Wujudkan Kampus Merdeka, UGM Jalin Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Jerman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk mewujudkan program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka, Universitas Gadjah Mada (UGM) terus meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi di Jerman, salah satunya Technische Hochschule Ingolstadt (THI) Jerman.
Kerja sama pada bidang pendidikan dan penelitian ini, bermula dari komunikasi yang diprakarsai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di Berlin, Jerman dengan pihak THI Jerman. Atdikbud Berlin Ardi Marwan berharap ke depannya akan ada lebih banyak perguruan tinggi di Indonesia yang menjalin kerja sama pendidikan dan riset dengan perguruan tinggi di Jerman.
“Kita tahu universitas-universitas di Jerman terkenal dengan kualitas pendidikan dan risetnya yang telah banyak menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas dan beberapa diantaranya merupakan ilmuwan ternama dunia yang berhasil mendapatkan penghargaan hadiah nobel,” katanya melalui siaran pers, Rabu (8/9/2021)
Atdikbud Ardi Marwan menerangkan kerja sama ini sudah dibangun dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara UGM dan THI pada Agustus 2021. Kesepakatan kerjasama antara lain pertukaran mahasiswa, staf, dan peneliti; kerja sama riset; kerja sama dalam melaksanakan seminar, kuliah umum, simposium dan pertemuan-pertemuan ilmiah; serta summer schools.
“Ada juga kerja sama program sarjana, magister, dan doktor serta kerja sama lainnya yang disepakati oleh kedua belah pihak,” ujarnya.
Dia mengatakan, penandatanganan kerja sama antara UGM dengan THI merupakan salah wujud nyata dari upaya diplomasi dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin.
“Sebelumnya telah disepakati juga kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian yang dilakukan perguruan tinggi di Indonesia antara lain Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Neu-Ulm University of Applied Sciences (HNU), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dengan Brandenburg University of Applied Sciences,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Subdirektorat Kerja Sama Internasional, UGM, I Made Andi Arsana menerangkan pihak UGM sangat senang dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di dunia salah satunya dengan THI Jerman. Dalam hal ini, UGM menawarkan kerja sama untuk program teknik, matematika, informatika, biomedik, data ilmu pengetahuan, dan ilmu sosial.
“Semoga kerja sama ini dapat menjadikan UGM menjadi kampus bertaraf internasional yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul untuk Indonesia maju,“ tuturnya.
UGM juga menawarkan kerja sama untuk 12 program summer class yang saat ini sedang dikelola oleh UGM. Selain dengan THI, saat ini kampus UGM juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa kampus di Jerman seperti Humboldt-Universität zu Berlin, Goettingen University, Freie University, FH Konstanz dan Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen.
Melihat hal itu, Kepala Kantor Hubungan Kerja Sama Internasional THI, Sonja Bedington sangat terkesan dengan kerja sama yang telah dibangun oleh UGM dengan beberapa kampus ternama di Jerman serta program-program kerja sama yang ditawarkan.
“Saya sangat mengapresiasi langkah-langkah UGM yang terus menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Jerman. Ini sungguh luar biasa dan saya tertarik untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Sonja Bedington.
Sonja Bedington memaparkan, THI merupakan perguruan tinggi ilmu terapan teknik yang berorientasikan pada riset di mana lokasi kampusnya berada di negara bagian Bavaria. Menurutnya alokasi dana riset THI per tahunnya cukup besar yaitu sekitar 20 juta euro.
Saat ini, THI memiliki tiga institut riset yang fokusnya pada bidang materials and surface technology, robotics, production, aviation, sustainable logistics and marketing, dan start-ups and business development (start-up from science).
Kerja sama pada bidang pendidikan dan penelitian ini, bermula dari komunikasi yang diprakarsai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di Berlin, Jerman dengan pihak THI Jerman. Atdikbud Berlin Ardi Marwan berharap ke depannya akan ada lebih banyak perguruan tinggi di Indonesia yang menjalin kerja sama pendidikan dan riset dengan perguruan tinggi di Jerman.
“Kita tahu universitas-universitas di Jerman terkenal dengan kualitas pendidikan dan risetnya yang telah banyak menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas dan beberapa diantaranya merupakan ilmuwan ternama dunia yang berhasil mendapatkan penghargaan hadiah nobel,” katanya melalui siaran pers, Rabu (8/9/2021)
Atdikbud Ardi Marwan menerangkan kerja sama ini sudah dibangun dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara UGM dan THI pada Agustus 2021. Kesepakatan kerjasama antara lain pertukaran mahasiswa, staf, dan peneliti; kerja sama riset; kerja sama dalam melaksanakan seminar, kuliah umum, simposium dan pertemuan-pertemuan ilmiah; serta summer schools.
“Ada juga kerja sama program sarjana, magister, dan doktor serta kerja sama lainnya yang disepakati oleh kedua belah pihak,” ujarnya.
Baca Juga
Dia mengatakan, penandatanganan kerja sama antara UGM dengan THI merupakan salah wujud nyata dari upaya diplomasi dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin.
“Sebelumnya telah disepakati juga kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian yang dilakukan perguruan tinggi di Indonesia antara lain Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Neu-Ulm University of Applied Sciences (HNU), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dengan Brandenburg University of Applied Sciences,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Subdirektorat Kerja Sama Internasional, UGM, I Made Andi Arsana menerangkan pihak UGM sangat senang dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di dunia salah satunya dengan THI Jerman. Dalam hal ini, UGM menawarkan kerja sama untuk program teknik, matematika, informatika, biomedik, data ilmu pengetahuan, dan ilmu sosial.
“Semoga kerja sama ini dapat menjadikan UGM menjadi kampus bertaraf internasional yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul untuk Indonesia maju,“ tuturnya.
UGM juga menawarkan kerja sama untuk 12 program summer class yang saat ini sedang dikelola oleh UGM. Selain dengan THI, saat ini kampus UGM juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa kampus di Jerman seperti Humboldt-Universität zu Berlin, Goettingen University, Freie University, FH Konstanz dan Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen.
Melihat hal itu, Kepala Kantor Hubungan Kerja Sama Internasional THI, Sonja Bedington sangat terkesan dengan kerja sama yang telah dibangun oleh UGM dengan beberapa kampus ternama di Jerman serta program-program kerja sama yang ditawarkan.
“Saya sangat mengapresiasi langkah-langkah UGM yang terus menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Jerman. Ini sungguh luar biasa dan saya tertarik untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Sonja Bedington.
Sonja Bedington memaparkan, THI merupakan perguruan tinggi ilmu terapan teknik yang berorientasikan pada riset di mana lokasi kampusnya berada di negara bagian Bavaria. Menurutnya alokasi dana riset THI per tahunnya cukup besar yaitu sekitar 20 juta euro.
Saat ini, THI memiliki tiga institut riset yang fokusnya pada bidang materials and surface technology, robotics, production, aviation, sustainable logistics and marketing, dan start-ups and business development (start-up from science).
(mpw)