Tim Spektronics ITS Kembali Unjuk Ketangguhan di Kompetisi Internasional

Selasa, 16 Maret 2021 - 07:41 WIB
loading...
Tim Spektronics ITS Kembali Unjuk Ketangguhan di Kompetisi Internasional
Pemaparan Ketua Tim Spektronics OG ITS, Michael Adrian Subagio dalam perlombaan Chem-E-Car Process Engineering and Energy Days (PGD) 2021 oleh UI. Foto/ITS
A A A
JAKARTA - Walau sempat harus berhenti sejenak dari kompetisi akibat pandemi, Tim Spektronics Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mampu menunjukkan keunggulannya pada kompetisi tingkat internasional .

Kali ini, salah satu tim kebanggaan ITS ini meraih juara 1 lomba mobil prototipe berbahan bakar reaksi kimia lewat ajang Process Engineering and Energy Days (PGD) 2021 Universitas Indonesia, Sabtu (13/3) lalu. Tim Spektronics ITS berhasil maju bersama 15 finalis lain, mengalahkan 90 pendaftar lainnya dari mancanegara.



Tim Spektronics mengirimkan subtim bernama Spektronics OG (Online Generation) yang digawangi oleh Michael Adrian Subagio, Rasyendria Rangga (Teknik Elektro 2018), Delvin Theodorus Hansell (Teknik Kimia 2019), Mahendra Daniswara (Teknik Material Metalurgi 2019), dan Lulu Sekar Taji (Teknik Kimia Industri 2019).

Spektronics OG mengusung mobil bertenaga proton exchange membrane (PEM) fuel cell yang sangat mungkin untuk direalisasikan. Ketua Tim Michael Adrian Subagio bercerita, perkembangan energi kini telah beralih ke mobil listrik dari mobil berbahan bakar bensin.

Ia juga menambahkan, pengisian energi dengan hydrogen relatif lebih cepat dan mampu berjalan lebih jauh dibanding mobil listrik lain. Tak henti di situ, lanjut Michael, kematangan inovasi tim yang beranggotakan 5 orang ini juga nampak pada maksimalnya penggunaan energi.



Mereka mampu mengonversi limbah panas hasil produksi hidrogen menjadi sumber tenaga tambahan. Hidrogen yang digunakan pun merupakan hasil reaksi kimia yang mereka susun sendiri dengan kemurnian lebih dari 99 %.

“Banyak pertimbangan detail yang kami buat melalui inovasi ini, misalnya penstabilan keluaran tenaga listrik. Kami juga memakai mekanisme pemberhentian mobil dengan reaksi iodine clock yang susah untuk distabilkan dan hal itu menjadi tantangan sendiri bagi kami,” katanya melalui siaran pers, Senin (15/3).

Di antara 16 finalis yang lolos lainnya, Spektronics OG membawa mobil yang berbeda dari yang lainnya. Menurut Michael, kebanyakan tim lainnya dalam kompetisi tersebut membawa mobil bertekanan dan baterai yang notabene telah lama menjadi sumber energi pilihan mobil prototipe dengan reaksi kimia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1398 seconds (0.1#10.140)