Mahasiswa ITS Ini Bagikan Tips Memulai Bisnis untuk Kalangan Mahasiswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa departemen matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Lustian Ratri Khorotu Aini membagikan tips memulai bisnis untuk kalangan mahasiswa.
Lustian menjelaskan, wirausaha adalah perilaku bisnis yang menciptakan ide usaha untuk menambah nilai jual suatu produk berbeda dengan pedagang yang hanya bertujuan menjual produk saja, dan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berwirausaha.
“Berwirausaha ini bisa menjadi pekerjaan sampingan bagi orang dengan profesi apapun,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Ratri ini dikutip dari laman resmi ITS di its.ac.id, Senin (10/5).
Kemudian, Ratri menuturkan, dua hal utama yang berpengaruh pada kesuksesan usaha yaitu branding dan selling. Branding ialah upaya untuk membangun citra positif merek atau produk yang dijual agar lebih dikenal masyarakat.
Pengusaha dengan persiapan modal yang cukup bahkan berlebih, disarankan untuk melakukan branding produk terlebih dahulu. “Membangun citra positif di masyarakat akan akan berdampak pada kelanjutan usaha jangka panjang,” sambungnya.
Di sisi lain, selling merupakan kegiatan menjual produk tersebut. Kegiatan ini harus dilakukan terlebih dahulu jika modal usaha yang ada dirasa masih kurang. Dengan melakukan selling, pengusaha dapat mengumpulkan dana untuk biaya branding nantinya.
“Ingat, branding tetap penting dilakukan meski penjualan sudah berjalan baik ya, agar dapat membangun citra dan menjalin ikatan dengan konsumen,” terang mahasiswa angkatan 2017 ini.
Selain branding dan selling, mahasiswa asal Madiun ini juga memberikan tips tambahan dalam berbisnis. Tips pertama adalah memberikan kesan pertama sebaik mungkin. Menurutnya, jika di awal pengusaha tidak mampu merangkul konsumennya, maka kedepannya usaha akan sulit bertahan.
Kedua, dalam memulai usaha terlebih dengan modal seadanya, maka menjadi reseller atau distributor adalah hal yang tepat. “Sebab, produksi mandiri beresiko besar dan banyak faktor-faktor lain yang berpotensi membuat usaha merugi,” jelasnya.
Motivasi dari Ratri saat menutup presentasinyaTerakhir, Ratri berpesan untuk memulai usaha tanpa takut gagal. Mengenai apa yang terjadi setelah memulai usaha biarlah menjadi kejutan untuk diri sendiri dan pelajaran untuk memperbaiki kelemahan.
“Jangan pernah bermimpi untuk berhasil jika memulai saja takut, jadi jangan tunda kesuksesanmu,” pungkasnya penuh arti.
Lihat Juga: Dosen UNJ Gelar Pelatihan Website Weebly untuk Tingkatkan ICT Literacy Mahasiswa Vietnam
Lustian menjelaskan, wirausaha adalah perilaku bisnis yang menciptakan ide usaha untuk menambah nilai jual suatu produk berbeda dengan pedagang yang hanya bertujuan menjual produk saja, dan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berwirausaha.
“Berwirausaha ini bisa menjadi pekerjaan sampingan bagi orang dengan profesi apapun,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Ratri ini dikutip dari laman resmi ITS di its.ac.id, Senin (10/5).
Kemudian, Ratri menuturkan, dua hal utama yang berpengaruh pada kesuksesan usaha yaitu branding dan selling. Branding ialah upaya untuk membangun citra positif merek atau produk yang dijual agar lebih dikenal masyarakat.
Pengusaha dengan persiapan modal yang cukup bahkan berlebih, disarankan untuk melakukan branding produk terlebih dahulu. “Membangun citra positif di masyarakat akan akan berdampak pada kelanjutan usaha jangka panjang,” sambungnya.
Di sisi lain, selling merupakan kegiatan menjual produk tersebut. Kegiatan ini harus dilakukan terlebih dahulu jika modal usaha yang ada dirasa masih kurang. Dengan melakukan selling, pengusaha dapat mengumpulkan dana untuk biaya branding nantinya.
“Ingat, branding tetap penting dilakukan meski penjualan sudah berjalan baik ya, agar dapat membangun citra dan menjalin ikatan dengan konsumen,” terang mahasiswa angkatan 2017 ini.
Selain branding dan selling, mahasiswa asal Madiun ini juga memberikan tips tambahan dalam berbisnis. Tips pertama adalah memberikan kesan pertama sebaik mungkin. Menurutnya, jika di awal pengusaha tidak mampu merangkul konsumennya, maka kedepannya usaha akan sulit bertahan.
Kedua, dalam memulai usaha terlebih dengan modal seadanya, maka menjadi reseller atau distributor adalah hal yang tepat. “Sebab, produksi mandiri beresiko besar dan banyak faktor-faktor lain yang berpotensi membuat usaha merugi,” jelasnya.
Motivasi dari Ratri saat menutup presentasinyaTerakhir, Ratri berpesan untuk memulai usaha tanpa takut gagal. Mengenai apa yang terjadi setelah memulai usaha biarlah menjadi kejutan untuk diri sendiri dan pelajaran untuk memperbaiki kelemahan.
“Jangan pernah bermimpi untuk berhasil jika memulai saja takut, jadi jangan tunda kesuksesanmu,” pungkasnya penuh arti.
Lihat Juga: Dosen UNJ Gelar Pelatihan Website Weebly untuk Tingkatkan ICT Literacy Mahasiswa Vietnam
(mpw)