Menag Resmikan Alih Status IHDN Denpasar Menjadi Universitas Hindu Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi meresmikan alih status Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) menjadi Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus (IGB) Sugriwa Denpasar.
“Semoga dengan diresmikannya UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, kampus ini akan memberikan manfaat lebih besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Menag Fachrul Razi, di Kampus UHN IGB Sugriwa, Denpasar, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (21/12/2020).
Peresmian alih status ini ditandai dengan penekanan tombol sirine, dilanjutkan penandatanganan prasasti oleh Menag dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Ikut mendampingi, Rektor UHN IGB Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana dan Dirjen Bimas Hindu Tri Handoko.
Menurut Menag, peresmian Universitas Hindu Negeri pertama di Indonesia ini buah perjuangan pemerintah bersama seluruh komponen umat Hindu di Indonesia. Menag melihat hal ini akan menjadi sejarah besar.
"Peresmian UHN IGB Sugriwa hari ini harus kita refleksikan sebagai awal perjuangan yang pasti lebih berat di masa yang akan datang. Perubahan ini banyak mengandung implikasi, terutama untuk semakin meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu di segala bidang," pesan Menag. (Baca juga: Itenas Bandung Rayakan Dies Natalis Ke-48 Lewat Video Mapping )
Menag mengajak civitas akademika UHN IGB Sugriwa untuk meningkatan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan peningkatan kualitas SDM. Menag juga berharap UHN menjadi lembaga pendidikan yang inklusif atau terbuka bagi seluruh masyarakat.
Rektor UHN IGB Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana melaporkan bahwa peningkatan status Institut menjadi Universitas ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2020 tentang Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa. Perpres ini ditetapkan pada 23 Januari 2020, dan berlaku sejak 27 Januari 2020.
Dijelaskan Rektor, pemilihan nama kampus I Gusti Bagus Sugriwa karena secara historis beliau adalah salah satu tokoh penting yang berjasa besar dalam perkembangan agama Hindu di Indonesia, dan di Bali pada khususnya, baik pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan Republik Indonesia.
"I Gusti Bagus Sugriwa adalah seorang cendekiawan Bali yang telah membuat sejarah dan mewarnai pemikiran kebudayaan Nusantara. Ia seorang pendidik, politikus, seniman, budayawan dan agamawan dengan karya-karyanya. Pemikiran-pemikiran di bidang Siwa-Buddha merupakan hasil pemahamannya atas sejumlah sumber berupa naskah maupun tradisi agama yang masih hidup di Bali dan Lombok sampai sekarang," kata Rektor.
Ia tidak hanya sebagai peneliti, lanjut I Gusti Ngurah Sudiana, namun juga penekun dan penghayat ajaran agama Hindu. Dalam ranah pemerintahan, I Gusti Bagus Sugriwa juga pernah menjabat sebagai anggota DPD Bali yang mengusulkan kepada Menteri Agama RI, tahun 1950, agar Agama Hindu Bali diakui resmi seperti agama Islam dan Kristen.
Dijelaskan Rektor, selain tokoh pendidikan, IGB Sugriwa juga yang menjadi inisiator utama berdirinya sekolah agama Hindu melalui Yayasan Dwijendra Denpasar. Lokasi UHN saat ini juga meneruskan warisan utama yang beliau tinggalkan saat mendirikan PGAHN Denpasar. Dari tangan humanis IGB Sugriwa jugalah lahir banyak tokoh. Sang sastrawan besar ini juga telah menerjemahkan banyak lontar dan menulis buku-buku pegangan agama Hindu.
"Sebagai bentuk penghargaan, tokoh yang menghembuskan nafas terakhir pada 22 Nopember 1973 itu, diabadikan dalam patung batu yang berdiri persis di sebelah kampus IHDN Denpasar Jalan Ratna, Kota Denpasar. Dan kini, nama IGB Sugriwa menjadi nama Universitas. Bukan saja sosok pendidik, tetapi sekaligus politikus, seniman, budayawan dan tokoh agama," papar I Gusti Ngurah Sudiana.
Rektor juga melaporkan bahwa UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar didukung 181 tenaga pendidik dengan kualifikasi S2 (110 orang) dan S3 (71 Orang). Selain itu, UHN memiliki 12 guru besar. Sementara tenaga kependidikan berjumlah 76 orang. Saat ini, di tahun akademik 2020/2021, tercatat ada 3.339 mahasiswa UHN. Untuk alumni, sejak masa APGAHN Denpasar hingga sekarang, sebanyak 8.752 orang.
"Lahan kampus secara keseluruhan seluas 13,2 hektare yang terdapat di empat lokasi, yaitu Rektorat, Fakultas Dharma Acarya dan Fakultas Dharma Duta di Jalan Ratna, Pascasarjana di Jalan Kenyeri, Fakultas Brahma Widya di Jalan Kenyeri dan satu kampus yang digunakan secara bersama oleh semua fakultas di Kabupaten Bangli," tutup Rektor.
“Semoga dengan diresmikannya UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, kampus ini akan memberikan manfaat lebih besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Menag Fachrul Razi, di Kampus UHN IGB Sugriwa, Denpasar, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (21/12/2020).
Peresmian alih status ini ditandai dengan penekanan tombol sirine, dilanjutkan penandatanganan prasasti oleh Menag dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Ikut mendampingi, Rektor UHN IGB Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana dan Dirjen Bimas Hindu Tri Handoko.
Menurut Menag, peresmian Universitas Hindu Negeri pertama di Indonesia ini buah perjuangan pemerintah bersama seluruh komponen umat Hindu di Indonesia. Menag melihat hal ini akan menjadi sejarah besar.
"Peresmian UHN IGB Sugriwa hari ini harus kita refleksikan sebagai awal perjuangan yang pasti lebih berat di masa yang akan datang. Perubahan ini banyak mengandung implikasi, terutama untuk semakin meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu di segala bidang," pesan Menag. (Baca juga: Itenas Bandung Rayakan Dies Natalis Ke-48 Lewat Video Mapping )
Menag mengajak civitas akademika UHN IGB Sugriwa untuk meningkatan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan peningkatan kualitas SDM. Menag juga berharap UHN menjadi lembaga pendidikan yang inklusif atau terbuka bagi seluruh masyarakat.
Rektor UHN IGB Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana melaporkan bahwa peningkatan status Institut menjadi Universitas ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2020 tentang Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa. Perpres ini ditetapkan pada 23 Januari 2020, dan berlaku sejak 27 Januari 2020.
Dijelaskan Rektor, pemilihan nama kampus I Gusti Bagus Sugriwa karena secara historis beliau adalah salah satu tokoh penting yang berjasa besar dalam perkembangan agama Hindu di Indonesia, dan di Bali pada khususnya, baik pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan Republik Indonesia.
"I Gusti Bagus Sugriwa adalah seorang cendekiawan Bali yang telah membuat sejarah dan mewarnai pemikiran kebudayaan Nusantara. Ia seorang pendidik, politikus, seniman, budayawan dan agamawan dengan karya-karyanya. Pemikiran-pemikiran di bidang Siwa-Buddha merupakan hasil pemahamannya atas sejumlah sumber berupa naskah maupun tradisi agama yang masih hidup di Bali dan Lombok sampai sekarang," kata Rektor.
Ia tidak hanya sebagai peneliti, lanjut I Gusti Ngurah Sudiana, namun juga penekun dan penghayat ajaran agama Hindu. Dalam ranah pemerintahan, I Gusti Bagus Sugriwa juga pernah menjabat sebagai anggota DPD Bali yang mengusulkan kepada Menteri Agama RI, tahun 1950, agar Agama Hindu Bali diakui resmi seperti agama Islam dan Kristen.
Dijelaskan Rektor, selain tokoh pendidikan, IGB Sugriwa juga yang menjadi inisiator utama berdirinya sekolah agama Hindu melalui Yayasan Dwijendra Denpasar. Lokasi UHN saat ini juga meneruskan warisan utama yang beliau tinggalkan saat mendirikan PGAHN Denpasar. Dari tangan humanis IGB Sugriwa jugalah lahir banyak tokoh. Sang sastrawan besar ini juga telah menerjemahkan banyak lontar dan menulis buku-buku pegangan agama Hindu.
"Sebagai bentuk penghargaan, tokoh yang menghembuskan nafas terakhir pada 22 Nopember 1973 itu, diabadikan dalam patung batu yang berdiri persis di sebelah kampus IHDN Denpasar Jalan Ratna, Kota Denpasar. Dan kini, nama IGB Sugriwa menjadi nama Universitas. Bukan saja sosok pendidik, tetapi sekaligus politikus, seniman, budayawan dan tokoh agama," papar I Gusti Ngurah Sudiana.
Rektor juga melaporkan bahwa UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar didukung 181 tenaga pendidik dengan kualifikasi S2 (110 orang) dan S3 (71 Orang). Selain itu, UHN memiliki 12 guru besar. Sementara tenaga kependidikan berjumlah 76 orang. Saat ini, di tahun akademik 2020/2021, tercatat ada 3.339 mahasiswa UHN. Untuk alumni, sejak masa APGAHN Denpasar hingga sekarang, sebanyak 8.752 orang.
"Lahan kampus secara keseluruhan seluas 13,2 hektare yang terdapat di empat lokasi, yaitu Rektorat, Fakultas Dharma Acarya dan Fakultas Dharma Duta di Jalan Ratna, Pascasarjana di Jalan Kenyeri, Fakultas Brahma Widya di Jalan Kenyeri dan satu kampus yang digunakan secara bersama oleh semua fakultas di Kabupaten Bangli," tutup Rektor.
(mpw)