Sisihkan 20 Negara, Mahasiswa UNS Raih Juara di Ajang Internasional

Rabu, 17 Maret 2021 - 13:50 WIB
loading...
Sisihkan 20 Negara,...
Mahasiswa UNS Surakarta berhasil menyabet Medali Perak pada ajang ASEANInnovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF). Foto/Dok/Humas UNS
A A A
JAKARTA - 4 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta angkatan 2017 berhasil menyabet Medali Perak pada ajang ASEANInnovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) yang digelar Februari 2021 lalu.

Prestasi internasional tersebut ditorehkan oleh Abyan Ajrurrafi Syauqi (Ilmu Komunikasi), Muhammad Dani Mulyawan (Statistika),Roisatul Khoiriyati (Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian), serta Tasya Ayu Oktayana (Pendidikan Bahasa Jawa) setelah bersaing ketat dengan 450 tim dari kurang lebih 20 negara di dunia.



20 negara itu antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Nepal, Kamboja, Korea Selatan, US, Iran, Brazil, Turki, Mexico, Thailand, Mesir, Hongkong, Filipina, Rusia, Mesir, Azerbaijan, Sudan, dan Yaman.

Adapun penyelenggara AISEEF ialah IYSA yang berkolaborasi dengan Food Technology Departmen of IPB, Nutrition Departmen of Undip, Udinus, Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L), dan Yayasan Prestasi Pendidik Indonesia.

“AISEEF merupakan ajang internasional yang diikuti oleh inovator dari berbagai negara di dunia. Perlombaan kali ini mengangkat beberapa tema general yang menjadi spesifikasi untuk para inovator, yaitu entrepreneur, enviromental-science, innovative-science, dan social-science,” ujar Ketua Tim Abyan Syauqi seperti dikutip dari laman UNS di uns.ac.id, Selasa(16/3).



NATAYA: A Smart Historical Tourism All-in App asSolution to Support Internet of Things in Industry Revolution 4.0 Era menjadi ide yang mengantarkan Abyan dan tim meraih gelar itu.

Abyan pun menjelaskan, NATAYA merupakan ide aplikasi yang memuat beragam informasi seputar pariwisata dan kebudayaan Solo. Tidak hanya informasi untuk mempromosikan dan mengenal lebih dekat Kota Solo, NATAYA juga dihadirkan sebagai wadah pemesanan tiket museum sehingga memudahkan pelanggan maupun penyedia layanan dalam meningkatkan daya tarik.

Ide ini digagas Abyan dan tim mengingat potensi Kota Solo dengan city branding-nya sebagai The Spirit of Java dan Kota Budaya. Namun, mereka pun melihat promosi dan akses terhadap beragam informasi objek wisata yang ada masih kurang maksimal.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1996 seconds (0.1#10.140)