Kemendikbud Luncurkan Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan meluncurkan program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) Tahun 2021 sebagai upaya untuk mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka .
Dalam pembukaan sosialisasi Progam KMMI, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendikbud Aris Junaidi menyampaikan, 2020 adalah tahun yang penuh tantangan. Yang dimulai dengan masuknya Indonesia ke dalam revolusi industri 4.0 dan society 5.0 sampai dengan pandemi Covid-19.
“Namun di balik tantangan pastinya juga terdapat peluang yang membuat Indonesia lebih inovatif dalam berbagai bidang salah satunya di bidang pendidikan tinggi,” katanya melalui siaran pers, Senin (29/3).
Menurutnya, program KMMI berupaya mempersiapkan mahasiswa melalui pembelajaran yang merepresentasikan dunia industri. Harapannya, KMMI ini akan melahirkan lulusan yang siap menghadapi kompleknya tantangan global dan mengantarkan Indonesia menjadi Indonesia Emas di tahun 2045.
“Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia ini adalah sebuah program guna mendukung Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan keleluasaaan kepada mahasiswa untuk belajar, menimba dan mendapatkan pengalaman di luar kampus,” katanya.
Aris menambahkan, program KMMI ini muncul berbasis pada 3 tren makro. Pertama permintaan pesat untuk pendidikan tersier berkualitas tinggi di masyarakat. Lalu, transformasi digital terjadi di banyak industri sehingga perubahan ini membuat kesenjangan keterampilan antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja dan industry.
Tren ketiga adalah digitalisasi sektor pendidikan tinggi sehingga memudahkan mahasiswa mengakses di dalam dan di luar peguruan tinggi. “Semoga dengan adaya program KMMI tidak ada lagi batasan belajar atau apapun dan dimanapun dan kata merdeka dalam program MBKM semakin menjadi kenyataan,” ujarnya.
Kegiatan KMMI ini menjadi bagian kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Perhitungan ekuivalensi SKS didasarkan pada luaran program KMMI yang diikuti dan disesuaikan dengan capaian pembelajaran lulusan yang ada di kurikulum program studi masing-masing peguruan tinggi.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terkait program KMMI, akan dilaksanakan sosialisasi kepada PTN dan PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah I-XVI mulai 26 Maret 2021-31 Maret 2021 yang dilaksanakan secara daring melalui telekonferensi Zoom dan kanal Youtube Ditjen Dikti.
Dalam pembukaan sosialisasi Progam KMMI, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendikbud Aris Junaidi menyampaikan, 2020 adalah tahun yang penuh tantangan. Yang dimulai dengan masuknya Indonesia ke dalam revolusi industri 4.0 dan society 5.0 sampai dengan pandemi Covid-19.
“Namun di balik tantangan pastinya juga terdapat peluang yang membuat Indonesia lebih inovatif dalam berbagai bidang salah satunya di bidang pendidikan tinggi,” katanya melalui siaran pers, Senin (29/3).
Menurutnya, program KMMI berupaya mempersiapkan mahasiswa melalui pembelajaran yang merepresentasikan dunia industri. Harapannya, KMMI ini akan melahirkan lulusan yang siap menghadapi kompleknya tantangan global dan mengantarkan Indonesia menjadi Indonesia Emas di tahun 2045.
“Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia ini adalah sebuah program guna mendukung Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan keleluasaaan kepada mahasiswa untuk belajar, menimba dan mendapatkan pengalaman di luar kampus,” katanya.
Aris menambahkan, program KMMI ini muncul berbasis pada 3 tren makro. Pertama permintaan pesat untuk pendidikan tersier berkualitas tinggi di masyarakat. Lalu, transformasi digital terjadi di banyak industri sehingga perubahan ini membuat kesenjangan keterampilan antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja dan industry.
Tren ketiga adalah digitalisasi sektor pendidikan tinggi sehingga memudahkan mahasiswa mengakses di dalam dan di luar peguruan tinggi. “Semoga dengan adaya program KMMI tidak ada lagi batasan belajar atau apapun dan dimanapun dan kata merdeka dalam program MBKM semakin menjadi kenyataan,” ujarnya.
Kegiatan KMMI ini menjadi bagian kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Perhitungan ekuivalensi SKS didasarkan pada luaran program KMMI yang diikuti dan disesuaikan dengan capaian pembelajaran lulusan yang ada di kurikulum program studi masing-masing peguruan tinggi.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terkait program KMMI, akan dilaksanakan sosialisasi kepada PTN dan PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah I-XVI mulai 26 Maret 2021-31 Maret 2021 yang dilaksanakan secara daring melalui telekonferensi Zoom dan kanal Youtube Ditjen Dikti.
(mpw)