Perhimpunan Guru Desak Mendikbud Hentikan Bisnis Lulus Asesmen Nasional

Selasa, 03 November 2020 - 19:37 WIB
loading...
Perhimpunan Guru Desak...
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) pada Maret 2021 untuk menggantikan Ujian Nasional (UN). Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa tak butuh persiapan khusus bagi sekolah, guru, siswa, dan orang tua dalam menghadapi AN karena bukan menjadi penentu kelulusan siswa. Format dan kedudukan AN pun jauh berbeda dari UN masa sebelumnya.

Namun, langkah itu mendapat kritikan dari Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G). Mereka justru menemukan praktik-praktik jualan lulus AN yang dilakukan oleh lembaga tertentu, seperti lembaga bimbingan belajar (Bimbel) bahkan sekolah swasta tertentu. (Baca juga: Transformasi Pendidikan, Ini Inovasi yang Harus Dimiliki Guru Penggerak )

Para pegiat pendidikan menduga kuat Kemdikbud punya relasi resmi kelembagaan dengan lembaga seperti Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) dan grupnya.

“Mas Nadiem diduga kuat membiarkan praktis bisnis pendidikan model ini terjadi. Padahal secara regulasi, AN itu bukan penentu kelulusan siswa. Praktik penyelenggaraan AN bukan bertujuan untuk menilai-nilai siswa seperti UN dulu,” kata Koordinator P2G Satriwan Salim dalam pernyataannya kepada SINDOnews, Selasa (3/11/2020).

Lebih lanjut, Satriwan menilai peluang bisnis dari sekolah swasta yang memang jualan AN ini laku di masyarakat, khususnya yang belum paham secara utuh dan komprehensif tentang AN. Bisnis model tersebut tentu memanfaatkan persepsi publik seperti guru, siswa, orang tua yang belum paham seutuhnya tentang AN yang berbeda dengan UN. (Baca juga: Selama PJJ Siswa Alami Tekanan Psikososial, FSGI Minta Kemenkes Turun Tangan )

P2G merasa khawatir pelaksanaan AN nanti Maret 2021. Sebab, pelaksanaan UN di masa sebelumnya menjadi beban siswa, guru, dan ortu karena model-model bisnis pendidikan seperti jualan lulus AN/UN.

“Bahaya jika (kebijakan) pendidikan dibisniskan seperti ini. Praktik-praktik seperti ini menjadi faktor yang membuat pendidikan kita makin buruk, makin terjatuh. Siswa hanya dijadikan sebagai objek ujian. Orientasi pendidikan hanya kepada pengetahuan,” keluhnya.

Mantan Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) itu pun mempertanyakan cara agar siswa lulus ujian AN dengan menjual praktik atau cara-cara pintas menjawab soal. Menurutnya, karakter makin dipinggirkan. Penguatan nilai-nilai karakter bukan lagi prioritas sekolah.

“Prioritas sekolah lebih dominan kepada: bagaimana caranya agar sekolah mendapatkan nilai AN yang tinggi. Sebab akan menjadi prestise sekolah sampai kepala daerah. Lagi-lagi siswa terbebani secara psikologis, bahkan dari segi ekonomis. Sebab, ikut program bimbel lulus AN pastinya berbayar, yang harganya tidaklah murah,” tukasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Melawan Banjir dengan...
Melawan Banjir dengan Buku Digital, Jejak Perubahan dari SDN Tambakrejo 1 Semarang
Wapres Pastikan Pelajaran...
Wapres Pastikan Pelajaran AI akan Berlaku di SD-SMA pada Tahun Ajaran Baru
Mendikdasmen Beberkan...
Mendikdasmen Beberkan Jurus Sakti Berantas Budaya Menyontek di Sekolah
5 Contoh Ucapan Galungan...
5 Contoh Ucapan Galungan dan Kuningan 2025 untuk Teman Sekolah
10 Ucapan Hari Kartini...
10 Ucapan Hari Kartini untuk Acara Sekolah, Penuh Makna
10 Ucapan Wafat Yesus...
10 Ucapan Wafat Yesus Kristus untuk Teman Sekolah, Singkat Penuh Makna
Sekolah Terpadu Sedaya...
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Kembangkan Pendidikan Trilingual
PIP 2025 Sudah Diumumkan...
PIP 2025 Sudah Diumumkan Cair, Tapi Kok Belum Masuk? Ini 5 Alasan Belum Diterima
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
Rekomendasi
Kalah Memalukan, Menangis,...
Kalah Memalukan, Menangis, Karier Ryan Garcia di Ujung Tanduk
6 RT dan 1 Ruas Jalan...
6 RT dan 1 Ruas Jalan di Jaksel Terendam Banjir akibat Hujan Deras, Cilandak Timur Capai 95 Cm
Daftar Pajak Mobil Honda...
Daftar Pajak Mobil Honda BR-V Setiap Tahun, Baca Sebelum Beli!
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
PLN IP Penuhi Kebutuhan...
PLN IP Penuhi Kebutuhan Listrik Berbasis Energi Terbarukan di Wilayah Terluar
Cara Membandingkan Tinggi...
Cara Membandingkan Tinggi Badan di Google Menggunakan Kalkulator Hikaku Sitatter
Berita Terkini
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
3 jam yang lalu
Melawan Banjir dengan...
Melawan Banjir dengan Buku Digital, Jejak Perubahan dari SDN Tambakrejo 1 Semarang
5 jam yang lalu
BINUS University Bangun...
BINUS University Bangun Ekosistem AI untuk Pendidikan Berkualitas dan Adaptif
6 jam yang lalu
BPDP Bantu Anak Petani...
BPDP Bantu Anak Petani Sawit dengan Beasiswa ke Perguruan Tinggi
10 jam yang lalu
Cara Mudah Cek Skor...
Cara Mudah Cek Skor UTBK 2025, Kapan Bisa Diakses?
10 jam yang lalu
Wapres Pastikan Pelajaran...
Wapres Pastikan Pelajaran AI akan Berlaku di SD-SMA pada Tahun Ajaran Baru
10 jam yang lalu
Infografis
DK PBB Setujui Resolusi...
DK PBB Setujui Resolusi AS Hentikan Perang Ukraina dan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved