Maksimalkan Keterserapan Lulusan Vokasi, Kemendikbud Luncurkan 2 Program Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jelang akhir 2020, Kemendikbud meluncurkan dua program yaitu Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)–Diploma Dua (D2) Jalur Cepat dan Program Peningkatan Prodi Diploma Tiga (D3) menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat-D4). Program ini sebagai terobosan untuk memaksimalkan penyerapan lulusan vokasi ke Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyambut baik dua program ini. Dua program tersebut merupakan terobosan baru yang tidak hanya menambah daya tarik pendidikan vokasi, melainkan juga memberikan kesempatan siswa untuk memilih yang terbaik untuk dirinya. (Baca juga: Kemendikbud Kenalkan Beasiswa ADik, Ini Prioritasnya )
Selain itu, kedua program ini memberikan kesempatan pendidikan vokasi mempersiapkan calon tenaga kerja yang andal dan matang. “Melalui program ini, siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke D2 jalur cepat. Melalui program Peningkatan Prodi D3 menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat-D4), peserta didik berkesempatan menambah satu tahun untuk mendapatkan keterampilan yang lebih dalam sehingga berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,” katanya melalui siaran pers, Selasa (15/12).
Lebih lanjut Mendikbud menjelaskan, tujuan dari kedua program ini adalah agar peserta didik mendapat kesempatan sebanyak mungkin pengalaman dari DUDI. Sehingga, kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan DUDI.
“Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program Merdeka Vokasi yang berorientasi pada sambung-suai pendidikan vokasi dengan DUDI, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya,” terangnya. (Baca juga: Pendaftaran SBMPTN Dimulai Maret 2021 )
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto menjelaskan, dua hal yang mendasari munculnya kedua program ini, yaitu Merdeka Belajar untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan keingin dan bakat peserta didik vokasi di masa depan, dan mendorong terwujudnya program sambung-suai (link and super-match) antara dunia pendidikan dan dunia industri.
“Kedua program yang mengusung semangat Merdeka Belajar ini merupakan terobosan Ditjen Pendidikan Vokasi untuk mewujudkan percepatan misi Kemendikbud dalam memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh dunia usaha dan industri,” terang Wikan.
Wikan menambahkan, pendidikan vokasi diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Karena itu perlu adanya komitmen kuat berbagai pihak untuk membangun ‘link and super-match’ antara dunia pendidikan vokasi dengan DUDI. Ini sangat dibutuhkan untuk menghadirkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja sehingga keterserapan lulusan lebih terjamin,” jelasnya.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyambut baik dua program ini. Dua program tersebut merupakan terobosan baru yang tidak hanya menambah daya tarik pendidikan vokasi, melainkan juga memberikan kesempatan siswa untuk memilih yang terbaik untuk dirinya. (Baca juga: Kemendikbud Kenalkan Beasiswa ADik, Ini Prioritasnya )
Selain itu, kedua program ini memberikan kesempatan pendidikan vokasi mempersiapkan calon tenaga kerja yang andal dan matang. “Melalui program ini, siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke D2 jalur cepat. Melalui program Peningkatan Prodi D3 menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat-D4), peserta didik berkesempatan menambah satu tahun untuk mendapatkan keterampilan yang lebih dalam sehingga berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,” katanya melalui siaran pers, Selasa (15/12).
Lebih lanjut Mendikbud menjelaskan, tujuan dari kedua program ini adalah agar peserta didik mendapat kesempatan sebanyak mungkin pengalaman dari DUDI. Sehingga, kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan DUDI.
“Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program Merdeka Vokasi yang berorientasi pada sambung-suai pendidikan vokasi dengan DUDI, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya,” terangnya. (Baca juga: Pendaftaran SBMPTN Dimulai Maret 2021 )
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto menjelaskan, dua hal yang mendasari munculnya kedua program ini, yaitu Merdeka Belajar untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan keingin dan bakat peserta didik vokasi di masa depan, dan mendorong terwujudnya program sambung-suai (link and super-match) antara dunia pendidikan dan dunia industri.
“Kedua program yang mengusung semangat Merdeka Belajar ini merupakan terobosan Ditjen Pendidikan Vokasi untuk mewujudkan percepatan misi Kemendikbud dalam memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh dunia usaha dan industri,” terang Wikan.
Wikan menambahkan, pendidikan vokasi diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Karena itu perlu adanya komitmen kuat berbagai pihak untuk membangun ‘link and super-match’ antara dunia pendidikan vokasi dengan DUDI. Ini sangat dibutuhkan untuk menghadirkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja sehingga keterserapan lulusan lebih terjamin,” jelasnya.
(mpw)