2025 di ITS,...
Lulus SNBP 2025 di ITS, IPB, dan ITB? Berikut Biaya Kuliahnya untuk Semua Jurusan
H-3 Penutupan SNBT,...
H-3 Penutupan SNBT, Ini Daya Tampung Prodi Sastra Indonesia di 3 PTN
7 Bidang Ilmu IPB, ITB,...
7 Bidang Ilmu IPB, ITB, UI, Unair, dan UGM Tembus Top 100 Dunia, Daftar di SNBT 2025?
20 PTN dengan Penerimaan...
20 PTN dengan Penerimaan Mahasiswa Terbanyak di SNBP 2025, Tidak ada UI dan UGM!
Selamat, 173.028 Siswa...
Selamat, 173.028 Siswa Dinyatakan Diterima di PTN melalui Jalur SNBP 2025
Link Cek Pengumuman...
Link Cek Pengumuman SNBP 2025 UI, UGM, ITB, dan IPB University
Rekomendasi
Ikang Fawzi Gelar Open...
Ikang Fawzi Gelar Open House Agar Tak Kesepian Rayakan Lebaran Tanpa Marissa Haque
Bus Mogok, Puluhan Jemaah...
Bus Mogok, Puluhan Jemaah Umrah asal Subang Terdampar di GT Cikatama
Skywell Hadirkan Mobil...
Skywell Hadirkan Mobil Listrik China Pertama di Inggris
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
Berita Terkini
Cerita Dosen Undip Berlebaran...
Cerita Dosen Undip Berlebaran Pertama Kali di Jerman untuk Kuliah di Kampusnya BJ Habibie
18 menit yang lalu
Hati-Hati! Makan Berlebihan...
Hati-Hati! Makan Berlebihan Saat Lebaran Bisa Picu Stroke, Ini Tips dari Ahli Gizi IPB
16 jam yang lalu
Mengejutkan! 5 Kata...
Mengejutkan! 5 Kata dalam Bahasa Indonesia Ini Ternyata dari Bahasa Arab
16 jam yang lalu
Siswa MAN 4 Jakarta...
Siswa MAN 4 Jakarta Ghifran Majid Diterima di 13 Kampus Ternama Dunia, Apa Rahasianya?
16 jam yang lalu
Ada Sejak Abad 15 Masehi,...
Ada Sejak Abad 15 Masehi, Pakar Unair Ungkap Sejarah Malam Takbiran di Indonesia
18 jam yang lalu
5 Daerah dengan Progres...
5 Daerah dengan Progres Penyaluran Tunjangan Guru Tertinggi di Indonesia, Karang Asem Hampir 100 %
22 jam yang lalu
Infografis
Inggris Saat Ini Menghadapi...
Inggris Saat Ini Menghadapi Ancaman 800 Rudal Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved