Inilah 9 Inovasi Teknologi Keren dari Perguruan Tinggi

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 17:42 WIB
loading...
Inilah 9 Inovasi Teknologi Keren dari Perguruan Tinggi
GeNose merupakan inovasi dalam negeri yang secara luas telah digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai salah satu alternatif alat skrining Covid-19 buatan UGM. Foto/Dok/UGM
A A A
JAKARTA - Deretan inovasi dibidang teknologi yang lahir dari perguruan tinggi di Indonesia semakin berkembang pesat. Inovasi yang lahir dari para civitas akademika pun untuk berbagai bidang yang berguna bagi masyarakat.

Dikutip dari instagram resmi Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek di @ditjen.dikti, Jumat (13/8/2021), Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 26 pada 10 Agustus lalu menjadi momentum untuk meningkatkan hilirisasi hasil riset dari perguruan tinggi.



Selain itu juga sebagai momentum untuk memperkuat kebanggan terhadap produk dalam negeri. Beragam hasil riset dari perguruan tinggi telah banyak dikembangkan menjadi produk inovasi yang memiliki kebermanfaatan dan nilai guna yang mampu di hilirisasi ke industri.

Dari sekian banyak inovasi yang dihasilkan perguruan tinggi Indonesia, mari kenalan dengan beberapa produk inovasi yang membanggakan ini.

1. Robot RAISA
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (UNAIR) menciptakan Robot Medical Assistant ITS-Airlangga (RAISA) yang didesain mampu mengirimkan berbagai keperluan pasien. Mulai dari obat, alat pelindung diri berupa face shield, makanan dan lain sebagainya. RAISA ini dikendalikan menggunakan remote control dari jarak jauh dengan joystick.

2. Robot KECE
Robot KECE buatan UNESA ini memiliki 7 fitur unggulan yang digunakan untuk membantu tenaga medis dalam penanganan pasien Covid-19. Diantaranya dapat menarik trolley, rak pembawa logistik, komunikasi 2 arah, UV sterilisasi, pengukuran suhu jarak maksimal 5 meter, oxymeter wireless dan terapi musik.



3. I-Car
I-Car adalah prototipe mobil listrik otonom yang bisa berjalan sendiri tanpa perlu pengemudi dengan bantuan kombinasi teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) sehingga dapat membantu pengemudi mengidentifikasi potensi bahaya, mencegah tabrakan, dan mengurangi resiko kecelakaan serta dapat mengoptimalkan daya dari penggerak motor listrik. Dalam proses pembuatan I-Car melibatkan lebih dari 30 pakar baik profesor, doktor dan master di bidang masing-masing kompetensi serta mahasiswa ITS.

4. Ventilator Portable Vent-I
Vent-I merupakan hasil kerjasama antara Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad) dan YPM Salman. Vent-I menjadi alat bantu pernafasan bagi pasien yang masih dapat bernafas sendiri (jika pasien Covid-19 pada gejala klinis tahap 2), bukan diperuntukkan bagi pasien ICU. Alat tersebut memiliki fungsi utama yaitu CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)

5. Genose C19
GeNose merupakan inovasi dalam negeri yang secara luas telah digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai salah satu alternatif alat skrining Covid-19 buatan UGM. Alat ini mendeteksi virus berdasarkan pada hembusan nafas. Genose C19 tergolong alat elektromedis non invasif dengan basis kecerdasan buatan yang mengandalkan banyak data dan kepatuhan pada standar prosedur penggunaan untuk menghasilkan performa yang baik

6. Radar Pasif Pendeteksi Pesawat
Teknologi radar pasif ini merupakan buah karya dari Kelompok keahlian (KK) Tehnik Telekomunikasi di Sekolah Tehnik Elektro dan Informatika ITB yang bekerjasama dengan PT LAPI ITB dan Balitbang Kementerian Pertahanan RI. Radar sendiri merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging yang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu radar aktif dan radar pasif. Alat ini berguna untuk mendeteksi adanya pesawat asing yang melewati batas negara secara ilegal.

7. Atraktor Cumi-Cumi
Sebuah produk yang dikembangkan oleh Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB dengan tujuan untuk memperkaya sumber daya cumi-cumi di suatu kawasan perairan. Penggunaanya ialah sebagai tempat cumi-cumi melepaskan telurnya, lalu telur-telur tersebut menempel pada atraktor sampai pada akhirnya menetas. Desain dan konstruksi atraktor cumi-cumi menggunakan pipa pralon dan kawat harmonika serta bahan lain yang mudah diperoleh nelayan

8. Covent-20
Merupakan Ventilator Transport Lokal yang dikembangkan oleh Tim Ventilator Universitas Indonesia. Telah dinyatakan lulus uji klinis manusia dari Kementerian Kesehatan pada 15 Juni 2020. Covent-20 dapat digunakan sebagai alternatif untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernafas dan perlu dikontrol oleh mesin (time-triggered). Alat ini juga dilengkapi mode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) untuk membantu pemberian oksigen kepada pasien yang masih sadar dan bernafas spontan.

9. Swab Chamber
Merupakan salah satu alat teknologi yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) dalam membantu tenaga medis Covid-19. Berbentuk 2 bilik yang terdiri atas bilik yang digunakan oleh petugas medis serta untuk pasien. Kedua bilik tersebut dibatasi dengan dinding akrilik yang dilubangi dan dilengkapi dengan sarung tangan karet yang berfungsi untuk melindungi tangan tenaga medis saat bersentuhan dengan mulut pasien ketika melakukan pemeriksaan swab sehingga tidak terjadi kontak langsung antara pasien dengan tim medis. swab chamber ini adalah salah satu dari bantuan teknologi rancangan ITTS yang telah diberikan kepada pemerintah Kota Surabaya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1712 seconds (0.1#10.140)