KPAI Minta Pembelajaran Tatap Muka Tak Diterapkan untuk PAUD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong Dinas Pendidikan DKI Jakarta tidak melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Uji coba PTM untuk jenjang di bawah SD terlalu berisiko.
"Terlalu riskan menguji coba PTM pada peserta didik kelas 1-3 SD, apalagi peserta di jenjang PAUD," kata Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti, dalam keterangan pers, Minggu, (18/4/2021).
KPAI merekomendasikan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan nota kesepahaman terkait pendamping sekolah dalam PTM. Sekolah wajib diberikan edukasi dan arahan dalam penyusunan protokol kesehatan di satuan pendidikan.
"Selain itu, sekolah dapat mengakses layanan fasilitas kesehatan terdekat ketika ditemukan kasus warga sekolah yang suhunya di atas 37,3 derajat celcius atau ada warga sekolah yang pingsan saat PTM berlangsung," ujarnya.
KPAI mengapresiasi uji coba PTM terbatas di DKI Jakarta yang hanya dilakukan pada 85 sekolah dari ribuan sekolah yang ada. Selain itu, hanya sekitar seperlima jumlah siswa yang mengikuti PTM terbatas. Apalagi, hanya siswa kelas 4-6 yang mengikuti uji coba PTM untuk jenjang SD.
"Sedangkan siswa kelas 1-3 SD belum dilibatakan dalam PTM, karena tidak mudah mendidik anak-anak dengan kebiasaan baru di sekolah saat masih masa pandemi Covid-19," ujarnya.
KPAI juga mengapresiasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang membuka layanan pengaduan terkait uji coba PTM terbatas. Hal ini dinilai sebagai wujud partisipasi publik. Selain itu, juga akan lebih mudah mengevaluasi jalannya PTM terbatas per dua pekan.
"Terlalu riskan menguji coba PTM pada peserta didik kelas 1-3 SD, apalagi peserta di jenjang PAUD," kata Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti, dalam keterangan pers, Minggu, (18/4/2021).
KPAI merekomendasikan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan nota kesepahaman terkait pendamping sekolah dalam PTM. Sekolah wajib diberikan edukasi dan arahan dalam penyusunan protokol kesehatan di satuan pendidikan.
"Selain itu, sekolah dapat mengakses layanan fasilitas kesehatan terdekat ketika ditemukan kasus warga sekolah yang suhunya di atas 37,3 derajat celcius atau ada warga sekolah yang pingsan saat PTM berlangsung," ujarnya.
KPAI mengapresiasi uji coba PTM terbatas di DKI Jakarta yang hanya dilakukan pada 85 sekolah dari ribuan sekolah yang ada. Selain itu, hanya sekitar seperlima jumlah siswa yang mengikuti PTM terbatas. Apalagi, hanya siswa kelas 4-6 yang mengikuti uji coba PTM untuk jenjang SD.
"Sedangkan siswa kelas 1-3 SD belum dilibatakan dalam PTM, karena tidak mudah mendidik anak-anak dengan kebiasaan baru di sekolah saat masih masa pandemi Covid-19," ujarnya.
KPAI juga mengapresiasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang membuka layanan pengaduan terkait uji coba PTM terbatas. Hal ini dinilai sebagai wujud partisipasi publik. Selain itu, juga akan lebih mudah mengevaluasi jalannya PTM terbatas per dua pekan.
(mpw)