LSF Buka Program Magang untuk Mahasiswa

Jum'at, 12 Februari 2021 - 16:16 WIB
loading...
LSF Buka Program Magang untuk Mahasiswa
LSF mengundang mahasiswa untuk melakukan magang di tempatnya. Program magang tidak terbatas bagi mahasiswa jurusan film namun terbuka untuk jurusan lain. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Lembaga Sensor Film (LSF) mengundang mahasiswa untuk melakukan magang di tempatnya. Program magang inipun tidak terbatas bagi mahasiswa jurusan film namun terbuka untuk jurusan lain.

Wakil Ketua LSF Irfan Ismail mengatakan, setelah pengurus LSF dilantik pihaknya langsung melakukan rapat bahwa LSF harus terbuka oleh publik. Selain itu LSF, katanya, juga harus bisa mengantisipasi perubahan cara belajar mahasiswa melalui program Kampus Merdeka .



"Maka kami memutuskan pada saat itu bahwa LSF harus mampu mengakomodir kepentingan para mahasiswa diseluruh Indonesia," katanya pada pada peluncuran awal (soft launching) Laman Baru LSF dan lagu tema (Jingle) Budaya Sensor Mandiri di Jakarta.

Irfan menjelaskan, terkait dengan magang yang masuk dalam salah satu program Kampus Merdeka, LSF telah menyelenggarakannya 2 kali dengan masa magang selama 3 bulan. Dia menuturkan, magang yang dilakukan para mahasiswa pun bukan sekedar datang ke kantor, fotokopi dan membuat laporan.

Namun, lanjutnya, LSF memiliki harapan melalui magang ini maka LSF akan bisa memberikan kesempatan, ilmu dan mahasiswa bisa membuat karya yang akan berguna bagi masyarakat yang lebih luas. "Kami punya magang spesial. Sudah ada 2 batch dan dilakukan terukur 3 bulan," terangnya.



Dia menjelaskan, setelah magang selesai mahasiswa akan diberikan sertifikat kompetensi tertentu yang bisa diuji oleh dosen. Irfan menjelaskan, magang sebelumnya dilakukan secara online. Dimana mahasiswa dari Yogyakarta bisa magang tanpa perlu datang ke Jakarta.

Tugas yang diberikan kepada mahasiswa magang ini salah satunya ada yang menjadi admin di media sosial LSF yang bertanggung jawab memberikan jawaban dan informasi dan menampung respon dari publik. Dia menuturkan, mahasiswa kemudian ditugaskan menghasilkan karya seperti membuat company profile.

Dia menuturkan, mahasiswa yang magang sebelumnya diutamakan mahasiswa yang mempunyai basis dibidang komunikasi visual, desain grafis dan juga humas. Namun kedepan LSF rencananya akan membuka program magang untuk jurusan lain yang non film.

"Karena kami sadar bahwa LSF ini milik kita semua. Tidak hanya terkait komunikasi. Nanti ada juga mahasiswa fakultas hukum yang magang untuk mengkaji soal regulasi terkait perfilman dan media atau mahasiswa terkait bidang SDM dan manajemen," katanya.

Disisi lain, LSF mendorong kesadaran masyarakat untuk mandiri memilah dan memilih tontonan sesuai penggolongan usia melalui program Budaya Sensor Mandiri.

"LSF harus berada di masyarakat untuk memberikan advokasi dan pendampingan agar masyarakat dapat memilah dan memilih film sesuai dengan klasifikasi usianya. LSF di era milenial ini perlu mengubah posisi, yang semula menjadi penghalang antara layar dan masyarakat, kini harus berada di antara masyarakat untuk memberikan literasi tentang film," tutur Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto.

LSF menggandeng Piyu Padi dalam pembuatan jingle dalam program tersebut. Selain itu, LSF juga memperkenalkan desain dan wajah baru laman LSF yang kekinian, tetapi rencananya wajah baru laman LSF secara lengkap akan dapat dinikmati pada akhir Maret mendatang sekaligus menyambut Hari Film Nasional.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8083 seconds (0.1#10.140)