UI Kenalkan Aplikasi mCare untuk Deteksi Dini Penyakit Tak Menular
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia mengenalkan aplikasi mCare untuk mendeteksi dini faktor resiko pencetus penyakit tidak menular. Kontennya berisi pola hidup sehari-hari, seperti aktivitas fisik, merokok, pola tidur, konsumsi alkohol.
Dosen FIK UI Hening Pujasari mengembangkan aplikasi bernama mCARE untuk perangkat Android, untuk mendeteksi dini faktor risiko pencetus penyakit tidak menular. (Baca juga: Tertarik Kuliah di Turki, Ada Beasiswa Full untuk Jenjang S1, S2 dan S3 )
Dosen FIK UI Hening Pujasari yang juga Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FIK UI bersama beberapa dosen dan mahasiswa FIK UI menggunakan mCARE bermitra dengan 3 Posyandu di Kukusan, Depok yakni Posyandu Anggrek, Posyandu Flamboyan, serta Posyandu Wijayakusuma.
Kegiatan Pengmas dihadiri 22 peserta yang merupakan kader dari tiga posyandu. Posyandu ini terpilih karena setiap bulan aktif melaksanakan kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) oleh, dari, dan bersama masyarakat.
Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan bagi semua kalangan, dengan menerapkan teknologi sistem informasi dalam proses administrasi. (Baca juga: Luar Biasa, 2 Siswa MAN 1 Kolaka Juarai Olimpiade Matematika di Hong Kong )
Pengenalan aplikasi mCARE secara daring diharapkan dapat menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk semua usia. Selain itu, bermanfaat menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Tim Pengmas ingin mencapai target, di antaranya mengurangi sepertiga dari kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak menular melalui tindakan pencegahan dan pengobatan, serta menaikkan kesehatan mental dan kesejahteraan.
Rasa antusias terlihat dari banyaknya pertanyaan dan komentar yang dilontarkan para kader Posyandu. Ketua kader Posyandu Flamboyan Kukusan, Depok Ryani mengatakan, “Ternyata, mengisi aplikasi mCARE ini mudah, dan diisi hanya pada saat posyandu saja,” kata Ryani melalui siaran pers, Selasa (12/1).
Untuk saat ini, screening mCARE hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan ataupun ibu-ibu kader posyandu terkait. Nantinya, lewat pengembangan aplikasi ini, mCare bisa dipergunakan oleh masyarakat luas sebagai self screening.
Dosen FIK UI Hening Pujasari mengembangkan aplikasi bernama mCARE untuk perangkat Android, untuk mendeteksi dini faktor risiko pencetus penyakit tidak menular. (Baca juga: Tertarik Kuliah di Turki, Ada Beasiswa Full untuk Jenjang S1, S2 dan S3 )
Dosen FIK UI Hening Pujasari yang juga Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FIK UI bersama beberapa dosen dan mahasiswa FIK UI menggunakan mCARE bermitra dengan 3 Posyandu di Kukusan, Depok yakni Posyandu Anggrek, Posyandu Flamboyan, serta Posyandu Wijayakusuma.
Kegiatan Pengmas dihadiri 22 peserta yang merupakan kader dari tiga posyandu. Posyandu ini terpilih karena setiap bulan aktif melaksanakan kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) oleh, dari, dan bersama masyarakat.
Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan bagi semua kalangan, dengan menerapkan teknologi sistem informasi dalam proses administrasi. (Baca juga: Luar Biasa, 2 Siswa MAN 1 Kolaka Juarai Olimpiade Matematika di Hong Kong )
Pengenalan aplikasi mCARE secara daring diharapkan dapat menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk semua usia. Selain itu, bermanfaat menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Tim Pengmas ingin mencapai target, di antaranya mengurangi sepertiga dari kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak menular melalui tindakan pencegahan dan pengobatan, serta menaikkan kesehatan mental dan kesejahteraan.
Rasa antusias terlihat dari banyaknya pertanyaan dan komentar yang dilontarkan para kader Posyandu. Ketua kader Posyandu Flamboyan Kukusan, Depok Ryani mengatakan, “Ternyata, mengisi aplikasi mCARE ini mudah, dan diisi hanya pada saat posyandu saja,” kata Ryani melalui siaran pers, Selasa (12/1).
Untuk saat ini, screening mCARE hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan ataupun ibu-ibu kader posyandu terkait. Nantinya, lewat pengembangan aplikasi ini, mCare bisa dipergunakan oleh masyarakat luas sebagai self screening.
(mpw)