Ende, Inspirasi Moderasi Beragama bagi Guru dan Siswa Madrasah

Selasa, 01 Desember 2020 - 15:53 WIB
loading...
Ende, Inspirasi Moderasi...
Dirjen Pendis Muhammad Ali Ramdhani saat melakukan pembinaan para guru madrasah dan tenaga kependidikan di MAN Ende,NTT. Foto/Dok/Humas Kemenag
A A A
JAKARTA - Negara Indonesia adalah negara yang berasaskan Pancasila . Ia lahir dan terinspirasi ketika Presiden Pertama Republik ini, Soekarno diasingkan di pulau Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat penjajahan Belanda. Saat itulah, 5 sila terangkum dalam pancasila.

Atas dasar itulah, Direktur Jenderal Pendidikan Islam ( Dirjen Pendis ) Muhammad Ali Ramdhani berharap para guru dan siswa madrasah untuk mengambil nilai-nilai dan semangat harmoninasi yang telah terjalin secara baik disana. Dimana, perbedaan agama, budaya, dan ras bukan penghalang untuk hidup dalam keharmonisan. (Baca juga: Menag Harap Lembaga Pendidikan Ajarkan Islam yang Toleran )

Lebih lanjut, Dirjen menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah salah satu program unggulan yang dicanangkan di Kementerian Agama. Maka, negara tidak akan pernah tumbuh jika tanpa adanya harmonisasi, "Negara tak akan mampu mengakselerasi pertumbuhannya tanpa terjadi harmoninasi," kata Dirjen Pendis, dalam keterangan pers, Selasa (1/12/2020).

Dihadapan para Guru yang berasal dari wilayah Ende, Dhani menjelaskan bahwa rancangan dan lahirnya Pancasila tidak lepas dari Ende. Maka dari itu, budaya yang ada di Ende dan nilai-nilai Pancasila dapat menjadi inpirasi para guru dan siswa di Indonesia.

"Setiap orang yang saya tanya tentang moderasi beragama, maka gaung jawaban yang saya peroleh selalu sama, yakni datanglah ke Ende, karena disini lahir konsep Pancasila yang mempersatukan kita semua," tukas Dhani saat melakukan pembinaan para guru madrasah dan tenaga kependidikan di MAN Ende. (Baca juga: Salut, MAN Insan Cendekia Serpong Peringkat 2 Nasional UTBK )

Pada kesempatan selanjutnya, dihadapan para Siswa Madrasah Aliyah Kejuruan, Dirjen Pendis berharap, para siswa berpesan agar siswa madrasah mampu mengimplementasikan nilai kepemimpinan sebagaimana Rosullullah contohkan yang terangkum dalam istilah Fast, "pemimpin adalah mereka yang mengakselerasi, mempercepat, FAST. Fatonah, amanah, sidik dan tabligh," kata Dirjen

Pada kesempatan itu, Dirjen Pendis juga mengingatkan tentang esensi nilai kepribadian seorang pemimpin yang terangkum dalam akronim kata FAST tadi dalam kepribadian seorang pemimpin.

"Tolong diingat betul, ketika anda menjadi seorang pemimpin, bahwa pemimpin sejatinya adalah dia yang melayani ummat,pemimpin adalah orang yang cepat dalam mengubah sebuah organisasi,” pungkas Guru Besar UIN Bandung tersebut.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1609 seconds (0.1#10.140)