Psikolog: Ingat! Ini 2 Pertimbangan Sebelum Menentukan Jurusan Kuliah

Rabu, 03 Februari 2021 - 18:47 WIB
loading...
Psikolog: Ingat! Ini 2 Pertimbangan Sebelum Menentukan Jurusan Kuliah
Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga Dr. Wiwin Hendriani S.Psi M.Si. Foto/Dok/Humas Unair
A A A
SURABAYA - Minat dan bakat adalah dua hal yang seringkali terlambat disadari ketika menjalani pendidikan. Padahal, keduanya patut menjadi pertimbangan dalam merencanakan masa depan, termasuk ketika memilih jurusan di bangku perguruan tinggi .

Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga Dr. Wiwin Hendriani S.Psi M.Si menuturkan, perlu dipahami bahwa minat dan bakat adalah dua hal yang sangat berbeda. Bakat diartikan sebagai potensi atau kemampuan yang bersifat spesial. Yaitu faktor bawaan yang menjadi kekuatan dan ciri khas individu.

Sedangkan minat berhubungan dengan sesuatu yang bersifat passion. Yaitu hal-hal yang disukai atau membuat antusias. Minat tak jarang juga diidentikkan dengan hobi, meski sebenarnya berbeda.

“Komposisi minat dan bakat sedapat mungkin perlu diupayakan seimbang. Sebab, potensi kemampuan tanpa diiringi minat, hasilnya tidak akan optimal untuk meraih sukses,” kata Wiwin, Rabu (3/2/2021).

Ia melanjutkan, minat yang besar tanpa bakat yang memadai akan menyulitkan seseorang ketika menghadapi tantangan yang besar. “Jadi, bakat aja tanpa minat, nggak optimal orang mencapai sukses karir. Minat aja tanpa ada bakat yang cukup, itu juga tidak akan optimal,” jelasnya.

Wiwin menambahkan, proses identifikasi minat dan bakat harus dilakukan sedini mungkin. Setidaknya terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengetahui minat dan bakat.

Pertama, bakat dapat diidentifikasi dengan mencermati berbagai aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Dari sekian banyak yang dikerjakan, area aktivitas mana yang hasilnya konsisten baik dari waktu ke waktu.

“Ketika kita bagus melakukan suatu hal secara konsisten dari waktu ke waktu, itu adalah petunjuk ada bakat di situ,” jelasnya.

Potensi diri tersebut, katanya, dapat dikuatkan dengan meminta pendapat dari teman yang mengenal kita dengan baik. Apakah ia juga melihat hal yang sama.

Sedangkan minat, tuturnya, ditunjukkan dengan beberapa reaksi yang lebih mudah disadari. Misalnya ketika kita merasa betah berlama-lama melakukan sesuatu, menikmati setiap prosesnya, atau memiliki inisiatif untuk terus menggali maupun mencari informasi mengenai hal tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1541 seconds (0.1#10.140)