Haru, Kisah Mahasiswa Unair Peraih Emas di Olimpiade Sains Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tujuh mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil memperoleh medali emas dalam Kompetisi Sains Indonesia (KSI) bidang Ekonomi. Ketujuh mahasiswa tersebut ialah Putu Aditya Pratama, Astandi Dinoryan, Ayunisa Dinda Nur Rahma, Fahmi Ilyas, Binti Khusnul Hidayah, Moh. Khaerul Anan dan Diaz Permatasari.
Kompetisi Sains Indonesia merupakan olimpiade individu jenjang mahasiswa tingkat nasional yang dilaksanakan secara daring. Olimpiade yang diselenggarakan oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) tersebut terdiri dari beberapa pilihan bidang, yakni Biologi, Ekonomi, Fisika, Kimia, Geografi, Astronomi, Matematika, Kebumian, dan Bahasa Inggris.
Salah satu anggota tim, Astandi Dinoryan, menyatakan, KSI merupakan ajang yang lumayan bergengsi secara jumlah peserta. "Hal ini karena yang mengikuti lomba ini lumayan banyak, hampir setiap cabang lomba melampaui 1.000 pendaftar," ungkap Astandi seperti dilansir dari laman resmi UNAIR, Minggu (21/3/2021).
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu menuturkan bahwa motivasi terbesarnya dalam berprestasi adalah keinginan membanggakan kedua orang tua dan keluarga. Astandi tidak ingin menyia-nyiakan waktu saat menjadi mahasiswa dengan aktif mengikuti perlombaan. Selain mendapat pengalaman baru, dia bisa mengasah materi yang didapat semasa kuliah.
"Mengingat bisa duduk di bangku Universitas Airlangga ini tidak mudah, saya selalu berpikir untuk ingin mendapatkan banyak pengalaman selama masa kuliah ini," ungkapnya.
Astandi bercerita bahwa UNAIR dan organisasi mahasiswa yang diikutinya juga berperan dalam pengembangan prestasi di kampus. Menurutnya, UKMF Association of Sharia Economics Studie (AcSES) sangat menunjangnya dalam belajar di Fakultas Ekonomi BIsnis yang menduduki peringkat ke-3 Nasional dan rangking 401-450 dunia.
"Saya juga sering berdiskusi dan menggali ilmu dengan kakak tingkat di AcSES. Mereka juga yang selalu memberikan dukungan untuk saya," ucap dia.
Raihan ini jadi prestasi yang pertama kali diraih Putu Aditya Pratama bercerita di bangku kuliah UNAIR. Sebelumnya di SMA, dia pernah menjuarai OSN Tingkat Kota Mojokerto dibidang ekonomi tahun 2018 dan mewakili Kota Mojokerto ditingkat provinsi.
Putu mengaku tertarik mengikuti KSI lantaran baru menemukan ada olimpiade ekonomi untuk tingkat mahasiswa. Kebanyakan lomba untuk mahasiswa, biasanya lomba paper atau business plan.
"Persiapan yang saya lakukan saat mengikuti KSI ini, saya mereview kembali materi dasar ilmu ekonomi baik makro dan mikro beserta penerapannya dan mendalami pengantar akuntansi keuangan," ujar Putu.
Putu berterima kasih atas dukungan UNAIR, utamanya kepada para dosen yang memberikan pembelajaran saat kuliah, sehingga pelajaran tersebut sangat membantunya dalam mengerjakan soal-soal olimpiade. Putu berharap, ke depan UNAIR bisa menjadi lebih baik dan tetap bisa menjadi universitas terbaik di Indonesia.
Kompetisi Sains Indonesia merupakan olimpiade individu jenjang mahasiswa tingkat nasional yang dilaksanakan secara daring. Olimpiade yang diselenggarakan oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) tersebut terdiri dari beberapa pilihan bidang, yakni Biologi, Ekonomi, Fisika, Kimia, Geografi, Astronomi, Matematika, Kebumian, dan Bahasa Inggris.
Salah satu anggota tim, Astandi Dinoryan, menyatakan, KSI merupakan ajang yang lumayan bergengsi secara jumlah peserta. "Hal ini karena yang mengikuti lomba ini lumayan banyak, hampir setiap cabang lomba melampaui 1.000 pendaftar," ungkap Astandi seperti dilansir dari laman resmi UNAIR, Minggu (21/3/2021).
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu menuturkan bahwa motivasi terbesarnya dalam berprestasi adalah keinginan membanggakan kedua orang tua dan keluarga. Astandi tidak ingin menyia-nyiakan waktu saat menjadi mahasiswa dengan aktif mengikuti perlombaan. Selain mendapat pengalaman baru, dia bisa mengasah materi yang didapat semasa kuliah.
"Mengingat bisa duduk di bangku Universitas Airlangga ini tidak mudah, saya selalu berpikir untuk ingin mendapatkan banyak pengalaman selama masa kuliah ini," ungkapnya.
Astandi bercerita bahwa UNAIR dan organisasi mahasiswa yang diikutinya juga berperan dalam pengembangan prestasi di kampus. Menurutnya, UKMF Association of Sharia Economics Studie (AcSES) sangat menunjangnya dalam belajar di Fakultas Ekonomi BIsnis yang menduduki peringkat ke-3 Nasional dan rangking 401-450 dunia.
"Saya juga sering berdiskusi dan menggali ilmu dengan kakak tingkat di AcSES. Mereka juga yang selalu memberikan dukungan untuk saya," ucap dia.
Raihan ini jadi prestasi yang pertama kali diraih Putu Aditya Pratama bercerita di bangku kuliah UNAIR. Sebelumnya di SMA, dia pernah menjuarai OSN Tingkat Kota Mojokerto dibidang ekonomi tahun 2018 dan mewakili Kota Mojokerto ditingkat provinsi.
Putu mengaku tertarik mengikuti KSI lantaran baru menemukan ada olimpiade ekonomi untuk tingkat mahasiswa. Kebanyakan lomba untuk mahasiswa, biasanya lomba paper atau business plan.
"Persiapan yang saya lakukan saat mengikuti KSI ini, saya mereview kembali materi dasar ilmu ekonomi baik makro dan mikro beserta penerapannya dan mendalami pengantar akuntansi keuangan," ujar Putu.
Putu berterima kasih atas dukungan UNAIR, utamanya kepada para dosen yang memberikan pembelajaran saat kuliah, sehingga pelajaran tersebut sangat membantunya dalam mengerjakan soal-soal olimpiade. Putu berharap, ke depan UNAIR bisa menjadi lebih baik dan tetap bisa menjadi universitas terbaik di Indonesia.
(mpw)