2 Difabel Tuna Rungu dan Tuna Netra Ikuti UTBK di Universitas Brawijaya

Selasa, 13 April 2021 - 13:03 WIB
loading...
2 Difabel Tuna Rungu...
Universitas Brawijaya (UB). Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sebanyak 17.204 peserta dengan jumlah saintek sebanyak 8.526, soshum 7.935, dan campuran 743 mengikuti pelaksanaan kegiatan UTBK-SBMPTN yang digelar dalam dua gelombang. Gelombang pertama pada 12 April-18 April. Gelombang kedua pada 26 April-4 Mei.

Dari jumlah tersebut, dua peserta merupakan difabel tuna rungu dan tuna netra yang mengikuti tes di gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB).



Dekan FISIP Dr. Sholih Mu’adi, menyampaikan, gedung FISIP selalu digunakan sebagai tempat tes untuk peserta difabel.

“Karena ada ruangan yang cukup luas, ruang tunggunya juga memenuhi syarat physical distancing, letaknya juga di lantai satu, sehingga aksesnya ramah untuk peserta difabel,” katanya seperti dikutip dari laman resmi UB di ub.ac.id, Selasa (13/4).

Koordinator Bagian TU FISIP Edy Roesanto menuturkan, peserta tuna rungu mengikuti tes pada Senin (12/4) sedangkan satu peserta tuna netra pada Kamis (15/4). “Untuk peserta tuna netra akan menggunakan alat khusus, dan akan didampingi oleh pendamping”, jelasnya.



Sementara itu, UB telah menyiapkan 17 gedung dengan 66 ruangan untuk pelaksanaan kegiatan UTBK-SBMPTN tahun ini.

Sejumlah 17 Gedung yang digunakan tersebut antaralain Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unit TIK Gedung Rektorat, serta Gedung Inbis.

Selain mempersiapkan ruangan, UB menyediakan 1275 komputer untuk setiap sesi dan 10 persen komputer cadangan untuk memperlancar pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2021.



Sebelum digunakan, setiap ruangan serta kelengkapan ujian disterilisasi terlebih dahulu dengan melakukan penyemprotan disinfektan.

“UB juga mengatur jarak tempat duduk 1,5 meter antar peserta, menyediakan masker, sarung tangan, dan face shield cadangan. Pengawas dan panitia yang bertugas juga harus sudah mengikuti protokol kesehatan seperti sudah di vaksin atau menjalani rapid test,” katanya.

Ketua Satgas COVID-19 UB Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes memastikan ruangan tes memiliki sirkulasi udara yang baik, dan untuk meminimalisir kontak fisik, sebelum memasuki ruangan tes, dan pada saat istirahat, antrian peserta akan diatur agar tidak bergerombol.

Screening untuk peserta dilakukan dengan mengecek suhu tubuh dengan thermo gun. “Apabila ada yang batuk, pilek, atau sakit, kami sudah menyiapkan ruang isolasi di tiap fakultas tempat diadakannya tes UTBK. Sehingga mereka tetap bisa mengikuti tes,” jelasnya.

UB juga menyediakan tim kesehatan dan ambulans, bekerjasama dengan Klinik UB.“Jadi jika ada peserta yang memerlukan bantuan medis akan dijemput dengan ambulans dan dibawa ke Klinik UB,” jelas Prof. Andarini.

Sementara itu untuk alur masuk dan keluar kampus juga dibedakan untuk menghindarkan kemacetan. Jika peserta mengalami kesulitan mencari lokasi, disediakan petugas untuk mengantar peserta sampai lokasi tes menggunakan shuttle bus.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1568 seconds (0.1#10.140)