Ini Terobosan Kreatif Guru Mengajar di Masa Pandemi Covid-19

Rabu, 18 Agustus 2021 - 08:00 WIB
loading...
Ini Terobosan Kreatif...
Perjuangan guru di masa pandemi
A A A
JAKARTA - Hampir dua tahun anak-anak hanya belajar di rumah. Pandemi menyebabkan pembelajaran tatap muka langsung di sekolah dihentikan. Anak-anak terpaksa mengikuti sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang difasilitas internet melalui gawai mereka. Namun kemudian tidak sedikit persoalan yang bermunculan, mulai dari meragukan efektivitas PJJ hingga kenyataan bahwa tidak semua murid memiliki akses yang sama besar terhadap internet. Tidak seluruh wilayah Indonesia yang luas ini terjangkau sinyal internet.

Sekolah bagaimana pun bukan sekadar tempat bertemu antara guru dan murid. Sekolah tidak sesederhana guru mentransfer ilmu kepada muridnya. Sekolah memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak, meletakkan pondasi bangunan karakter bangsa. Inilah yang kesulitan dilakukan saat sistem PJJ.

Guru-guru pun bersiasat untuk tetap bertemu dengan murid-murid untuk mengajar dan mendidik mereka. “Tantangannya adalah bagaimana kita mencari solusi dalam keterbatasan karena waktu pembelajaran berkurang, sementara kita harus mengejar target kurikulum Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Selain itu, kita harus mencari pola komunikasi yang tepat dengan orangtua sebagai mitra di rumah dalam memantau belajar siswa,” tutur Melina Muhajah, Guru SDIT Rahmaniyah Depok.

PJJ memang tidak akan mampu menggantikan sistem belajar secara tatap muka. Sentuhan emosi dan kasih sayang guru tak tersampaikan lewat gawai. Selain dari sisi guru, banyak siswa yang mengeluh, karena belajar seperti ini tak efektif. Mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyimak materi di layar monitor, belum lagi akses keterbatasan internet yang mengahambat dalam belajar, terutama di daerah-daerah.

Oniwati, Guru SDN 2 Lebakparahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merasakan sulitnya mengakses internet. “Karena di kampung jadi kami terhalang oleh signal, belum lagi keluhan orang tua tentang harga kuota yang mahal,” tuturnya.
Selain itu, lanjut guru yang mengajar di kelas lima SD ini, tidak semua orang tua siswa di sekolah tempatnya mengajar, mampu membeli gadget seperti hp, apalagi personal komputer dan laptop seperti di kota-kota besar.

“Kalau yang punya hp tugas untuk siswa dikirim ke WA group, kalau yang tidak punya hp, seminggu dua kali saya keliling rumah siswa untuk belajar tatap muka di rumah,” tutur wanita berkerudung ini. Memang di saat pandemi yang penuh keterbatasan ini, guru seperti dirinya dipacu untuk melakukan berbagai cara agar proses KBM dapat berjalan.
Ini Terobosan Kreatif Guru Mengajar di Masa Pandemi Covid-19

Para guru juga dituntut untuk berdaptasi dengan teknis pembelajaran dengan metode E-learning memanfaatkan tekonologi informasi dan komunikasi sesuai perkembangan jaman. Inilah yag membuat guru menciptakan inovasi dalam memberikan materi belajar mulai dari, mengajak menggambar bersama, membuat video, membuat film, mendongeng, dan menggugahnya di sosial media.

“Kasian kalau kita sebagai guru tidak berusaha menyesuaikan dengan keadaan. Kalau orang tua siswanya kebetulan pintar, bisa ajarin anaknya. Tapi kalau orang tuanya kurang pengetahuan dan tidak bisa mengajarkan anaknya, ini kan yang kasihan siswanya. Makanya sebagai guru kita harus berusaha bagaimanapun caranya,” kata Ibu Guru Oni dengan penuh semangat.

Sejalan dengan revolusi mental setiap guru diuji untuk integritasnya sebagai pengajar dengan berpikir kreatif dan berinovasi untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sesuai perkembangan jaman.

Untuk itu, sudah seyogianya bapak dan ibu guru mendapatkan apresiasi atas dedikasinya tidak mengenal lelah dalam melakukan terobosan baru untuk terus mendidik anak anak Indonesia.

“Pandemi ini mengharuskan kita untuk terus berinovasi. Misalnya, ketika harus menyiapkan video pembelajaran, setelah menyiapkan videonya, kita juga harus ngoreksi hasil anak. Beda kalau tatap muka ketika anak-anak diberikan materi dan dikasih latihan, saat itu langsung dikoreksi dan dibahas, di sinilah tantangannya,” tutur guru yang akrab disapa Ibu Melly ini.

Perjuangan Oniwati dan Melina Muhajah hanyalah contoh kecil bagaimana guru harus terus menjaga semangat mengajar di tengah keterbatasan di masa pandemi. Kesulitan yang dihadapi Oniwati dan Melina tentu belum seberapa dibanding sejawat mereka di Indonedia bagian timur, di pulau-pulau terpencil. Namun mereka tetap terpanggil terus berjuang demi mencetak generasi masa depan.

Guru bagaimanapun merupakan ujung tombak sebuah bangsa untuk menentukan kualitas masyarakatnya. Mereka bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak bangsa yang bakal meneruskan negara dan bangsa ini di masa depan. Para guru sepenuhnya memahami pelayanan Pendidikan harus berjalan dengan baik sebagai bentuk perwujudan Indonesia Melayani.
Dalam situasi sesulit apa pun guru terus berjuang demi menyelamatkan keberlangsungan bangsa Indonesia di masa depan, mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. CM
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Link Pengumuman Hasil...
Link Pengumuman Hasil Akhir Seleksi CPNS Kemendikbud dan Kemenag 2024
Dana PIP Kemdikbud 2024...
Dana PIP Kemdikbud 2024 Cair, Bagaimana Cara Penarikannya?
Mengenal Wahyudi Aksara,...
Mengenal Wahyudi Aksara, Guru Muda yang Nyalakan Pelita di Tanah Borneo
Wahyudi, Guru Inspirator:...
Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
Lebih dari Sekadar Mengajar,...
Lebih dari Sekadar Mengajar, Wahyudi yang Mendidik dengan Hati
Kemendikbud Sisipkan...
Kemendikbud Sisipkan Pendidikan Literasi Finansial melalui Kurikulum Merdeka
Kemendikbudristek Terbitkan...
Kemendikbudristek Terbitkan Panduan Pendidikan Literasi Finansial
Politikus PKS Respons...
Politikus PKS Respons Positif Kemendikbudristek yang Bakal Dipecah Jadi 3
Nadiem Makarim Pamit,...
Nadiem Makarim Pamit, Sampaikan Pesan Khusus ke 3 Menteri Penggantinya
Rekomendasi
Hakim Agama Batam Ditusuk,...
Hakim Agama Batam Ditusuk, KY Kaji Pembentukan Polisi Khusus Pengadilan
Pertamina Bentuk Ekosistem...
Pertamina Bentuk Ekosistem UMKM Berkelanjutan lewat Pertapreneur Aggregator
Kisah Sumpah Palapa...
Kisah Sumpah Palapa Wujudkan Kekayaan Melimpah di Istana Majapahit Kaya
Harga Emas Antam Turun...
Harga Emas Antam Turun Lagi Hari Ini Jadi Rp1.690.000 per Gram
Komnas Perempuan Desak...
Komnas Perempuan Desak MKD Periksa Ahmad Dhani Atas Pernyataan Seksis soal Pemain Naturalisasi
Rolando Romero: Aku...
Rolando Romero: Aku Kalahkan Ryan Garcia, Lalu Mereka Bisa Rematch Devin Haney
Berita Terkini
9 Prodi di Itera yang...
9 Prodi di Itera yang Daya Tampungnya di Atas 100 Kursi, Ada Teknik Sipil
3 jam yang lalu
MNC Group Ajak Siswa...
MNC Group Ajak Siswa SMA Menjelajahi Dunia Industri melalui Company Visit 2025
17 jam yang lalu
Pejuang PTN Merapat,...
Pejuang PTN Merapat, Ini Daya Tampung Prodi Ilmu Komunikasi di UI, Unpad, dan Undip
19 jam yang lalu
Info GTK, Ini Cara Verifikasi...
Info GTK, Ini Cara Verifikasi Rekening agar Pencairan Tunjangan Guru Tidak Tertunda
21 jam yang lalu
Ini Lowongan Kerja yang...
Ini Lowongan Kerja yang Tersedia di Rekrutmen Bersama BUMN 2025
22 jam yang lalu
107 Perusahaan BUMN...
107 Perusahaan BUMN akan Buka Lowongan Kerja Besar-besaran Besok di RBB 2025
1 hari yang lalu
Infografis
Pertemuan Putin dan...
Pertemuan Putin dan Trump Digelar Bulan Ini di Arab Saudi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved