Keren, 5 Pelajar Beda Kota Ini Kolaborasi Musik Tanpa Bertemu Fisik

Minggu, 11 April 2021 - 14:19 WIB
loading...
Keren, 5 Pelajar Beda...
Lima pelajar dari kota berbeda membuat kolaborasi musik. Band ini digawangi Aisha (vokal), Tata (bass), Biel (gitar), Vicki (gitar) dan Mika (drum). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari satu tahun, membuat jutaan anak-anak tercerabut dari kehidupan sosialnya. Keseharian anak-anak yang biasanya padat aktivitas sekolah, les musik, klub olahraga dan ekstrakurikuler , harus dibatasi. Sebagian aktivitas yang biasa dilakukan tatap muka, terpaksa beralih ke daring dengan mengandalkan penggunaan gawai.

Seiring waktu, sederet masalah pun muncul. Salah satunya, kecanduan gawai . Penggunaan gawai seharusnya selesai saat proses belajar daring berakhir, namun faktanya tak sedikit orang tua yang membiarkan anak berkutat dengan gawai hingga sore bahkan malam hari. Sayangnya, bagi sebagian siswa, gawai tak lagi digunakan mendukung proses pendidikan, namun untuk mengakses konten lainnya, terutama game online.

Baca juga: Ini Wisudawan Terbaik ITS, Kuliah 3,5 Tahun Raih IPK 3,93

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei terhadap 25.000 anak di 34 provinsi terkait waktu penggunaan gawai untuk hal yang tidak terkait proses pendidikan. Hasilnya, sebanyak 36,5% anak menggunakan gawai selama 1 sampai 2 jam untuk hal yang tidak berkaitan dengan pembelajarannya. Sebanyak 34,8% menghabiskan waktu 2 hingga 5 jam dan 25,4% bahkan menggunakan waktu lebih lebih dari 5 jam di luar keperluan sekolah.

Fakta lebih ekstrim terkait dampak penggunaan gawai tanpa pengawasan orang tua, terungkap dari sidak Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum di Rumah Sakit Jiwa Cisarua Jawa Barat pada 17 Maret 2021. Dari hasil sidak, terungkap jumlah anak yang dirawat inap maupun rawat jalan akibat kecanduan gawai, meningkat selama pandemi.

Sadar akan fakta mengkhawatirkan tersebut, sebagian orang tua mencari beragam cara mendorong anak-anak lebih produktif mengisi waktu di rumah. Salah satunya bermain musik, bahkan membuat proyek kolaborasi musik. Seperti yang dilakukan oleh Wunderkind, band yang digawangi Aisha (vokal), Tata (bass), Biel (gitar), Vicki (gitar) dan Mika (drum).

Baca juga: Tingkatkan Kemampuan TIK Guru, Pusdatin Kemendikbud kembali Gelar PembaTIK

Kelima anak usia 9 hingga 11 tahun tersebut, berasal dari kota berbeda dan belum pernah bertemu secara fisik. Namun keterbatasan jarak, tak membuat mereka berhenti membuat karya. Salah satunya dengan mengaransemen ulang lagu It's The Hard Knock Life, soundtrack film drama musikal Annie.

"Anak-anak ini punya kesamaan suka musik, lalu bertemu secara daring dan sepakat membuat kolaborasi musik. Belum pernah ketemu sama sekali, ngobrolnya ya lewat sosial media," kata Ferganata Indra ayah dari Vicki, Sabtu (10/4/2021).

Ya, keterbatasan jarak di tengah pandemi Covid-19, tak seharusnya membuat anak-anak berhenti membuat karya. Kemudahan teknologi menyediakan beragam saluran komunikasi, bahkan untuk menciptakan hal-hal rumit seperti kolaborasi musik.

"Ngobrolnya ya lewat chat instagram sama whatsapp. Ngga ada kesulitan besar, kalaupun ada, bisa kita obrolin", kata Tata sang bassist. "Ngobrolnya kadang malam ya, karena siang kita fokus sekolah daring," tambah Aisha, vokalis Wunderkind.

"Kesulitannya di awal-awal ya, apalagi aku mainin drum yang harus bener ketukan, tempo ngga boleh salah. Biasanya sehabis sekolah daring, aku mulai latihan ngulik lagunya, kata Mika.

Menurut Budayawan Sutanto Mendut, penggunaan gawai pada anak-anak, terlebih di tengah pandemi memang tak bisa terelakkan, bahkan mustahil dipisahkan. "Yang bisa dilakukan orang tua adalah mengarahkan penggunaan gawai dan teknologi untuk hal-hal yang lebih produktif, seperti membuat kolaborasi musik. Berjejaring musik secara virtual, bisa kok menghasilkan karya-karya besar yang diakui dunia bahkan", kata Sutanto saat peluncuran video musik Wunderkind secara daring, Sabtu 10 April 2021.

Ya, pandemi Covid-19 memang membawa wajah baru bagi seluruh sektor, termasuk di industri musik nasional. Menurut Anas Syahrul Alimi, promotor kondang dan perwakilan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), pandemi menjadi tantangan baru untuk lebih adaptif di industri musik.

"Selain perubahan pola pada sisi bermusik seperti yang dilakukan Wunderkind, kami sebagai promotor juga berubah. Konser musik polanya wajib protokol kesehatan dari sisi venue dan penonton. Ini menyesuaikan semua." kata Anas.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
500 Pelajar Dunia akan...
500 Pelajar Dunia akan Hadiri AWMUN XII di Bali
Hadirkan Universitas...
Hadirkan Universitas Berkelas Dunia, Study in UK Expo 2025 Tarik Minat Ratusan Pelajar
Pelajar Depok Raih Honourable...
Pelajar Depok Raih Honourable Mention di AYIMUN ke-16 Malaysia
Mahasiswa UI dan President...
Mahasiswa UI dan President University Hadirkan Konser Musik Klasik Terakbar di Jakarta
Dazle David Toalu, Siswa...
Dazle David Toalu, Siswa SD yang Harumkan Nama Indonesia di Kompetisi Internasional
Ciptakan Ruang Digital...
Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
Dedi Mulyadi Dilaporkan...
Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Komnas HAM Buntut Kirim Pelajar Bandel ke Barak Militer
Nonton Konser Lebih...
Nonton Konser Lebih Nyaman Tanpa Bikin Dompet Kosong? Ini Tipsnya
Edan! ASN di Pekanbaru...
Edan! ASN di Pekanbaru Tembak Pelajar hingga Tewas
Rekomendasi
Ngopi Sambil Ngulik...
Ngopi Sambil Ngulik Laptop AI? Lenovo Bikin Kafe Teknologi Pertama di Indonesia!
Gara-gara Luis Suarez,...
Gara-gara Luis Suarez, Debut PFL MMA Patrice Evra Dibatalkan!
Israel Dukung Penuh...
Israel Dukung Penuh India dalam Perang Melawan Pakistan, Ini 5 Alasannya
Puncak Waisak, Air Umbul...
Puncak Waisak, Air Umbul Jumprit Perkuat Spirit Kejernihan Pikiran Umat Buddha
12 Ayat Al Quran Tentang...
12 Ayat Al Quran Tentang Pernikahan
Siapa Maryam Nawaz?...
Siapa Maryam Nawaz? Menteri Besar Punjab yang Menyebut Tidak Ada Musuh yang Berani Menatap Pakistan
Berita Terkini
Terjawab Sudah, Ini...
Terjawab Sudah, Ini Perbedaan PIP dan KIP yang Perlu Diketahui Orang Tua
Kemitraan UI dan UC...
Kemitraan UI dan UC Berkeley Makin Erat, Dorong Riset Lintas Negara
Unair Buka 4 Jalur Mandiri...
Unair Buka 4 Jalur Mandiri 2025: Syarat, Jadwal, dan Tips Lolos Seleksi
Kelas Internasional...
Kelas Internasional IPB University 2025 Kembali Dibuka, Simak Syaratnya
35 Contoh Soal Penalaran...
35 Contoh Soal Penalaran Numerik Kepolisian 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban
Seleksi Mandiri ITB...
Seleksi Mandiri ITB 2025 Dibuka, Ada Jalur Beasiswa dan KIP Kuliah
Infografis
Bahaya! 5 Minuman Ini...
Bahaya! 5 Minuman Ini Bisa Sebabkan Kolesterol Tinggi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved