R Imam Nuryaman, Mahasiswa IPB Asal Tasik yang Berjuluk 'Raja Kompetisi Dunia'
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun 2020, menjadi tahun yang memberikan cerita bahagia untuk R Imam Nuryaman sebagai pejuang prestasi dunia. Imam dinobatkan menjadi salah satu Mahasiswa Berprestasi dunia dari IPB University Program Sarjana setelah melalui perjalanan panjang.
Sosok Imam yang sudah dikenal dalam berbagai kompetisi ternyata memang tidak pernah merasa puas untuk menyelesaikan perjuangannya. Hal ini dibuktikan dengan capaian terbaru yang diraih oleh Imam pada tahun 2021.
Di tengah kesibukannya dalam menyiapkan diri menuju seleksi Mahasiswa Berprestasi Nasional tahun 2021, Imam meraih Honorable Mention Awards di Geneva International Model United Nations (GIMUN) 2021. GIMUN yang dilaksanakan oleh University of Geneva dan Economic and Social Council of the United Nations based in Geneva ini diikuti lebih dari 150 delegasi dari berbagai negara dunia.
Tidak hanya itu, Imam juga menorehkan prestasi dalam Urios-Utrecht Model United Nations 2021 yang diadakan oleh Study Association for International and European Law dan Utrecht University.
Imam meraih Best Delegated mengalahkan sekitar 80 delegasi dari berbagai negara di dunia. Beberapa delegasi bahkan tengah menempuh pendidikan S2 di Eropa, seperti Cambridge of Sustainability Leadership dan Global Sustainability Science di Utrecht University.
Dia menjelaskan, sedikit berbeda dengan kegiatan GIMUN 2021, pada kegiatan Utrecht MUN 2021 dia sedikit mengalami kendala. Yaitu pada kondisi digital divide dimana jaringan tidak mendukung proses kelancaran lomba mengingat posisi dia sedang di kampung halaman, Tasikmalaya. Tingkat kompetitifnya sangat tinggi mengingat sebagian besar delegasi sudah sangat berpengalaman.
“Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan kemampuan linguistik sebagai native speaker. Selain itu, perlombaan bertepatan dengan momen perayaan hari raya Idul Fitri sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam mengelola batin,” ujarnya melalui siaran pers,Sabtu (12/6/2021)
Namun, dengan kendala yang cukup banyak tersebut, Imam mampu membuktikan bisa menorehkan prestasi yang gemilang untuk dirinya, keluarganya dan IPB University pastinya.
Menurutnya, berprestasi itu tidak semata-mata ditujukan sebagai ambisi untuk memperoleh gelar, piala, atau sertifikat penghargaan. Melainkan berprestasi adalah wujud syukur terbaik atas potensi yang diberikan Tuhan dan bagaimana kita bisa belajar untuk menjadi pemimpin yang memberi inspirasi dan menunjukan attitude terbaik kita.
“Jadikan keterbatasan sebagai alasan meraih keberhasilan bukan malah sebaliknya. Insyaallah keyakinan dan keikhlasan mengantarkan usaha kita sampai ke tujuan,” ujarnya.
Imam adalah mahasiswa IPB University dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) Fakultas Ekologi Manusis (FEMA). Diterima di IPB University melalui jalur Ketua OSIS pada tahun 2018 menjadi titik awal Imam mengukir ragam prestasi di kampus impiannya.
Sejak awal Imam dikenal sebagai mahasiswa yang tak saja penuh prestasi, namun juga seorang organisatoris dan punya talenta kepemimpinan. Ia selama ini aktif berkiprah di berbagai organisasi kemahasiswaan diantaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor, Wakil Presiden IPB Debating Community, Project Manager ID Volunteering, Presiden Kembang Desa Foundation, Koordinator Pusat Lingkar Muda Priangan Timur dan Project Director IAAS Asia Pacific.
Jejaka berusia 21 tahun asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini kini duduk di semester 6. Imam adalah pribadi yang periang dan hangat. Dengan semua inspirasi dan prestasinya itu, wajar jika predikat Mahasiswa Berprestasi (Mapres) IPB University disematkan di dadanya.
Sosok Imam yang sudah dikenal dalam berbagai kompetisi ternyata memang tidak pernah merasa puas untuk menyelesaikan perjuangannya. Hal ini dibuktikan dengan capaian terbaru yang diraih oleh Imam pada tahun 2021.
Di tengah kesibukannya dalam menyiapkan diri menuju seleksi Mahasiswa Berprestasi Nasional tahun 2021, Imam meraih Honorable Mention Awards di Geneva International Model United Nations (GIMUN) 2021. GIMUN yang dilaksanakan oleh University of Geneva dan Economic and Social Council of the United Nations based in Geneva ini diikuti lebih dari 150 delegasi dari berbagai negara dunia.
Tidak hanya itu, Imam juga menorehkan prestasi dalam Urios-Utrecht Model United Nations 2021 yang diadakan oleh Study Association for International and European Law dan Utrecht University.
Imam meraih Best Delegated mengalahkan sekitar 80 delegasi dari berbagai negara di dunia. Beberapa delegasi bahkan tengah menempuh pendidikan S2 di Eropa, seperti Cambridge of Sustainability Leadership dan Global Sustainability Science di Utrecht University.
Dia menjelaskan, sedikit berbeda dengan kegiatan GIMUN 2021, pada kegiatan Utrecht MUN 2021 dia sedikit mengalami kendala. Yaitu pada kondisi digital divide dimana jaringan tidak mendukung proses kelancaran lomba mengingat posisi dia sedang di kampung halaman, Tasikmalaya. Tingkat kompetitifnya sangat tinggi mengingat sebagian besar delegasi sudah sangat berpengalaman.
“Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan kemampuan linguistik sebagai native speaker. Selain itu, perlombaan bertepatan dengan momen perayaan hari raya Idul Fitri sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam mengelola batin,” ujarnya melalui siaran pers,Sabtu (12/6/2021)
Namun, dengan kendala yang cukup banyak tersebut, Imam mampu membuktikan bisa menorehkan prestasi yang gemilang untuk dirinya, keluarganya dan IPB University pastinya.
Menurutnya, berprestasi itu tidak semata-mata ditujukan sebagai ambisi untuk memperoleh gelar, piala, atau sertifikat penghargaan. Melainkan berprestasi adalah wujud syukur terbaik atas potensi yang diberikan Tuhan dan bagaimana kita bisa belajar untuk menjadi pemimpin yang memberi inspirasi dan menunjukan attitude terbaik kita.
“Jadikan keterbatasan sebagai alasan meraih keberhasilan bukan malah sebaliknya. Insyaallah keyakinan dan keikhlasan mengantarkan usaha kita sampai ke tujuan,” ujarnya.
Imam adalah mahasiswa IPB University dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) Fakultas Ekologi Manusis (FEMA). Diterima di IPB University melalui jalur Ketua OSIS pada tahun 2018 menjadi titik awal Imam mengukir ragam prestasi di kampus impiannya.
Sejak awal Imam dikenal sebagai mahasiswa yang tak saja penuh prestasi, namun juga seorang organisatoris dan punya talenta kepemimpinan. Ia selama ini aktif berkiprah di berbagai organisasi kemahasiswaan diantaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor, Wakil Presiden IPB Debating Community, Project Manager ID Volunteering, Presiden Kembang Desa Foundation, Koordinator Pusat Lingkar Muda Priangan Timur dan Project Director IAAS Asia Pacific.
Jejaka berusia 21 tahun asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini kini duduk di semester 6. Imam adalah pribadi yang periang dan hangat. Dengan semua inspirasi dan prestasinya itu, wajar jika predikat Mahasiswa Berprestasi (Mapres) IPB University disematkan di dadanya.
(mpw)