Pakar Gizi UGM Beri Tips Diet Sehat, Ini Rumusnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diet yang baik bisa dilakukan dengan pengaturan pola makan yang baik dan benar melalui gizi seimbang. Hal ini disampaikan oleh Dr. Mirza HST Penggalih, S.Gz, M.PH, RD (Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM).
Mirza menjelaskan, diet sebenarnya adalah bagaimana kita memberi makanan sesuai dengan kebutuhan kita. Sesuai tentunya akan bermacam-macam, baik sesuai dengan AKG (Angka Kecukupan Gizi) ataupun bisa jadi sesuai dengan seseorang yang memiliki kondisi tertentu misalnya mempunyai hipertensi atau diabetes.
“Jadi, diet itu tidak melulu identik dengan mengurangi atau membatasi makanan. Tapi tetap disesuaikan. Bisa jadi disesuaikan itu dilebihkan, misal dengan orang-orang yang mempunyai aktivitas fisik lebih banyak termasuk pada golongan atlet, disesuaikan dietnya justru dilebihkan. Itu makna diet sebenarnya seperti apa,” katanya dilansir dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Jumat (27/8/2021).
Selanjutnya ia menjelaskan, masyarakat mengenal diet identik dengan menurunkan berat badan dan dengan banyak cara. Namun pada prinsipnya adalah kembali pada keseimbangan energi dan mengurangi apa yang dikonsumsi.
“Jadi, keseimbangan energi adalah kalau kita mau menambah berat badan, yang masuk diperbanyak, yang keluar dikurangi. Namun, jika kita ingin menurunkan berat badan, yang masuk itu dikurangi, yang keluar ditambahkan. Kalau mau lebih banyak lagi yang keluar, ditambahkan dengan olahraga. Kita juga mengurangi apa yang kita konsumsi dengan standar AKG. Misal kita kebutuhannya di 2.000, maka berarti kita akan mengurangi makanan dari kebutuhan kita sehari, misal 1.800, 1.500, pengurangan ini tentunya harus dikonsultasikan. Jangan sampai menerapkan pola diet yang terlalu ketat,” ucapnya.
Diet yang baik menurut Mirza adalah yang sesuai dengan panduan yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu dengan mengaplikasikan “Isi Piringku Sekali Makan”.
Dalam panduan gizi seimbang ini harus ada sumber karbohidrat (nasi, kentang, roti, serta umbi-umbian), protein nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan), protein hewani (telur, ayam, daging, dan ikan), lemak yang sehat (alpukat, olive oil, omega 3, AHA dan DHA), vitamin, mineral serta aktivitas fisik seperti berolahraga yang harus terpenuhi.
Lalu mengenai porsi, Mirza menjelaskan panduannya. Kalau karbohidrat kita bisa mengambil 3-4 porsi sehari tergantung keadaan masing-masing. 3-4 kali sehari dibagi menjadi masing-masing satu porsi makan pagi, siang dan malam.
Mirza menjelaskan, diet sebenarnya adalah bagaimana kita memberi makanan sesuai dengan kebutuhan kita. Sesuai tentunya akan bermacam-macam, baik sesuai dengan AKG (Angka Kecukupan Gizi) ataupun bisa jadi sesuai dengan seseorang yang memiliki kondisi tertentu misalnya mempunyai hipertensi atau diabetes.
“Jadi, diet itu tidak melulu identik dengan mengurangi atau membatasi makanan. Tapi tetap disesuaikan. Bisa jadi disesuaikan itu dilebihkan, misal dengan orang-orang yang mempunyai aktivitas fisik lebih banyak termasuk pada golongan atlet, disesuaikan dietnya justru dilebihkan. Itu makna diet sebenarnya seperti apa,” katanya dilansir dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Jumat (27/8/2021).
Selanjutnya ia menjelaskan, masyarakat mengenal diet identik dengan menurunkan berat badan dan dengan banyak cara. Namun pada prinsipnya adalah kembali pada keseimbangan energi dan mengurangi apa yang dikonsumsi.
“Jadi, keseimbangan energi adalah kalau kita mau menambah berat badan, yang masuk diperbanyak, yang keluar dikurangi. Namun, jika kita ingin menurunkan berat badan, yang masuk itu dikurangi, yang keluar ditambahkan. Kalau mau lebih banyak lagi yang keluar, ditambahkan dengan olahraga. Kita juga mengurangi apa yang kita konsumsi dengan standar AKG. Misal kita kebutuhannya di 2.000, maka berarti kita akan mengurangi makanan dari kebutuhan kita sehari, misal 1.800, 1.500, pengurangan ini tentunya harus dikonsultasikan. Jangan sampai menerapkan pola diet yang terlalu ketat,” ucapnya.
Diet yang baik menurut Mirza adalah yang sesuai dengan panduan yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu dengan mengaplikasikan “Isi Piringku Sekali Makan”.
Dalam panduan gizi seimbang ini harus ada sumber karbohidrat (nasi, kentang, roti, serta umbi-umbian), protein nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan), protein hewani (telur, ayam, daging, dan ikan), lemak yang sehat (alpukat, olive oil, omega 3, AHA dan DHA), vitamin, mineral serta aktivitas fisik seperti berolahraga yang harus terpenuhi.
Lalu mengenai porsi, Mirza menjelaskan panduannya. Kalau karbohidrat kita bisa mengambil 3-4 porsi sehari tergantung keadaan masing-masing. 3-4 kali sehari dibagi menjadi masing-masing satu porsi makan pagi, siang dan malam.