JAKARTA - Fakultas Vokasi (FV) ITS tahun ini membuka 3 jalur penerimaan mahasiswa baru . ITS menyediakan 8 program studi sebagai tujuan pelajar yang ingin menuntut ilmu di perguruan tinggi bidang vokasi.
Untuk diketahui, program studi di FV ITS hanya menerima peserta lulusan SMA/MA jurusan IPA dan lulusan SMK/MAK dari jurusan yang relevan dengan program studi yang dituju. Hal ini merujuk pada Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 06/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Baca juga: Mulai Tahun Ini, Vokasi ITS Terima Mahasiswa Baru lewat LTMPT
Adapun FV ITS memiliki delapan program studi yang dapat dipilih, yakni Tehnik Sipil, Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Rekayasa Manufaktur, Teknologi Rekayasa Konversi Energi, Teknologi Rekayasa Otomasi, Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Teknologi Rekayasa Instrumentasi serta Statistika Bisnis.
Mulai tahun ini penerimaan mahasiswa baru di FV ITS dibagi 3 jalur. Pertama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang dikelola Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan Seleksi Kemitraan dan Mandiri (SKM).
Dekan FV ITS Prof Ir Muhammad Sigit Darmawan menjelaskan, sebenarnya kriteria penerimaan pada SNMPTN, SBMPTN, dan SKM ini tidak akan berbeda jauh dengan kriteria yang digunakan melalui sistem penerimaan program Vokasi pada tahun 2020 lalu. Yakni untuk SNMPTN kriterianya yakni memakai nilai rapor dan prestasi yang dimiliki para peserta. Baca juga: IPB University Sediakan 4.250 Kursi untuk Mahasiswa Baru 2021
Kemudian, Sigit menambahkan, kriteria untuk jalur SBMPTN hampir sama dengan kriteria jalur reguler yang ada pada seleksi program Vokasi pada tahun sebelumnya, yaitu memakai nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai kriteria utama.
“Demikian pula halnya dengan jalur SKM yang kriterianya hampir sama dengan jalur mandiri pada tahun lalu, yaitu memakai nilai UTBK sebagai kriteria utama,” katanya melalui siaran pers, Senin (18/1).
Sigit berpesan, semakin terbukanya peluang bagi calon mahasiswa baru untuk berkuliah di ITS ini menuntut para lulusan SMA/MA/SMK/MAK untuk mengenali passion-nya sebelum memilih program studi. Bagi yang lebih menyukai hal bersifat praktik, maka pilihan tepatnya adalah program Vokasi ITS yang mempunyai susunan kurikulum bersama dunia industri.
“Sehingga lulusannya diharapkan dapat langsung diserap oleh industri. Salah satunya adalah dengan kewajiban kegiatan magang industri selama satu semester,” pungkasnya.
Untuk diketahui, program studi di FV ITS hanya menerima peserta lulusan SMA/MA jurusan IPA dan lulusan SMK/MAK dari jurusan yang relevan dengan program studi yang dituju. Hal ini merujuk pada Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 06/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Baca juga: Mulai Tahun Ini, Vokasi ITS Terima Mahasiswa Baru lewat LTMPT
Adapun FV ITS memiliki delapan program studi yang dapat dipilih, yakni Tehnik Sipil, Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Rekayasa Manufaktur, Teknologi Rekayasa Konversi Energi, Teknologi Rekayasa Otomasi, Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Teknologi Rekayasa Instrumentasi serta Statistika Bisnis.
Mulai tahun ini penerimaan mahasiswa baru di FV ITS dibagi 3 jalur. Pertama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang dikelola Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan Seleksi Kemitraan dan Mandiri (SKM).
Dekan FV ITS Prof Ir Muhammad Sigit Darmawan menjelaskan, sebenarnya kriteria penerimaan pada SNMPTN, SBMPTN, dan SKM ini tidak akan berbeda jauh dengan kriteria yang digunakan melalui sistem penerimaan program Vokasi pada tahun 2020 lalu. Yakni untuk SNMPTN kriterianya yakni memakai nilai rapor dan prestasi yang dimiliki para peserta. Baca juga: IPB University Sediakan 4.250 Kursi untuk Mahasiswa Baru 2021
Baca Juga:
Kemudian, Sigit menambahkan, kriteria untuk jalur SBMPTN hampir sama dengan kriteria jalur reguler yang ada pada seleksi program Vokasi pada tahun sebelumnya, yaitu memakai nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai kriteria utama.
“Demikian pula halnya dengan jalur SKM yang kriterianya hampir sama dengan jalur mandiri pada tahun lalu, yaitu memakai nilai UTBK sebagai kriteria utama,” katanya melalui siaran pers, Senin (18/1).
Sigit berpesan, semakin terbukanya peluang bagi calon mahasiswa baru untuk berkuliah di ITS ini menuntut para lulusan SMA/MA/SMK/MAK untuk mengenali passion-nya sebelum memilih program studi. Bagi yang lebih menyukai hal bersifat praktik, maka pilihan tepatnya adalah program Vokasi ITS yang mempunyai susunan kurikulum bersama dunia industri.
“Sehingga lulusannya diharapkan dapat langsung diserap oleh industri. Salah satunya adalah dengan kewajiban kegiatan magang industri selama satu semester,” pungkasnya.
(mpw)

Berita Terkait
- Tingkat Kehadiran Peserta UTBK SBMPTN Gelombang 1 di UI Capai 95,53%
- UTBK SBMPTN Gelombang 2: Ini yang Harus Dilakukan Saat Tiba di Pusat UTBK
- Ini yang Harus Disiapkan untuk Peserta UTBK SBMPTN Gelombang 2
- Kompak Tak Hadiri UTBK-SBMPTN, 27 Ribu Calon Mahasiswa Dinyatakan Gugur
- IPB University Punya Program Pascasarjana Kimia, Ini Keunggulannya
- Catat, Hasil UTBK-SBMPTN 2021 akan Diumumkan Serentak pada 14 Juni
- Besok Hari Terakhir UTBK SBMPTN Gelombang 1
- Ini 5 Program Unggulan Ditjen Diksi untuk Tingkatkan Daya Saing Mahasiswa Vokasi
- 33 Penyandang Disabilitas Ikuti Tes UTBK-SBMPTN 2021 di Universitas Indonesia
- UNDIP Buka Jalur Mandiri untuk 5.089 Mahasiswa, Cek Jadwalnya
TULIS KOMENTAR ANDA!
Berita Rekomendasi
- Nathalie Holscher Tersinggung Dengar Pengakuan Sule yang Anggap Lina Jubaedah Sosok Perempuan Terbaik
- Francesca Kembalikan Valentino Rossi Temukan Jati Dirinya
- Larangan Mudik Dikritik, Netizen: Andaikan Lebaran Bareng Pilkada
- 6 Kelompok OPM Berkumpul di Kabupaten Puncak, Maskapai Swasta Belum Berani Mengudara di Beoga
- Kapal Selam Nanggala-402 Hilang, Ini Daftar Tragedi Kapal Selam Dunia
- Pakar Militer: Insiden Kapal Selam Nanggala-402 Pukulan Moral bagi Indonesia
- Moeldoko Bagikan Cerita Bekerja di KRI Nanggala 402 Sekitar 8 Tahun Lalu