UAS Online UT Terkendala, Rektor UT:Jangan Ada Mahasiswa yang Dirugikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) melakukan Ujian Akhir Semester (UAS) dengan skema baru yakni Take Home Exam (THE). Modus THE dengan skema online ini pertama kali dilakukan UT di masa pandemi ini.
UAS THE pada saat ini adalah yang pertama dan terbesar sepanjang sejarah UT. UAS tersebut diikuti 312.236 mahasiswa yang tersebar di dalam dan luar negeri. Total peserta ujian seluruh mata kuliah adalah 1.717.614. UAS THE dijadwalkan berlangsung pada 5-18 Desember. (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Menyadari kompleksitas dan resiko penyelenggaraan UAS online dengan peserta sebesar ini maka UT pun telah lakukan beberapa kali uji coba. Namun pada hari pertama UAS Sabtu (5/12) terjadi kendala teknis dan jaringan yang menggangu pelaksanaan ujian.
Menyikapi kejadian ini, Rektor UT Prof Ojat Darodjat mengatakan, hambatan teknis pada aplikasi dan tata kelola jaringan akan diatasi agar pelaksanaan UAS THE dapat kembali lancar.
Selain itu, Rektor menekankan bahwa tidak boleh ada satu pun mahasiswa UT yang dirugikan dalam memperoleh layanan ujian ini. "UT tidak akan membiarkan mahasiswa bingung dan resah," katanya melalui siaran pers, Rabu (9/12). (Baca juga: Tingkatkan Kompetensi, ARS University Gandeng Unjani Kembangkan Kampus Merdeka )
Ojat menjelaskan, pihaknya pun akan menyiapkan hari pengganti ujian. Apabila pada hari yang dijadwalkan terdapat hambatan aplikasi yang mengganggu kelancaran ujian mahasiswa.
Lebih jauh, ujarnya, dia telah meminta agar disiapkan tim khusus yang akan mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan internal kampus. Dengan memakai berbagai saluran dan media terkait perubahan yang terjadi pada UAS THE ini.
Rektor juga menyampaikan, berbagai keluhan, dukungan dan masukan dapat disampaikan mahasiswa. Baik melalui contact center dan media sosial UT. "Ini akan menjadi perhatian dan pertimbangan agar kualitas layanan pendidikan UT semakin baik," ujarnya.
Wakil Rektor 3 Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan UT Adi Winata menyampaikan, ada jadwal baru bagi mahasiswa yang belum berhasil mengunduh naskah dan mengunggah jawaban pada 5 Desember. Yakni mereka diberi kesempatan mengikuti UAS kembali pada 20 Desember.
Selain itu, untuk memastikan tidak lagi terjadi kendala teknis didepan maka UAS pada 6 dan 7 Desember ditunda dan digeser ke 21 dan 22 Desember. Sementara UAS pada 7 Desember tetap berjalan normal kecuali tanggal 9 Desember ditiadakan karena bersamaan dengan Hari Libur Nasional Pilkada.
Adi pun menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kendala teknis ini khususnya kepada mahasiswa UT. UT pun sangat memahami keragaman domisili mahasiswa. Termasuk ketersediaan dan kelancaran jaringan internet.
"Terutama mahasiswa di pelosok yang harus berjuang keras untuk dapat mengikuti UAS Online. Kendala pada UAS THE akan menjadi bahan evaluasi internal UT kedepan,"pungkasnya.
UAS THE pada saat ini adalah yang pertama dan terbesar sepanjang sejarah UT. UAS tersebut diikuti 312.236 mahasiswa yang tersebar di dalam dan luar negeri. Total peserta ujian seluruh mata kuliah adalah 1.717.614. UAS THE dijadwalkan berlangsung pada 5-18 Desember. (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Menyadari kompleksitas dan resiko penyelenggaraan UAS online dengan peserta sebesar ini maka UT pun telah lakukan beberapa kali uji coba. Namun pada hari pertama UAS Sabtu (5/12) terjadi kendala teknis dan jaringan yang menggangu pelaksanaan ujian.
Menyikapi kejadian ini, Rektor UT Prof Ojat Darodjat mengatakan, hambatan teknis pada aplikasi dan tata kelola jaringan akan diatasi agar pelaksanaan UAS THE dapat kembali lancar.
Selain itu, Rektor menekankan bahwa tidak boleh ada satu pun mahasiswa UT yang dirugikan dalam memperoleh layanan ujian ini. "UT tidak akan membiarkan mahasiswa bingung dan resah," katanya melalui siaran pers, Rabu (9/12). (Baca juga: Tingkatkan Kompetensi, ARS University Gandeng Unjani Kembangkan Kampus Merdeka )
Ojat menjelaskan, pihaknya pun akan menyiapkan hari pengganti ujian. Apabila pada hari yang dijadwalkan terdapat hambatan aplikasi yang mengganggu kelancaran ujian mahasiswa.
Lebih jauh, ujarnya, dia telah meminta agar disiapkan tim khusus yang akan mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan internal kampus. Dengan memakai berbagai saluran dan media terkait perubahan yang terjadi pada UAS THE ini.
Rektor juga menyampaikan, berbagai keluhan, dukungan dan masukan dapat disampaikan mahasiswa. Baik melalui contact center dan media sosial UT. "Ini akan menjadi perhatian dan pertimbangan agar kualitas layanan pendidikan UT semakin baik," ujarnya.
Wakil Rektor 3 Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan UT Adi Winata menyampaikan, ada jadwal baru bagi mahasiswa yang belum berhasil mengunduh naskah dan mengunggah jawaban pada 5 Desember. Yakni mereka diberi kesempatan mengikuti UAS kembali pada 20 Desember.
Selain itu, untuk memastikan tidak lagi terjadi kendala teknis didepan maka UAS pada 6 dan 7 Desember ditunda dan digeser ke 21 dan 22 Desember. Sementara UAS pada 7 Desember tetap berjalan normal kecuali tanggal 9 Desember ditiadakan karena bersamaan dengan Hari Libur Nasional Pilkada.
Adi pun menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kendala teknis ini khususnya kepada mahasiswa UT. UT pun sangat memahami keragaman domisili mahasiswa. Termasuk ketersediaan dan kelancaran jaringan internet.
"Terutama mahasiswa di pelosok yang harus berjuang keras untuk dapat mengikuti UAS Online. Kendala pada UAS THE akan menjadi bahan evaluasi internal UT kedepan,"pungkasnya.
(mpw)