JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudyaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasi kepada Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) atas penggalangan donasi gawai untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) . Dia berharap agar inisiatif IKA-ITS tersebut diikuti pihak-pihak lainnya.
![Menko PMK Apresiasi IKA ITS, Berharap Donasi Gawai untuk PJJ Menginspirasi yang Lain]()
Menko PMK Muhadjir Effendy secara simbolis menerima dan menyerahkan donasi 530 gawai IKA ITS untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Foto/humas IKA ITS
Muhadjir menyatakan donasi para alumni ITS sangat membantu program PJJ sejak berlangsungnya pandemi Covid-19 masih memiliki kendala. Situasi ini terutama dirasakan siswa di wilayah yang mengalami kendala akses internet serta ketersediaan gawai yang terbatas karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat.
(Baca: Menko PMK Terima Lebih 500 Gawai dari IKA ITS untuk Bantuan Belajar Jarak Jauh)
“Meskipun belum menyelesaikan seluruh persoalan, sumbangan dari IKA-ITS ini diharapkan membantu sejumlah siswa dan guru dalam melanjutkan pembelajaran yang berkualitas dan memanfaatkan kemajuan Iptek Revolusi Industri 4.0. Jangan sampai pandemi ini juga menjadikan generasi penerus kita tertinggal dalam pendidikannya,” kata mantan Mendikbud ini.
Ketua Umum IKA ITS Sutopo Kristanto mengakui jumlah perangkat gawai yang kami donasikan ini masih sangat kecil bila dibandingkan jumlah kebutuhan yang diperlukan. ”Namun demikian kami memberanikan diri untuk menggalang donasi secara bergotong royong dengan semangat meringankan beban dan kesulitan para guru dan murid di tengah pandemi. Betapa pun kecilnya bantuan yang dapat kami berikan, itu lah simbol kepedulian kami,” katanya.
(Baca: Evaluasi PJJ, Kemendikbud: Ada Penurunan Nilai Hasil Belajar Siswa)
Sementara itu ketua Yayasan Nurani Dunia Imam B. Prasodjo yang berperan mengidentifikasi sekolah-sekolah yang membutuhkan gawai, sangat menghargai inisiatif IKA ITS dalam aksi kepedulian ini. Menurut dia aksi seperti dilakukan IKA ITS inilah yang membuat Indonesia selalu berhasil dalam mengatasi masa-masa sulit
“Gerakan seperti yang dilakukan IKA ITS ini merupakan wujud kepedulian yang selalu menjadi ruh kehidupan bangsa Indonesia. Inilah modal sosial yang kita miliki yang harus kita tumbuhkan dan perkuat sampai kapanpun,” katanya.

Menko PMK Muhadjir Effendy secara simbolis menerima dan menyerahkan donasi 530 gawai IKA ITS untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Foto/humas IKA ITS
Muhadjir menyatakan donasi para alumni ITS sangat membantu program PJJ sejak berlangsungnya pandemi Covid-19 masih memiliki kendala. Situasi ini terutama dirasakan siswa di wilayah yang mengalami kendala akses internet serta ketersediaan gawai yang terbatas karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat.
(Baca: Menko PMK Terima Lebih 500 Gawai dari IKA ITS untuk Bantuan Belajar Jarak Jauh)
“Meskipun belum menyelesaikan seluruh persoalan, sumbangan dari IKA-ITS ini diharapkan membantu sejumlah siswa dan guru dalam melanjutkan pembelajaran yang berkualitas dan memanfaatkan kemajuan Iptek Revolusi Industri 4.0. Jangan sampai pandemi ini juga menjadikan generasi penerus kita tertinggal dalam pendidikannya,” kata mantan Mendikbud ini.
Baca Juga:
Ketua Umum IKA ITS Sutopo Kristanto mengakui jumlah perangkat gawai yang kami donasikan ini masih sangat kecil bila dibandingkan jumlah kebutuhan yang diperlukan. ”Namun demikian kami memberanikan diri untuk menggalang donasi secara bergotong royong dengan semangat meringankan beban dan kesulitan para guru dan murid di tengah pandemi. Betapa pun kecilnya bantuan yang dapat kami berikan, itu lah simbol kepedulian kami,” katanya.
(Baca: Evaluasi PJJ, Kemendikbud: Ada Penurunan Nilai Hasil Belajar Siswa)
Sementara itu ketua Yayasan Nurani Dunia Imam B. Prasodjo yang berperan mengidentifikasi sekolah-sekolah yang membutuhkan gawai, sangat menghargai inisiatif IKA ITS dalam aksi kepedulian ini. Menurut dia aksi seperti dilakukan IKA ITS inilah yang membuat Indonesia selalu berhasil dalam mengatasi masa-masa sulit
“Gerakan seperti yang dilakukan IKA ITS ini merupakan wujud kepedulian yang selalu menjadi ruh kehidupan bangsa Indonesia. Inilah modal sosial yang kita miliki yang harus kita tumbuhkan dan perkuat sampai kapanpun,” katanya.
(muh)

Berita Terkait
- Sekolah Tatap Muka Harus Digelar untuk Hindari Risiko 'Lost Generation'
- Menko PMK Beberkan Sejumlah Alasan Penetapan Larangan Mudik Lebaran
- Demi Belanja Lebaran, Pemerintah Siap Rapel Bansos Mei-Juni 2021
- Bangun Kompetensi dan Karakter Siswa, Mentari Group Gelar Pelajar Berkreasi
- Setahun PJJ, Siswi SMP: Kami Rindu Belajar di Sekolah Bersama Teman-teman
- Salat Tarawih Berjemaah Dibolehkan, Ini Syaratnya!
- PTM Terbatas, Guru Harus Disiapkan untuk Pembelajaran dengan Paradigma Baru
- Menag Ajukan Tambahan Anggaran Rp1,3 T Subsidi Kuota Internet hingga Juli 2021
- Soal Sekolah Tatap Muka di Bandung, Pemkot Bakal Putuskan Besok
- Sistem PJJ Hadapi Kendala Besar, 50 Persen Siswa Belum Punya Smartphone
TULIS KOMENTAR ANDA!
Berita Rekomendasi
- Lawan Xi Jinping, Wanita Cantik Ini Hilang Misterius Kayak Jack Ma
- 4 Fakta tentang Alotnya PAW Ahmad Hanafi Rais
- Pertahanan Udara Suriah Rontokkan Rudal-rudal Israel
- Pakar Militer: Insiden Kapal Selam Nanggala-402 Pukulan Moral bagi Indonesia
- Viral! Pria Ngaku Polisi Mau Nilang di Kemayoran, Ditantangin Eh Malah Kabur
- Letkol Laut (P) Heri Oktavian, Komandan KRI Nanggala-402 Dikenal Baik dan Disiplin
- Israel Diguncang Ledakan, Sirene Dekat Situs Nuklir Dimona Meraung-raung