3 Bidang Ilmu di UI Raih Predikat Terbaik di Indonesia oleh THE
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga bidang ilmu yang ada di Universitas Indonesia (UI) meraih predikat terbaik di Indonesia menurut Lembaga Pemeringkatan Perguruan Tinggi Dunia Times Higher Education (THE) – World University Rankings by Subject 2021 yang dirilis 28 Oktober. Ketiga bidang ilmu tersebut adalah clinical and health; social science; life science.
Rektor UI Ari Kuncoro mengucapkan selamat atas pencapaian para fakultas sehingga UI dapat kembali direkognisi dunia. Menurutnya, ini adalah pencapaian besar dan menunjukkan bahwa Indonesia dan UI khususnya, semakin dikenal masyarakat global dan tetap menjadi yang terbaik di Indonesia. (Baca juga: Dua Profesor ITB Dapat Penghargaan Internasional atas Penelitian Sains )
Ari menuturkan, hal ini jua menunjukkan bahwa di tengah situasi yang tidak mudah saat ini sebagai dampak dari pandemi COVID-19, UI tetap berkomitmen menghadirkan solusi atas permasalahan COVID-19 melalui aktivitas inovasi, riset, dan pengabdian masyarakat.
"Kontribusi para tenaga pengajar, peneliti, tenaga kependidikan, dan mahasiswa serta berkolaborasi dengan industri, pemerintah, dan masyarakat mampu membuat UI semakin melesat dan berdampak bagi negeri,” katanya melalui siaran pers, Kamis (5/11).
Menurut rangking yang dibuat THE-World University Rankings by Subject 2021, UI menduduki peringkat 301-400 pada subjek Clinical & Health. Kemudian, pada subjek social science, UI meraih peringkat 501-600. Pada subjek Life Science, UI menduduki peringkat ke 601-800 dunia. (Baca juga: Cari Beasiswa, Kunjungi UI CSE Virtual Expo )
Pemeringkatan THE secara konsisten menitikberatkan indikator penilaian berdasarkan sitasi (citations), kolaborasi industri (industry income/sumbangan inovasi, riset dari perguruan tinggi kepada industri), cakupan internasional (international outlook), riset (research) serta pengajaran (kegiatan belajar-mengajar).
Pada subjek Clinical & Health, parameter yang paling menonjol adalah cakupan internasional, dan kolaborasi industri. Pada subjek ini, THE menyoroti perguruan tinggi yang memimpin dalam bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan rumpun ilmu kesehatan lainnya yang ada di kampus tersebut. Pada bidang ini, THE menilai 856 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh dunia.
Sementara pada subjek Social Science, indikator yang memiliki skor paling tinggi adalah kolaborasi industri, dan cakupan internasional. THE menyoroti perguruan tinggi yang memiliki disiplin ilmu komunikasi dan studi media, politik dan hubungan internasional, sosiologi, dan geografi. Pada tahun ini, THE mengukur sebanyak 791 universitas lintas benua. (Baca juga: Kemendikbud Tetapkan 8 Indikator Kinerja Utama untuk Perguruan Tinggi )
Berikutnya, pada subjek Life Science, kolaborasi industri, dan cakupan internasional meraih skor tertinggi. Pada subjek ini, THE mengukur disiplin ilmu berkenaan ilmu biologi terhadap 895 perguruan tinggi sedunia.
Secara keseluruhan, performa UI yang paling menonjol dan direkognisi adalah performa sinergi dunia industri dan internasionalisasi. Salah satu kunci kesuksesan perguruan tinggi adalah berkolaborasi dan bersinergi. Lembaga pemeringkatan ini juga memberikan bobot pada kemampuan universitas di dalam mendukung industri melalui terobosan inovasi, penemuan maupun ide atas kebutuhan industri maupun masyarakat.
Rektor UI Ari Kuncoro mengucapkan selamat atas pencapaian para fakultas sehingga UI dapat kembali direkognisi dunia. Menurutnya, ini adalah pencapaian besar dan menunjukkan bahwa Indonesia dan UI khususnya, semakin dikenal masyarakat global dan tetap menjadi yang terbaik di Indonesia. (Baca juga: Dua Profesor ITB Dapat Penghargaan Internasional atas Penelitian Sains )
Ari menuturkan, hal ini jua menunjukkan bahwa di tengah situasi yang tidak mudah saat ini sebagai dampak dari pandemi COVID-19, UI tetap berkomitmen menghadirkan solusi atas permasalahan COVID-19 melalui aktivitas inovasi, riset, dan pengabdian masyarakat.
"Kontribusi para tenaga pengajar, peneliti, tenaga kependidikan, dan mahasiswa serta berkolaborasi dengan industri, pemerintah, dan masyarakat mampu membuat UI semakin melesat dan berdampak bagi negeri,” katanya melalui siaran pers, Kamis (5/11).
Menurut rangking yang dibuat THE-World University Rankings by Subject 2021, UI menduduki peringkat 301-400 pada subjek Clinical & Health. Kemudian, pada subjek social science, UI meraih peringkat 501-600. Pada subjek Life Science, UI menduduki peringkat ke 601-800 dunia. (Baca juga: Cari Beasiswa, Kunjungi UI CSE Virtual Expo )
Pemeringkatan THE secara konsisten menitikberatkan indikator penilaian berdasarkan sitasi (citations), kolaborasi industri (industry income/sumbangan inovasi, riset dari perguruan tinggi kepada industri), cakupan internasional (international outlook), riset (research) serta pengajaran (kegiatan belajar-mengajar).
Pada subjek Clinical & Health, parameter yang paling menonjol adalah cakupan internasional, dan kolaborasi industri. Pada subjek ini, THE menyoroti perguruan tinggi yang memimpin dalam bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan rumpun ilmu kesehatan lainnya yang ada di kampus tersebut. Pada bidang ini, THE menilai 856 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh dunia.
Sementara pada subjek Social Science, indikator yang memiliki skor paling tinggi adalah kolaborasi industri, dan cakupan internasional. THE menyoroti perguruan tinggi yang memiliki disiplin ilmu komunikasi dan studi media, politik dan hubungan internasional, sosiologi, dan geografi. Pada tahun ini, THE mengukur sebanyak 791 universitas lintas benua. (Baca juga: Kemendikbud Tetapkan 8 Indikator Kinerja Utama untuk Perguruan Tinggi )
Berikutnya, pada subjek Life Science, kolaborasi industri, dan cakupan internasional meraih skor tertinggi. Pada subjek ini, THE mengukur disiplin ilmu berkenaan ilmu biologi terhadap 895 perguruan tinggi sedunia.
Secara keseluruhan, performa UI yang paling menonjol dan direkognisi adalah performa sinergi dunia industri dan internasionalisasi. Salah satu kunci kesuksesan perguruan tinggi adalah berkolaborasi dan bersinergi. Lembaga pemeringkatan ini juga memberikan bobot pada kemampuan universitas di dalam mendukung industri melalui terobosan inovasi, penemuan maupun ide atas kebutuhan industri maupun masyarakat.
(mpw)