Tingkatkan Kompetensi Dosen, Kemendikbudristek Gelar Pelatihan Teknologi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di era Revolusi Industri 4.0 ataupun Society 5.0 penting bagi dosen menambah berbagai macam kompetensi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya agar bisa menciptakan reka cipta atau inovasi kreatif serta solutif untuk berbagai permasalahan bangsa.
Sebagai upaya peningkatan kompetensi dosen , Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek melalui Kedaireka bekerja sama dengan Amazon Web Services memberikan pelatihan kepada dosen di bidang teknologi digital.
“Harapan kami kegiatan webinar ini bisa menjadi momentum seluruh dosen yang akan bergabung dengan Kedaireka untuk meningkatkan kompetensi diri dan update dengan berbagai macam kebutuhan teknologi,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani melalui siaran pers, Senin (26/7/2021)
Paris menjelaskan dunia pendidikan tinggi sebagai pintu gerbang kemajuan bangsa harus menyiapkan berbagai macam rumah dan tempat untuk terciptanya kolaborasi antara insan Dikti dan industri, sehingga reka cipta serta inovasi-inovasi bisa terus tumbuh dan berkembang.
Paris berharap ide-ide brilian dari para dosen dan mitra industri tidak hanya dipublikasikan di jurnal, lalu kemudian dilupakan. Namun, ia mendorong agar dapat dihilirisasi menjadi produk maupun jasa supaya bisa menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Di sisi lain, pandemi telah mengakselerasi percepatan hilirisasi produk dan jasa. Untuk itu, Paris menantikan inovasi-inovasi dari para dosen untuk memberikan percepatan pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi dan Direktorat Jenderal pendidikan tinggi akan betul-betul memfasilitasi melalui Kedaireka.
Koordinator Tim Kerja Akselerasi Kampus Merdeka Adhitya Maramis menjelaskan, inovasi menjadi sebuah keharusan dan tidak bisa lagi ditolak sehingga inovasi harus terus terjadi. Kedaireka hadir sebagai jembatan antara industri dan insan Dikti untuk melakukan inovasi bersama.
Adhitya menjelaskan, Kedaireka telah menggandeng berbagai mitra industri seperti itu Bumdes, UMKM, perusahaan nasional, perusahaan multinational, company venture capital. diaspora, dan komunitas. Kedaireka sudah mempunyai 2.952 industri yang tergabung di platform ini mulai dari Amazon, Samsung, Google, Gesit, Pertamina, Telkom, Alibaba, 300 Bumdes, pemerintah kabupaten/kota.
“Kedaireka akademi adalah salah satu program dari 2.521 yang bapak ibu bisa ikut di dalamnya kemudian bapak ibu akan mendapatkan pelatihan hard skill dan soft skill oleh Amazon yang akan mengajarkan mengenai artificial intellligent, big data, security data dan lain-lain,“ papar Adhitya.
Education & NPO Account Lead Indonesia Amazon Web Services AWS Public Sector Bimo Yuwono Arie Prabowo mengatakan, AWS memberi kesempatan seluruh dosen untuk mempelajari lebih jauh mengenai cloud computing, artificial intelligence, dan machine learning. AWS akan memberikan dari dua sisi yaitu sisi teknologi dan sisi akademinya melalui pelatihan dan lain-lain melalui kelas Kedaireka ini.
“Kami berharap dari kerja sama ini kita bisa memberikan kesempatan yang lebih luas untuk insan dikti untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa meningkatkan peluang kolaborasi lebih baik,” ungkap Bimo.
Lihat Juga: Tingkatkan Kompetensi, Indonesia Re Gelar Pelatihan Probable Maximum Loss dan Limit of Liability
Sebagai upaya peningkatan kompetensi dosen , Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek melalui Kedaireka bekerja sama dengan Amazon Web Services memberikan pelatihan kepada dosen di bidang teknologi digital.
“Harapan kami kegiatan webinar ini bisa menjadi momentum seluruh dosen yang akan bergabung dengan Kedaireka untuk meningkatkan kompetensi diri dan update dengan berbagai macam kebutuhan teknologi,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani melalui siaran pers, Senin (26/7/2021)
Paris menjelaskan dunia pendidikan tinggi sebagai pintu gerbang kemajuan bangsa harus menyiapkan berbagai macam rumah dan tempat untuk terciptanya kolaborasi antara insan Dikti dan industri, sehingga reka cipta serta inovasi-inovasi bisa terus tumbuh dan berkembang.
Paris berharap ide-ide brilian dari para dosen dan mitra industri tidak hanya dipublikasikan di jurnal, lalu kemudian dilupakan. Namun, ia mendorong agar dapat dihilirisasi menjadi produk maupun jasa supaya bisa menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Di sisi lain, pandemi telah mengakselerasi percepatan hilirisasi produk dan jasa. Untuk itu, Paris menantikan inovasi-inovasi dari para dosen untuk memberikan percepatan pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi dan Direktorat Jenderal pendidikan tinggi akan betul-betul memfasilitasi melalui Kedaireka.
Koordinator Tim Kerja Akselerasi Kampus Merdeka Adhitya Maramis menjelaskan, inovasi menjadi sebuah keharusan dan tidak bisa lagi ditolak sehingga inovasi harus terus terjadi. Kedaireka hadir sebagai jembatan antara industri dan insan Dikti untuk melakukan inovasi bersama.
Adhitya menjelaskan, Kedaireka telah menggandeng berbagai mitra industri seperti itu Bumdes, UMKM, perusahaan nasional, perusahaan multinational, company venture capital. diaspora, dan komunitas. Kedaireka sudah mempunyai 2.952 industri yang tergabung di platform ini mulai dari Amazon, Samsung, Google, Gesit, Pertamina, Telkom, Alibaba, 300 Bumdes, pemerintah kabupaten/kota.
“Kedaireka akademi adalah salah satu program dari 2.521 yang bapak ibu bisa ikut di dalamnya kemudian bapak ibu akan mendapatkan pelatihan hard skill dan soft skill oleh Amazon yang akan mengajarkan mengenai artificial intellligent, big data, security data dan lain-lain,“ papar Adhitya.
Education & NPO Account Lead Indonesia Amazon Web Services AWS Public Sector Bimo Yuwono Arie Prabowo mengatakan, AWS memberi kesempatan seluruh dosen untuk mempelajari lebih jauh mengenai cloud computing, artificial intelligence, dan machine learning. AWS akan memberikan dari dua sisi yaitu sisi teknologi dan sisi akademinya melalui pelatihan dan lain-lain melalui kelas Kedaireka ini.
“Kami berharap dari kerja sama ini kita bisa memberikan kesempatan yang lebih luas untuk insan dikti untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa meningkatkan peluang kolaborasi lebih baik,” ungkap Bimo.
Lihat Juga: Tingkatkan Kompetensi, Indonesia Re Gelar Pelatihan Probable Maximum Loss dan Limit of Liability
(mpw)