SWA Raih Penghargaan Internasional di Ocean Awareness Bow Seat 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sinarmas World Academy (SWA) meraih Distinguished Honorable Mention Award pada Ocean Awareness Bow Seat 2020. Kategori kompetisi ini adalah pada penciptaan musik dan lirik lagu akan pentingnya kesadaran melestarikan sumber daya laut.
Tema Bow Seat 2020 ialah tentang “Climate Hope: Transforming Crisis”. Para peserta didorong untuk membayangkan kondisi yang lebih baik dan menciptakan sebuah solusi kesenian untuk mewujudkan visi tersebut sekaligus menyuarakan tentang kelautan, iklim dan hubungannya dengan masa depan.
General Manager SWA Deddy Djaja Ria mengatakan, SWA menitikberatkan pada pendidikan yang menyeluruh, yakni konsep holistic education yang memastikan pendidikan untuk siswa adalah dengan mengambil langkah ekstra dalam memaksimalkan potensi dan perkembangan anak.
"Apalagi di saat pandemi yang semuanya serba berjarak. Karya siswa kami yang berjudul Hidden Life ini diciptakan dengan penuh keterbatasan dan tantangannya sendiri. Apalagi ini adalah sebuah teamwork project yang diperlukan manajemen waktu tanpa harus mengorbankan pelajaran lainnya," katanya melalui siaran pers, Rabu (3/2).
Sebagai penduduk di negara kelautan, masyarakat perlu secara kolaboratif menjaga kelestarian alamnya. Tercatat lebih dari 3 juta km² wilayah Indonesia adalah lautan, oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki kesadaran pelestarian lingkungan sebagai tanggung jawab masa depan.
Dari masalah di atas, SWA pun mendukung tujuan siswa dalam proyek ini yang fokus untuk mengajak para pendengarnya akan pentingnya kesadaran pemutihan karang dan kehidupan laut. Hasilnya, karya mereka sangat dipandang dan mampu bersaing dengan lebih dari 5.300 entri yang masuk ke kontes Bow Seat 2020 dari seluruh dunia.
"Harapan kami, karya ini dapat turut menginspirasi dan mempengaruhi proses pelestarian lingkungan bawah laut,” ujar Deddy menambahkan.
Gabriel selaku gitaris dan song composer Hidden Life, mengatakan, masa pandemi yang terus berlangsung menjadi tantangan baginya untuk berkolaborasi dalam lagu ini. Namun seiring dengan waktu disadari bahwa kunci untuk menghasilkan sebuah karya adalah dengan bersungguh-sungguh dan tetap fokus akan tujuan akhirnya.
"Kami merasa sangat terhormat dalam pencapaian penghargaan Bow Seat 2020 dan berharap karya ini dapat memberikan dampak positif untuk mengajak teman-teman ikut serta dalam pelestarian sumber daya kelautan yang semakin menipis,” ujarnya.
Guru Musik Tingkat Middle School SWA Freddy mengatakan kompetisi ini adalah pengalaman luar biasa bagi para siswa dalam mengembangkan keterampilan bermusiknya. Karena dalam mempersiapkan sebuah performance, siswa dibimbing untuk menggali pengetahuan dasar yang diperlukan sekaligus diarahkan untuk mempresentasikannya.
Dia menjelaskan, pelajar yang terdaftar dalam sebuah kompetisi global akan mempersiapkan diri dengan perencanaan yang matang dalam teamwork yang disusun melalui successful timetable kemudian dilanjutkan dengan process journal yang disertai dengan dokumentasi tentang persiapan mereka sebagai authentic evidence.
"Dan yang terpenting adalah membuat sebuah reflection untuk mempresentasikan evaluasi mereka terhadap karya yang telah dibuat sehingga para siswa ini dapat terus mengembangkan banyak ide lainnya," pungkasnya.
Seluruh siswa SWA mendapatkan kesempatan yang sangat luas untuk bermusik serta mengembangkan pengetahuan dan keahlian mereka. Selain itu, para siswa juga didukung dengan fasilitas alat musik yang beragam, music theatre serta terbukanya kesempatan luas untuk mengadakan banyak event yang melibatkan music students dalam menunjukkan karya mereka.
Tema Bow Seat 2020 ialah tentang “Climate Hope: Transforming Crisis”. Para peserta didorong untuk membayangkan kondisi yang lebih baik dan menciptakan sebuah solusi kesenian untuk mewujudkan visi tersebut sekaligus menyuarakan tentang kelautan, iklim dan hubungannya dengan masa depan.
General Manager SWA Deddy Djaja Ria mengatakan, SWA menitikberatkan pada pendidikan yang menyeluruh, yakni konsep holistic education yang memastikan pendidikan untuk siswa adalah dengan mengambil langkah ekstra dalam memaksimalkan potensi dan perkembangan anak.
"Apalagi di saat pandemi yang semuanya serba berjarak. Karya siswa kami yang berjudul Hidden Life ini diciptakan dengan penuh keterbatasan dan tantangannya sendiri. Apalagi ini adalah sebuah teamwork project yang diperlukan manajemen waktu tanpa harus mengorbankan pelajaran lainnya," katanya melalui siaran pers, Rabu (3/2).
Sebagai penduduk di negara kelautan, masyarakat perlu secara kolaboratif menjaga kelestarian alamnya. Tercatat lebih dari 3 juta km² wilayah Indonesia adalah lautan, oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki kesadaran pelestarian lingkungan sebagai tanggung jawab masa depan.
Dari masalah di atas, SWA pun mendukung tujuan siswa dalam proyek ini yang fokus untuk mengajak para pendengarnya akan pentingnya kesadaran pemutihan karang dan kehidupan laut. Hasilnya, karya mereka sangat dipandang dan mampu bersaing dengan lebih dari 5.300 entri yang masuk ke kontes Bow Seat 2020 dari seluruh dunia.
"Harapan kami, karya ini dapat turut menginspirasi dan mempengaruhi proses pelestarian lingkungan bawah laut,” ujar Deddy menambahkan.
Gabriel selaku gitaris dan song composer Hidden Life, mengatakan, masa pandemi yang terus berlangsung menjadi tantangan baginya untuk berkolaborasi dalam lagu ini. Namun seiring dengan waktu disadari bahwa kunci untuk menghasilkan sebuah karya adalah dengan bersungguh-sungguh dan tetap fokus akan tujuan akhirnya.
"Kami merasa sangat terhormat dalam pencapaian penghargaan Bow Seat 2020 dan berharap karya ini dapat memberikan dampak positif untuk mengajak teman-teman ikut serta dalam pelestarian sumber daya kelautan yang semakin menipis,” ujarnya.
Guru Musik Tingkat Middle School SWA Freddy mengatakan kompetisi ini adalah pengalaman luar biasa bagi para siswa dalam mengembangkan keterampilan bermusiknya. Karena dalam mempersiapkan sebuah performance, siswa dibimbing untuk menggali pengetahuan dasar yang diperlukan sekaligus diarahkan untuk mempresentasikannya.
Dia menjelaskan, pelajar yang terdaftar dalam sebuah kompetisi global akan mempersiapkan diri dengan perencanaan yang matang dalam teamwork yang disusun melalui successful timetable kemudian dilanjutkan dengan process journal yang disertai dengan dokumentasi tentang persiapan mereka sebagai authentic evidence.
"Dan yang terpenting adalah membuat sebuah reflection untuk mempresentasikan evaluasi mereka terhadap karya yang telah dibuat sehingga para siswa ini dapat terus mengembangkan banyak ide lainnya," pungkasnya.
Seluruh siswa SWA mendapatkan kesempatan yang sangat luas untuk bermusik serta mengembangkan pengetahuan dan keahlian mereka. Selain itu, para siswa juga didukung dengan fasilitas alat musik yang beragam, music theatre serta terbukanya kesempatan luas untuk mengadakan banyak event yang melibatkan music students dalam menunjukkan karya mereka.
(mpw)