Maksimalkan Vokasi Siswa, Kemendikbud Bangun 500 SMK Pusat Keunggulan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program pendidikan vokasi menjadi salah satu prioritas pada kebijakan Kemendikbud di 2021. Tidak hanya pada jenjang SMK namun juga pada perguruan tinggi vokasi sehingga bisa menghasilkan lulusan vokasi terampil.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan, meski 2021 masih pandemi namun bukan berarti capaian yang telah diraih di 2020 akan diturunkan ataupun stagnan. (Baca juga: Ini 8 Program Prioritas Kemendikbud 2021, Merdeka Belajar Jadi Unggulan )
"Kita akan berusaha untuk meningkatkan baik dari kuantitas maupun kualitas dari program kerja khususnya di Ditjen Vokasi,” katanya pada Taklimat Media Awal Tahun Kemendikbud, Selasa (5/1/2021).
Mantan dekan vokasi Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan, target program pertama adalah untuk SMK yang akan disempurnakan menjadi SMK Pusat Keunggulan. Wikan berharap akan ada 500 atau bahkan lebih SMK Pusat Keunggulan di tahun ini.
Dia melanjutkan, link and match di prodi pendidikan tinggi vokasi juga akan ditingkatkan. Menurutnya, jika di 2020 ada 133 prodi vokasi yang link and match dengan industri maka di 2021 ditargetkan ada 200-400 prodi yang akan dihubungkan dengan industri. (Baca juga: Ini Penjelasan Kemendikbud Kenapa Formasi CPNS untuk Guru Ditiadakan )
Wikan menerangkan,target link and match ini akan dinaikkan karena ada dua sub program baru yaitu program SMK D2 Jalur Cepat atau Fast Track. Dengan harapan, ujarnya, ada 30-50 prodi vokasi D2 yang akan dihubungkan dengan ratusan SMK.
Lalu ada sub program kedua yaitu Upgrading D3 menjadi sarjana terapan atau D4 dengan syarat paket link and match paket minimal 8. “Sehingga sasaran Prodi bisa naik minimal 100% di 200-300. Harapannya 400 prodi,” Wikan berharap.
Selain itu kepala sekolah dan guru SMK dan juga direktur atau dekan pendidikan tinggi vokasi juga akan mengikuti program Upskill melalui pelatihan khusus. Wikan berharap dari 2.600 yang dilatih tahun lalu bisa meningkat menjadi minimal 4.000 orang.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan, meski 2021 masih pandemi namun bukan berarti capaian yang telah diraih di 2020 akan diturunkan ataupun stagnan. (Baca juga: Ini 8 Program Prioritas Kemendikbud 2021, Merdeka Belajar Jadi Unggulan )
"Kita akan berusaha untuk meningkatkan baik dari kuantitas maupun kualitas dari program kerja khususnya di Ditjen Vokasi,” katanya pada Taklimat Media Awal Tahun Kemendikbud, Selasa (5/1/2021).
Mantan dekan vokasi Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan, target program pertama adalah untuk SMK yang akan disempurnakan menjadi SMK Pusat Keunggulan. Wikan berharap akan ada 500 atau bahkan lebih SMK Pusat Keunggulan di tahun ini.
Dia melanjutkan, link and match di prodi pendidikan tinggi vokasi juga akan ditingkatkan. Menurutnya, jika di 2020 ada 133 prodi vokasi yang link and match dengan industri maka di 2021 ditargetkan ada 200-400 prodi yang akan dihubungkan dengan industri. (Baca juga: Ini Penjelasan Kemendikbud Kenapa Formasi CPNS untuk Guru Ditiadakan )
Wikan menerangkan,target link and match ini akan dinaikkan karena ada dua sub program baru yaitu program SMK D2 Jalur Cepat atau Fast Track. Dengan harapan, ujarnya, ada 30-50 prodi vokasi D2 yang akan dihubungkan dengan ratusan SMK.
Lalu ada sub program kedua yaitu Upgrading D3 menjadi sarjana terapan atau D4 dengan syarat paket link and match paket minimal 8. “Sehingga sasaran Prodi bisa naik minimal 100% di 200-300. Harapannya 400 prodi,” Wikan berharap.
Selain itu kepala sekolah dan guru SMK dan juga direktur atau dekan pendidikan tinggi vokasi juga akan mengikuti program Upskill melalui pelatihan khusus. Wikan berharap dari 2.600 yang dilatih tahun lalu bisa meningkat menjadi minimal 4.000 orang.
(mpw)