Alumni ITB Ciptakan Aplikasi Anti Nganggur, Pertemukan Pencari Kerja dan Industri

Jum'at, 10 September 2021 - 01:33 WIB
loading...
Alumni ITB Ciptakan Aplikasi Anti Nganggur, Pertemukan Pencari Kerja dan Industri
Alumni ITB Ndang Rahmat membuat aplikasi My Skill.id bagi para pencari kerja, mahasiswa, dan fresh-graduate dengan para praktisi industri.
A A A
BANDUNG - Lulus menempuh pendidikan kemudian langsung bekerja, tentu saja didambakan setiap orang. Namun begitu, tak bisa dipungkiri, saat ini masih ada gape antara pencari kerja dengan lulusan pendidikan. Akhirnya, setiap tahun jumlah pengangguran terus bertambah.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Mei 2021 tercatat sekitar 1 juta lulusan perguruan tinggi menganggur. Hal ini menjadikan lulusan terdidik ini berkontribusi 11% terhadap total pengangguran nasional.



Melihat kondisi ini, salah seorang alumni ITB Ndang Rahmat membuat aplikasi bagi para pencari kerja. Aplikasi My Skill.id dibangun bersama para sahabat kuliahnya. Melalui platform itu, dia berharap bisa mempertemukan mahasiswa dan fresh-graduate dengan para praktisi industri. Hal ini dilakukan melalui berbagai online training (bootcamp) yang langsung praktik mengerjakan proyek riil.

Platformnya ini pun memberikan ratusan modul video belajar (e-learning) mengenai beragam skill yang bisa dipelajari kapan pun. Platform ini juga didukung dengan kumpulan ratusan informasi lowongan pekerjaan dari berbagai sumber valid sehingga memudahkan banyak pencari kerja. "Serta kumpulan informasi lowongan kerja dari berbagai perusahaan ternama," ujarnya.

Pihaknya, telah membangun kerja sama strategis dengan berbagai institusi dalam mengentaskan masalah pendidikan dan ketenagakerjaan di Indonesia. Menurut dia, salah satu penyebab dari tingginya angka pengangguran ini adalah besarnya skill gap antara dunia akademisi dan industri di Indonesia.



Pemuda yang belajar langsung lompat dari program S1 ITB ke jenjang S3 di University of Science and Technology, South Korea ini menjelaskan, setidaknya dibutuhkan akselerasi untuk menyelesaikan masalah pengangguran kaum terdidik di Indonesia. Dia berharap platform yang dibangunnya ini mampu menjawab persoalan tersebut.

“Platform ini dibangun atas dasar kegelisahan terhadap berjaraknya dunia pendidikan dan ketenagakerjaan di Indonesia," ujarnya.

Puluhan mitra dari institusi pemerintahan, perusahaan, universitas, komunitas, hingga UMKM pun pernah bekerjasama dengan berbagai program platformnya. Sebagai contoh, startup ini kerap menerima tawaran untuk pelatihan internal perusahaan ternama maupun kampus bagi para mahasiswanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2974 seconds (0.1#10.140)