Bermodalkan Kardus Bekas, Alumnus ITS Ini Raih Penghargaan Forbes

Kamis, 04 Februari 2021 - 01:54 WIB
loading...
Bermodalkan Kardus Bekas,...
Muhammad Arif Susanto dinobatkan sebagai sosok Forbes 30 Under 30 pada tahun 2020. Foto/Humas ITS
A A A
JAKARTA - Kardus sering dianggap sebagai bahan tak bernilai dan dikategorikan sebagai sampah bagi beberapa orang. Bahkan kata ‘kardus’ sering dikaitkan dengan konotasi negatif, namun hal yang sama tidak berlaku bagi Muhammad Arif Susanto. Lewat material kardus bekas, Arif justru berhasil dinobatkan menjadi salah satu tokoh Forbes 30 Under 30 sebagai co-founder dari Dusdukduk.

Melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (3/2), Dusdukduk adalah akronim dari kardus untuk tempat duduk, brand furnitur dan dekorasi yang berbahan dasar kardus bekas. Produk ini telah melanglang buana dan meraih deretan penghargaan inovasi produk ramah lingkungan yang dapat bersaing dengan produk bermaterial konvensional. Rentetan kolaborasi juga telah dilakukan oleh Dusdukduk bersama tokoh kenamaan di berbagai gelaran di Indonesia.

Namun siapa sangka, bahwa kisah lahirnya Dusdukduk berawal dari salah satu sudut kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yakni di Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS. Arif mengaku, ide ini berawal dari tugas mata kuliah yang kemudian mendapat perhatian ketika dipamerkan pada pameran tugas kampus. Set kursi dan meja kardus ini mendapat respon hangat dan satu demi satu pesanan berdatangan kepada Dusdukduk.

Alumnus angkatan 2010 ini memaparkan bahwa dirinya beserta tim sudah sejak awal berniat untuk membawa hasil karyanya ini menjadi wirausaha yang berprofit. Oleh karena itu, pendapatan dari pesanan dan juga tunjangan dari berbagai kejuaraan yang diraih digunakan untuk mengembangkan Dusdukduk.

Start small, think big, action now and make an impact. Kalimat andalannya tersebut memang tepat mewakili perjuangan Arif dan kawan-kawannya dalam mengembangkan Dusdukduk. Lewat keberanian untuk memulai sedini mungkin, Dusdukduk mendapatkan banyak penghargaan.

Mulai dari finalis Wirausaha Muda Mandiri hingga meraih Best Booth pada pameran CASA Indonesia. Dusdukduk juga banyak menghiasi pameran dari tingkat regional hingga internasional. Bahkan kini, Dusdukduk telah dipercaya banyak klien dari brand ternama seperti Honda dan H&M.

Dari tujuh tahun lebih kiprahnya, sosok wirausahawan muda ini berhasil mendirikan PT Kreasi Karya Raya bersama timnya, sehingga semakin memantapkan kelegalan dari wirausahanya. Dusdukduk yang semula berfokus pada produk meja dan kursi, kini sudah melakukan diversifikasi produk.

Hingga 2021, sudah terdapat dua anak perusahaan yaitu Totoys.id yang memproduksi mainan anak-anak dan Packimpact yang berfokus pada kemasan produk yang keseluruhannya berbahan dasar kardus bekas. Selain kedua produk baru ini, Dusdukduk juga menerima jenis-jenis olahan lain sesuai pesanan.

Meskipun telah meraih banyak prestasi, lelaki yang kini menjadi dosen di Universitas Ciputra, Surabaya ini tak pernah sedikitpun terpikirkan dapat menjadi salah satu tokoh Forbes 30 Under 30. Menurutnya, predikat tersebut sangatlah sulit dicapai karena ada banyak tokoh-tokoh muda inspiratif di Indonesia.

Arif bercerita bahwa dirinya sempat menganggap e-mail dari Forbes yang ia dapat saat itu adalah spam atau penipuan. “Saya pikir itu hanya e-mail spam atau tidak asli sampai saat itu saya mendapat telepon langsung dari pihak Forbes,” ungkapnya sambil tersenyum bahagia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1832 seconds (0.1#10.140)