Nurul Yakin, Alumni UIN Jakarta Ini Bagikan Resep Suksesnya kepada Calon Wisudawan

JAKARTA - Nurul Yaqin selaku alumni Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta , sekaligus Founder dan Presdir PT. Multi Hokkindo Adji memberikan arahannya terhadap mahasiswa dalam seminar pengenalan softskill dan hardskill dalam dunia kerja bagi calon alumni, yang bertajuk “Enterpreneurship Developing Basic Instinct for Beginners” Selasa (31/8).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Arief Subhan membuka kegiatan seminar dengan harapan, dapat membantu para alumni UIN Jakarta dalam memasuki lapangan kerja. Baginya, topik ini sangat penting dibahas karena sangat relevan dengan mahasiswa UIN Jakarta yang tengah mendekati kelulusan maupun yang baru lulus.



“Mahasiswa perlu membangkitkan kedua jenis keterampilan dalam memasuki dunia pekerjaan. Hardskill berisikan ilmu yang menjurus pada latar belakang pendidikan, sementara softskill adalah cara dalam mengendalikan diri dan mengambil keputusan secara strategis. Sehingga, dua jenis keterampilan ini diibaratkan sebagai dua sisi mata uang. Ketika kedua sisi digabungkan, maka lahirlah sesuatu yang bernilai, khususnya pada mahasiswa yang akan terjun ke dunia pekerjaan,” jelas Arief Subhan seperti dilansir dari laman resmi UIN Jakarta, Jumat (3/9/2021).

Nurul Yaqin yang telah menyelami dunia bisnis, khususnya marketing dari tahun 1992, menegaskan bahwa para mahasiswa baru ataupun alumni tidak perlu terfokus pada teori atau kutipan artikel. Pasalnya, kesuksesan seseorang tidak hanya dibangun dengan fondasi ilmu yang berasal dari bacaan saja, juga dari permainan dalam mengambil peran. Faktor utama yang bisa membangun keberhasilan yaitu, insting dasar sebagai pekerja yang digabungkan dengan insting hewan dalam bertahan hidup.

“Dalam memasuki dunia pekerjaan, mereka yang berpegang teguh pada teori akan kehilangan kesempatannya untuk sukses. Namun, mahasiswa yang mampu mengembangkan hardskill dan softskillnya, dapat menambahkan peluang. Diantaranya, latar belakang pendidikan, loyalitas kepada pendidikan, kemampuan untuk membangun relasi, serta tegas saat memutuskan sesuatu ketika berada di bawah tekanan juga dapat membuat mahasiswa UIN Jakarta mampu bersaing,” ujarnya.



Menurut Nurul Yaqin, dalam mempersiapkan diri sebagai pemula dalam bisnis, mahasiswa diperlukan untuk mempelajari insting hewan dalam bertahan hidup. Adapun diantaranya, survival (bertahan hidup), focus and accurate (fokus dan akurat), well plan (rencana yang baik), teamwork (kerjasama tim), adjustment (penyesuaian diri), under pressure (berada di bawah tekanan), dan courage and brave (keberanian).

Dia menjelaskan, kemampuan insting seperti hewan tersebut dapat membantu dalam merintis bisnis dan terus berkembang hingga menjadi wirausahawan yang sukses. Pemikiran ini dapat membantu mewujudkan pribadi pebisnis yang tangguh, pantang menyerah, dan pandai dalam menyelesaikan masalah.

“Jika ingin membangun usaha bisnis, produk yang kalian tawarkan harus jelas. Kalau gagal, kalian bisa mengganti produk bisnis sesuai dengan target pasar yang dituju,” jelasnya.

Nurul Yaqin juga menyebut beberapa usaha bisnis rintisan yang sekarang sudah dikenal, seperti Ruangguru, Air Minum Kh-Q, Kebab Rafiq, Maicih, dan Makaroni Ngehe. Contoh ini diharapkan dapat membuat peserta mampu mewujudkan mimpinya membuka bisnis dan berproses untuk menjadi pebisnis sukses.

“Sebagai freshgraduate yang belum memiliki pengalaman kerja, anda bisa mengembangkan insting hewan. Juga, mempelajari hal penting di era saat ini seperti critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreativitas), communication (komunikasi), dan collaboration (kolaborasi),” pungkasnya.