Sisihkan 20 Negara, Mahasiswa UNS Raih Juara di Ajang Internasional

Rabu, 17 Maret 2021 - 13:50 WIB
loading...
A A A
Keterbatasan tersebut, imbuh Abyan, menjadikan berkurangnya minat masyarakat untuk berkunjung ke tempat-tempat yang berhubungan dengan budaya dan sejarah. Misal, museum yang masih sepi pengunjung dan banyak yang belum memahami terkait tarif masuk museum pun sistem pertiketannya.

“Dari hasil observasi kita begitu, masih sebatas tempat study tour. Dan karena Solo punya banyak situs budaya dan sejarah serta berbagai pementasan budaya, maka cocok banget jadi objek dari ‘Smart Historical Tourism App’ ini. Juga karena kita dari UNS, kita membuat sesuatu yang sekiranya bermanfaat untuk masyarakat Solo,” jelas Abyan.

Keinginan untuk bermanfaat itu pun tergambar dari pemilihan NATAYA sebagai nama aplikasi yang memiliki arti pelindung dalam bahasa Jawa. Nama tersebut melambangkan upaya Abyan dan kawan-kawan untuk menjadi pelindung budaya Jawa karena budaya ialah warisan untuk diturunkan kegenerasi penerusnya.

Di sisi lain, Smart Historical Tourism All-in App adalah wujud dukungan dan pemanfaatan Internet of Things (IoT) atau konsep Internet untuk segala di Era Revolusi Industri 4.0. Menurutnya, IoT merupakan cara yang tepat untuk mengenalkan Surakarta dengan lebih mudah. “Terlebih, saat ini belum ada platform yang secara khusus memfasilitasi terkait pengembangan pariwisata budaya dan sejarah seperti ini,” imbuh Abyan.
(mpw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7201 seconds (0.1#10.140)