Tim Mahasiswa UGM Juara 1 Osaka University Student Video Contest
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Mahasiswa Fakultas Biologi dan Fakultas Pertanian UGM yang terdiri dari Rafelinta Daradwinta, Rahmat Kurniawan Talib, Nareta Defiani, Ragil Puspita Megaranu, Asthony Purwanda Febriawan berhasil meraih Juara 1 pada Osaka University Student Video Contest.
Kompetisi tingkat internasional ini merupakan salah satu acara peringatan untuk menyambut dies natalis Osaka University yang ke 90 tahun. “Three Minutes of Inspiration for Sustainable Development” merupakan tema yang diusung dalam kompetisi ini.
Tahapan dari kompetisi ini dimulai dari pengiriman karya video. Seleksi tahap 1 berupa shortlisted video yang menghasilkan 11 video terpilih dari total 130 video partisipan yang berasal dari 14 negara.
“Kemudian pada seleksi tahap 2 berupa penilaian oleh external judges yang berasal Kansai SDGs Council, Meiji University, dan Osaka Virtual Expo. Pada seleksi tahap 2 ini, tim kami memperoleh juara utama dengan penghargaan Grand Prize,” ujar Ragil dilansir dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Selasa (29/6).
Tim Mahasiswa Biologi ini mengusung inovasi produk tas “Amreta” yang berbahan dasar limbah eceng gondok (Euchhornia crassipes). Tas “Amreta” ini multi-problem solution yaitu dapat mengentaskan limbah invasif eceng gondok serta mendorong pengurangan penggunaan tas plastik.
Tentunya dalam pembuatan video ini memerlukan proses yang cukup panjang yaitu dimulai dari diskus ide dan konsep video, pembuatan prototipe produk tas eceng gondok, pengambilan video berlatar TPST Piyungan di Bantul, Pantai Trisik di Kulon Progo, dan Rawa Pening di Ambarawa dan tahap editing video.
“Tantangan terbesar yang kami hadapi selama pembuatan video yaitu banyaknya lokasi pengambilan video yang harus kami kunjungi,” imbuh Asthony.
Nareta dan Rahmat merasa sangat senang, terkejut, dan bersyukur atas diberikannya award berupa Grand Prize ini. Mereka juga yakin tanpa bantuan dan dukungan dari bapak ibu dosen serta teman-teman mereka tidak akan sampai ke titik ini.
“Bagi teman-teman semua jangan pernah membatasi diri kita sendiri karena sebenarnya batasan yang kita punya munculnya dari pikiran kita sendiri,” tambah Rafelinta.
Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menuturkan solidaritas serta semangat juang tim ini sangat tinggi walaupun berada dalam kondisi pandemi. Hal ini ditunjukkan mereka mampu membanggakan tidak hanya Fakultas Biologi dan Pertanian UGM, namun juga Indonesia pada level internasional.
“Semoga keberhasilan tim ini semakin menguatkan kita bersama. Khususnya mahasiswa untuk selalu berinovasi dan berkarya bagi nusa dan bangsa meskipun di tengah kondisi yang masih terkendala,” tambahnya.
Kompetisi tingkat internasional ini merupakan salah satu acara peringatan untuk menyambut dies natalis Osaka University yang ke 90 tahun. “Three Minutes of Inspiration for Sustainable Development” merupakan tema yang diusung dalam kompetisi ini.
Tahapan dari kompetisi ini dimulai dari pengiriman karya video. Seleksi tahap 1 berupa shortlisted video yang menghasilkan 11 video terpilih dari total 130 video partisipan yang berasal dari 14 negara.
“Kemudian pada seleksi tahap 2 berupa penilaian oleh external judges yang berasal Kansai SDGs Council, Meiji University, dan Osaka Virtual Expo. Pada seleksi tahap 2 ini, tim kami memperoleh juara utama dengan penghargaan Grand Prize,” ujar Ragil dilansir dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Selasa (29/6).
Tim Mahasiswa Biologi ini mengusung inovasi produk tas “Amreta” yang berbahan dasar limbah eceng gondok (Euchhornia crassipes). Tas “Amreta” ini multi-problem solution yaitu dapat mengentaskan limbah invasif eceng gondok serta mendorong pengurangan penggunaan tas plastik.
Tentunya dalam pembuatan video ini memerlukan proses yang cukup panjang yaitu dimulai dari diskus ide dan konsep video, pembuatan prototipe produk tas eceng gondok, pengambilan video berlatar TPST Piyungan di Bantul, Pantai Trisik di Kulon Progo, dan Rawa Pening di Ambarawa dan tahap editing video.
“Tantangan terbesar yang kami hadapi selama pembuatan video yaitu banyaknya lokasi pengambilan video yang harus kami kunjungi,” imbuh Asthony.
Nareta dan Rahmat merasa sangat senang, terkejut, dan bersyukur atas diberikannya award berupa Grand Prize ini. Mereka juga yakin tanpa bantuan dan dukungan dari bapak ibu dosen serta teman-teman mereka tidak akan sampai ke titik ini.
“Bagi teman-teman semua jangan pernah membatasi diri kita sendiri karena sebenarnya batasan yang kita punya munculnya dari pikiran kita sendiri,” tambah Rafelinta.
Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menuturkan solidaritas serta semangat juang tim ini sangat tinggi walaupun berada dalam kondisi pandemi. Hal ini ditunjukkan mereka mampu membanggakan tidak hanya Fakultas Biologi dan Pertanian UGM, namun juga Indonesia pada level internasional.
“Semoga keberhasilan tim ini semakin menguatkan kita bersama. Khususnya mahasiswa untuk selalu berinovasi dan berkarya bagi nusa dan bangsa meskipun di tengah kondisi yang masih terkendala,” tambahnya.
(mpw)