Hardiknas, PB PGRI: Pencapaian Pendidikan Indonesia Masih Jauh Panggang dari Api

Senin, 03 Mei 2021 - 01:13 WIB
loading...
Hardiknas, PB PGRI:...
Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Dr Unifah Rosyidi. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi Prof Dr Unifah Rosyidi menilai masih banyak masalah pendidikan yang belum terselesaikan. Oleh karena itu diperlukan introspeksi untuk melihat kembali dasar-dasar pendidikan yang sesuai dengan cita-cita Ki Hadjar Dewantara .

Unifah mengatakan, penetapan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional diambil dari tanggal kelahiran Ki Hadjar Dewantara dan ditetapkan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959.



Ini, terangnya, merupakan pengakuan resmi negara terhadap perjuangan dan jasa besar Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan Nasional.

Menurutnya, jika melihat kondisi pendidikan Indonesia saat ini, dari sisi angka-angka statistik secara kuantitas memang menakjubkan. Terdapat capaian yang luar biasa dalam kesempatan akses pendidikan.

“Meski demikian, jika mengacu pada frasa tujuan bernegara dalam kontitusi, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”, maka kenyataan pencapaian tujuan itu masih jauh panggang dari api,” katanya melalui siaran pers, Minggu (2/5).



Guru besar Universitas Negeri Jakarta ini melanjutkan, jika menggunakan indikator mutu pendidikan yang disepakati secara internasional, kualitas pendidikan Indonesia masih belum membanggakan.

Peringkat Indonesia dalam Human Development Index (HDI), Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS), Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS), serta Programme for International Student Assessment (PISA), berada pada posisi menengah bawah, dan rendah.

“Indikator itu menunjukkan bahwa masih terlalu banyak pekerjaan rumah di sektor Pendidikan yang harus diselesaikan,” ungkapnya.



Lebih memprihatinkan dari sisi karakter. Maraknya korupsi bahkan mulai dari kalangan milenial, penggunaan narkoba, tawuran, kekerasan hingga pelanggaran lalu lintas yang dianggap lazim menunjukkan masih ada yang harus diluruskan dalam dunia pendidikan bangsa ini. Hal ini diperparah dengan memudarnya nasionalisme di sebagian kalangan.

Untuk itu, ujarnya, menyambut Hari Pendidikan Nasional 2 Mei ini, PB PGRI mengajak semua pihak untuk merenungi kembali sudahkah pendidikan di Indonesia saat ini sesuai prinsip-prinsip pendidikan kebangsaan yang digagas Ki Hadjar Dewantara.

Lalu, dia juga mempertanyakan, sudahkah tri pusat pendidikan (pendidikan di rumah, sekolah, dan masyarakat) yang diimpikan Ki Hadjar Dewantara menjadi bagian ekosistem pendidikan saat ini.

“Menyambut Hari Pendidikan Nasional tahun ini, marilah bersama terus kita luruskan biduk pendidikan agar kembali sesuai arah yang telah ditunjukkan Bapak Pendidikan Nasional kita,” pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5700 seconds (0.1#10.140)