Rakornas Bidang Perpustakaan Hasilkan 6 Rekomendasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI berhasil menyusun 6 rekomendasi untuk pengembangan perpustakaan di Indonesia yang disusun dalam penutupan Rakornas bidang Perpustakaan 2021.
Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando mengatakan, beberapa hal yang di catat dari para pemateri, permasalahan klasik masih terjadi. Seperti belum idealnya rasio ketercukupan koleksi, tenaga perpustakaan dan juga akses layanan perpustakaan yang belum merata.
Selain itu juga masalah sarana perpustakaan yang ada belum sesuai standar nasional perpustakaan, pelibatan masyarakat yang belum optimal, keterbatasan anggaran pembangunan perpustakaan dan literasi masyarakat terbatas dan belum optimalnya implementasi regulasi tentang perpustakaan oleh pemda.
"Namun, dalam Rakornas ini nampak sekali upaya Pemerintah untuk mengurangi kesenjangan permasalahan tersebut. Baik melalui pendanaan langsung dari APBN seperti penyaluran DAK, kegitan dekonsentrasi, insentif dan bantuan perpustakaan. Serta melalui pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan," katanya pada penutupan Rakornas bidang Perpustakaan 2021, Selasa (23/3).
Dia optimis, dengan jerih payah dan dukungan pemerintah daerah akan membawa kemajuan perpustakaan dalam upaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Utamanya dalam peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreatifitas untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berpengetahuan dan berkarakter.
Berikut adalah 6 rekomendasi Rakornas Bidang Perpustakaan 2021:
1. Perpusnas, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, dan Perpustakaan Khusus, serta pemangku kepentingan bersinergi lintas Kementerian / Lembaga, Pemerintah Daerah, sektor swasta dan Masyarakat lembaga dalam mewujudkan peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
2. Perpustakaan daerah agar menyusun program dan kegiatan yang mendorong capaian urusan bidang perpustakaan. Yaitu tingkat kegemaran membaca masyarakat bertambah dengan indikator peningkatan nilai Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat dan Literasi masyarakat meningkat.
Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando mengatakan, beberapa hal yang di catat dari para pemateri, permasalahan klasik masih terjadi. Seperti belum idealnya rasio ketercukupan koleksi, tenaga perpustakaan dan juga akses layanan perpustakaan yang belum merata.
Selain itu juga masalah sarana perpustakaan yang ada belum sesuai standar nasional perpustakaan, pelibatan masyarakat yang belum optimal, keterbatasan anggaran pembangunan perpustakaan dan literasi masyarakat terbatas dan belum optimalnya implementasi regulasi tentang perpustakaan oleh pemda.
"Namun, dalam Rakornas ini nampak sekali upaya Pemerintah untuk mengurangi kesenjangan permasalahan tersebut. Baik melalui pendanaan langsung dari APBN seperti penyaluran DAK, kegitan dekonsentrasi, insentif dan bantuan perpustakaan. Serta melalui pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan," katanya pada penutupan Rakornas bidang Perpustakaan 2021, Selasa (23/3).
Dia optimis, dengan jerih payah dan dukungan pemerintah daerah akan membawa kemajuan perpustakaan dalam upaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Utamanya dalam peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreatifitas untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berpengetahuan dan berkarakter.
Berikut adalah 6 rekomendasi Rakornas Bidang Perpustakaan 2021:
1. Perpusnas, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, dan Perpustakaan Khusus, serta pemangku kepentingan bersinergi lintas Kementerian / Lembaga, Pemerintah Daerah, sektor swasta dan Masyarakat lembaga dalam mewujudkan peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
2. Perpustakaan daerah agar menyusun program dan kegiatan yang mendorong capaian urusan bidang perpustakaan. Yaitu tingkat kegemaran membaca masyarakat bertambah dengan indikator peningkatan nilai Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat dan Literasi masyarakat meningkat.