Inovasi Terbaik, ITB Raih Juara Internasional Medical Robotics 2020 di UK

Jum'at, 12 Februari 2021 - 00:11 WIB
loading...
Inovasi Terbaik, ITB...
Tim ITB menjadi best-innovation runner up Medical Robotics for Contagious Disease Challenge (MRCDC) 2020. Foto/Dok/Humas ITB
A A A
JAKARTA - Tim ITB berhasil menjadi juara internasional dalam Medical Robotics for Contagious Disease Challenge (MRCDC) 2020. Video dengan judul “Towards Affordable Soft Robotic Bronchoscopy” berhasil membawa tim ITB memenangkan runner-up dalam bidang inovasi terbaik (best-innovation runner up) yang diumumkan pada 4 Februari 2021 lalu.

Medical Robotics for Contagious Disease Challenge (MRCDC) 2020 merupakan kompetisi yang diadakan oleh UK Robotics and Autonomous Systems (UK-RAS) Network dengan tujuan mencari inovasi dalam bidang robotika untuk menghadapi pandemi COVID-19, penyakit menular, dan pandemi di masa depan.



Untuk mengikuti kompetisi ini, peserta diminta mengirimkan video dengan durasi dua menit yang berisi masalah yang dihadapi dan solusi yang diajukan. Masing-masing video dinilai berdasarkan inovasi, relevansi dengan kebutuhan klinis, dan sisi engineering. Ada 21 tim dari 13 negara yang mengikuti kompetisi ini.

Dari 21 tim yang mengikuti kompetisi ini, diseleksi menjadi 17 daftar pendek (shortlist). Terdapat tiga kategori pemenang (runner-up dan winner) dalam kompetisi ini, yaitu aplikasi terbaik (best application), inovasi terbaik (best innovation), dan desain terbaik (best design).

“Video kami (tim ITB) dengan judul ‘Towards Affordable Soft Robotic Bronchoscopy’ berhasil menjadi runner-up dalam bidang inovasi terbaik (best-innovation runner up),” ujar Vani Virdyawan, salah satu tim ITB yang merupakan dosen Teknik Mesin ITB dan postdoctoral research associate di MIMLAB saat itu dikutip dari laman resmi ITB di itb.ac.id, Kamis (11/2).



Tim ITB bekerja sama dengan Imperial College London (ICL). Tim awalnya terbentuk dalam rangka melaksanakan kolaborasi penelitian antara Imperial College London (ICL) dengan ITB di bidang soft robot. Untuk mempercepat proses transfer knowledge dilakukan penelitian bersama dengan tema affordable bronchoscope berbasis soft robot.

Vani menjelaskan, bronchoscope sendiri adalah alat yang digunakan untuk memeriksa saluran pernapasan sehingga ketersediaan teknologi ini akan sangat bermanfaat bagi Indonesia yang memiliki banyak kasus infeksi saluran pernapasan.

Ide ini tercetus dari kondisi tenaga kesehatan yang harus menggunakan APD saat melakukan prosedur sehingga mengurangi ketangkasan dalam mengoperasikan alat dan melakukan tindakan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1930 seconds (0.1#10.140)