Unsoed Kukuhkan 4 Guru Besar Baru
loading...
A
A
A
PURWOKERTO - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng), mengukuhkan empat guru besar baru, Selasa (8/12). Keempat guru besar tersebut, yakni Prof Sorta Basar Ida Simanjuntak, Prof Elly Tugiyanti, Prof Eng Suroso, dan Prof Agus Nuryanto.
Pengukuhan berlangsung di Gedung Graha Widyatama Unsoed, dengan menerapkan protokol kesehatan dan undangan terbatas demi mencegah penyebaran Covid-19. Selebihnya undangan dapat mengikuti secara virtual melalui zoom. Acara juga disiarkan secara live streaming melalui YouTube @unsoedofficial. (Baca juga: UI GreenMetric Nobatkan 14 PT Dunia-Indonesia Berpredikat Kampus Hijau )
Prof Sorta Basar Ida Simanjuntak dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisologi Hewan. Dia merupakan guru besar ke-15 Fakultas Biologi. Sementara Prof Elly Tugiyanti Guru Besar Bidang Ilmu Ternak Unggas/Manajemen Ternak Unggas dan merupakan guru besar ke-20 Fakultas Peternakan.
Prof Suroso yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Konversi Energi Listrik, merupakan guru besar ke-2 Fakultas Teknik. Keempat, Prof Agus Nuryanto, Guru Besar di Bidang Ilmu Taksonomi Hewan, yang merupakan guru besar ke-16 Fakultas Biologi.
Rektor Unsoed Prof Suwarto MS menyampaikan selamat atas pencapaian keempat profesor baru tersebut. "Semoga beliau-beliau dapat mengemban amanah jabatan akademik tertinggi dengan sebaik-baiknya serta memberi maslahat dan berkat bagi kita semua," ujar Suwarto di Purwokerto, Selasa (8/12/2020). (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Dia mengatakan, perguruan tinggi diharapkan sebagai ladang tempat persemaian ilmu pengetahuan dan teknologi. Kampus digadang-gadang sebagai kawah chandradimuka lahirnya inovasi yang menjawab kebutuhan, permasalahan dan harapan masyarakat luas. Dalam konteks tersebut, kampus harus selalu dekat dengan dinamika masyarakat.
"Kuasa pengetahuan akan sains dan teknologi, tidaklah bermakna apa pun, melainkan ketika dilandasi oleh nilai-nilai sosial dan humaniora. Dengan kata lain, kajian dan pengembangan yang dilakukan oleh akademisi, haruslah dan selalu dalam kerangka sebesar-besar kesejahteraan dan kualitas kehidupan," kata Rektor.
Rektor mengatakan, pemikiran Prof Sorta Basar Ida Simanjuntak tentang pemberian suplementasi Spirulina Platensis pada pakan ikan merupakan solusi saintifik dalam kegiatan budi daya ikan yang produktif. (Baca juga: Peluang Beasiswa Dalam dan Luar Negeri Terbuka Lebar bagi Pelajar Indonesia )
Orasi ilmiah Prof Elly Tugiyanti tentang manajemen pemberian pakan imbuhan fitogenik, merupakan upaya konstruktif dalam menjaga kualitas kesehatan ternak sekaligus meningkatkan produktivitas. Ini akan berdampak pada pengembangan potensi peningkatan kesejahteraan para peternak.
Adapun pemikiran Prof Suroso tentang sistem konversi energi listrik terbarukan, menggambarkan keharusan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk berpihak pada kualitas kehidupan yang ramah lingkungan. Selain itu, hemat energi, serta mendorong mutu listrik yang lebih terandalkan.
Sedangkan pemikiran Prof Agus Nuryanto tentang pengungkapan identitas organisme tidak hanya menunjang pengembangan ilmu hayati semata, melainkan menjadi fundamental dalam eksplorasi pengembangan ilmu pengetahuan lainnya. Ini termasuk mendukung konservasi sumberdaya alam dan menjaga kualitas ekosistem yang berkelanjutan.
"Gagasan dari para profesor baru di Unsoed ini sesungguhnya merefleksikan, kesejatian seorang pendidik ketika tidak saja menggeluti ilmu pengetahuan dan teknologi semata untuk perkembangan ilmu, melainkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam mendukung dan mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat, bangsa, negara dan kemanusiaan," kata Rektor.
Pengukuhan berlangsung di Gedung Graha Widyatama Unsoed, dengan menerapkan protokol kesehatan dan undangan terbatas demi mencegah penyebaran Covid-19. Selebihnya undangan dapat mengikuti secara virtual melalui zoom. Acara juga disiarkan secara live streaming melalui YouTube @unsoedofficial. (Baca juga: UI GreenMetric Nobatkan 14 PT Dunia-Indonesia Berpredikat Kampus Hijau )
Prof Sorta Basar Ida Simanjuntak dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisologi Hewan. Dia merupakan guru besar ke-15 Fakultas Biologi. Sementara Prof Elly Tugiyanti Guru Besar Bidang Ilmu Ternak Unggas/Manajemen Ternak Unggas dan merupakan guru besar ke-20 Fakultas Peternakan.
Prof Suroso yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Konversi Energi Listrik, merupakan guru besar ke-2 Fakultas Teknik. Keempat, Prof Agus Nuryanto, Guru Besar di Bidang Ilmu Taksonomi Hewan, yang merupakan guru besar ke-16 Fakultas Biologi.
Rektor Unsoed Prof Suwarto MS menyampaikan selamat atas pencapaian keempat profesor baru tersebut. "Semoga beliau-beliau dapat mengemban amanah jabatan akademik tertinggi dengan sebaik-baiknya serta memberi maslahat dan berkat bagi kita semua," ujar Suwarto di Purwokerto, Selasa (8/12/2020). (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Dia mengatakan, perguruan tinggi diharapkan sebagai ladang tempat persemaian ilmu pengetahuan dan teknologi. Kampus digadang-gadang sebagai kawah chandradimuka lahirnya inovasi yang menjawab kebutuhan, permasalahan dan harapan masyarakat luas. Dalam konteks tersebut, kampus harus selalu dekat dengan dinamika masyarakat.
"Kuasa pengetahuan akan sains dan teknologi, tidaklah bermakna apa pun, melainkan ketika dilandasi oleh nilai-nilai sosial dan humaniora. Dengan kata lain, kajian dan pengembangan yang dilakukan oleh akademisi, haruslah dan selalu dalam kerangka sebesar-besar kesejahteraan dan kualitas kehidupan," kata Rektor.
Rektor mengatakan, pemikiran Prof Sorta Basar Ida Simanjuntak tentang pemberian suplementasi Spirulina Platensis pada pakan ikan merupakan solusi saintifik dalam kegiatan budi daya ikan yang produktif. (Baca juga: Peluang Beasiswa Dalam dan Luar Negeri Terbuka Lebar bagi Pelajar Indonesia )
Orasi ilmiah Prof Elly Tugiyanti tentang manajemen pemberian pakan imbuhan fitogenik, merupakan upaya konstruktif dalam menjaga kualitas kesehatan ternak sekaligus meningkatkan produktivitas. Ini akan berdampak pada pengembangan potensi peningkatan kesejahteraan para peternak.
Adapun pemikiran Prof Suroso tentang sistem konversi energi listrik terbarukan, menggambarkan keharusan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk berpihak pada kualitas kehidupan yang ramah lingkungan. Selain itu, hemat energi, serta mendorong mutu listrik yang lebih terandalkan.
Sedangkan pemikiran Prof Agus Nuryanto tentang pengungkapan identitas organisme tidak hanya menunjang pengembangan ilmu hayati semata, melainkan menjadi fundamental dalam eksplorasi pengembangan ilmu pengetahuan lainnya. Ini termasuk mendukung konservasi sumberdaya alam dan menjaga kualitas ekosistem yang berkelanjutan.
"Gagasan dari para profesor baru di Unsoed ini sesungguhnya merefleksikan, kesejatian seorang pendidik ketika tidak saja menggeluti ilmu pengetahuan dan teknologi semata untuk perkembangan ilmu, melainkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam mendukung dan mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat, bangsa, negara dan kemanusiaan," kata Rektor.
(mpw)