Lahirkan Inovasi, 287 Industri-Perguruan Tinggi Bersinergi
loading...
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam. Foto/Dok/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 287 industri akan bergabung dalam Kedaireka Kemendikbud . Platform Kedaireka ini akan memudahkan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan industri untuk melahirkan inovasi bagi bangsa.
Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan, saat ini sudah ada 287 industri yang berminat untuk bermitra dengan perguruan tinggi melalui Kedaireka. Selanjutnya, kata Nizam, sudah ada sekitar 5.790 inovator dari 250 kampus yang akan bergabung di platform yang diresmikan Desember 2020 lalu. (Baca juga: Inovasi, UB Luncurkan Aplikasi Nusantara Guide )
Lebih lanjut, Guru besar Fakultas Tehnik Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan, sudah ada komitmen anggaran Rp80 miliar untuk mensinergikan kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri ini. ''Dan ada sekitar 150 proyek kerjasama yang sudah disepakati," katanya pada Taklimat Media Awal Tahun Kemendikbud, Selasa (5/1).
Mantan Kepala Pusat Penilaian dan Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud ini menuturkan, kolaborasi kampus dan industri juga akan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Misalnya pengembangan badan usaha milik desa (Bumdes) dengan melibatkan dosen dan mahasiswa.
Diketahui, platform Kedaireka merupakan tempat yang mempertemukan para pereka cipta/ilmuwan/akademisi dengan dunia usaha/industri. Kedaireka dibuat dalam membangun ekosistem Kampus Merdeka dengan harapan akan menjadi wadah kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dengan dunia industri sebelum mengajukan hibah matching fund. Dana yang disediakan Kemendikbud di Matching Fund ini sebesar Rp250 miliar. (Baca juga: Manfaatkan Produk Biodiesel, Kontingen Mahasiswa ITS Raih Emas di Pimnas )
Tidak hanya berskala nasional, melalui Kedaireka para inovator/pereka cipta dari perguruan tinggi dapat berkolaborasi juga dengan pihak internasional, yang ditandai melalui penandatanganan Memorandum of Cooperation dengan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang.
Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan, saat ini sudah ada 287 industri yang berminat untuk bermitra dengan perguruan tinggi melalui Kedaireka. Selanjutnya, kata Nizam, sudah ada sekitar 5.790 inovator dari 250 kampus yang akan bergabung di platform yang diresmikan Desember 2020 lalu. (Baca juga: Inovasi, UB Luncurkan Aplikasi Nusantara Guide )
Lebih lanjut, Guru besar Fakultas Tehnik Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan, sudah ada komitmen anggaran Rp80 miliar untuk mensinergikan kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri ini. ''Dan ada sekitar 150 proyek kerjasama yang sudah disepakati," katanya pada Taklimat Media Awal Tahun Kemendikbud, Selasa (5/1).
Mantan Kepala Pusat Penilaian dan Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud ini menuturkan, kolaborasi kampus dan industri juga akan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Misalnya pengembangan badan usaha milik desa (Bumdes) dengan melibatkan dosen dan mahasiswa.
Diketahui, platform Kedaireka merupakan tempat yang mempertemukan para pereka cipta/ilmuwan/akademisi dengan dunia usaha/industri. Kedaireka dibuat dalam membangun ekosistem Kampus Merdeka dengan harapan akan menjadi wadah kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dengan dunia industri sebelum mengajukan hibah matching fund. Dana yang disediakan Kemendikbud di Matching Fund ini sebesar Rp250 miliar. (Baca juga: Manfaatkan Produk Biodiesel, Kontingen Mahasiswa ITS Raih Emas di Pimnas )
Tidak hanya berskala nasional, melalui Kedaireka para inovator/pereka cipta dari perguruan tinggi dapat berkolaborasi juga dengan pihak internasional, yang ditandai melalui penandatanganan Memorandum of Cooperation dengan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang.
(mpw)
Lihat Juga :
