Tahap Pertama, Peserta Seleksi PPPK SMA/SMK/SLB 2021 di Jabar Membeludak
loading...
A
A
A
BANDUNG - Menjadi pekerja pemerintah masih menjadi incaran masyarakat, terlebih di tengah minimnya lapangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19. Hal itu setidaknya terlihat dari seleksi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja ( PPPK ) 2021 tingkat SMA, SMK dan SLB di Provinsi Jawa Barat yang diikuti 83.733 peserta. Bahkan, tidak hanya peserta umum, seleksi juga diikuti kalangan disabilitas.
Seleksi tahap pertama sendiri sudah dilaksanakan sejak 13 September 2021 dan akan berakhir pada 16 September 2021. Adapun seleksi untuk peserta disabilitas dilaksanakan pada 17 September 2021 mendatang. Adapun formasi PPPK 2021 tingkat SMA/SMK/SLB di seluruh Jabar hanya sekitar 16.000 formasi.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar , Dedi Supandi mengakui tingginya minat masyarakat untuk menjadi calon guru dan tenaga kependidikan tingkat SMA/SMK/SLB di Jabar ini.
Bahkan, kata Dedi, terdapat kejadian luar biasa di Tempat Ujian Kompetensi (TUK) 03 SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan, dimana salah satu peserta seleksi ternyata tengah hamil besar dan akan melahirkan.
"Pada saat mengerjakan soal, peserta tersebut mengalami kontraksi dan akan melahirkan sehingga dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Peserta itu akhirnya tidak selesai mengerjakan soal dan akan diajukan untuk mengikuti susulan atau mengikuti ujian tahap dua," ungkap Dedi di Bandung, Rabu (15/9/2021).
Dedi juga mengatakan bahwa peserta yang terkendala teknis seperti mengalami kerusakan server, mati listrik, kendala jaringan lokal, hingga tidak mampu menyelesaikan soal dalam waktu yang telah ditentukan akan diajukan pula untuk mengikuti seleksi susulan yang rencananya bakal digelar Sabtu, 18 September 2021.
"Seleksi PPPK 2021 dilakukan secara semi-online dengan waktu pengerjaan 170 menit (per-orang). Adapun jumlah sekolah yang digunakan sebagai lokasi ujian sebanyak 124 sekolah," ujar Dedi seraya mengatakan jika pihaknya juga memfasilitasi peserta seleksi PPPK tingkat PAUD, SD, dan SMP yang berada di bawah kendali dinas pendidikan kabupaten/kota.
Dedi melanjutkan, pihaknya juga telah meninjau langsung seleksi PPPK di Kabupaten Pangandaran pada Senin 13 September 2021 lalu. Secara umum, kata Dedi, dalam pelaksanaan seleksi hari pertama dan kedua di 27 kabupaten/kota di Jabar, terdapat 10.735 peserta yang hadir pada sesi satu dan 10.825 peserta di sesi dua.
"Jadi untuk seleksi PPPK tahap pertama ini dilaksanakan dalam dua sesi pada setiap harinya," katanya.
Dedi juga menyebutkan bahwa di hari pertama dan kedua pelaksanaan seleksi, terdapat peserta yang tidak hadir lantaran sakit. Adapun yang sakit pada hari pertama di sesi satu sebanyak 42 peserta dan sesi dua 17 peserta.
"Sedangkan peserta yang tidak hadir karena sakit di hari kedua sebanyak 26 peserta pada sesi satu dan sesi kedua 21 peserta," sebutnya.
Dedi juga mengatakan bahwa di hari pertama dan kedua seleksi, pihaknya juga mendapati sejumlah peserta yang dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan hasil swab antigen.
"Peserta yang sakit, reaktif, dan terpapar COVID-19 tidak diperbolehkan mengikuti ujian dan dijadwalkan ulang pada ujian susulan Sabtu, 18 September 2021 atau dijadwalkan mengikuti ujian tahap dua (apabila belum bisa mengikuti susulan)," terang Dedi.
Selain itu, didapati pula 109 peserta seleksi yang terlambat di sesi satu dan 34 peserta dan sesi dua serta tanpa keterangan pada sesi satu sebanyak 202 peserta dan sesi dua 227 peserta.
"Total peserta yang tidak hadir berdasarkan keterangan sakit, reaktif, tidak bawa antigen, terlambat, dan tanpa keterangan pada hari pertama sebanyak 676 peserta," sebutnya.
Adapun di hari kedua, yang terlambat pada sesi satu 18 peserta dan sesi dua 7 peserta serta tanpa keterangan pada sesi satu 170 peserta dan sesi dua 196 peserta.
"Dengan begitu, secara total, terdapat 456 peserta yang tidak hadir pada seleksi PPPK hari kedua," katanya.
Kendala lain peserta tidak hadir dalam seleksi juga diakibatkan kesalahan peserta dalam melihat jadwal seleksi pascaperubahan jadwal seleksi sesi satu di hari pertama seleksi yang semula pukul 13.00 WIB menjadi pukul 07.00 WIB yang berakibat pada bergesernya jadwal secara keseluruhan.
"Hal ini menyebabkan peserta datang terlambat dari waktu yang seharusnya. Persoalan ini akan ditangani dengan menambahkan jadwal ujian susulan pada Sabtu, 18 September 2021 nanti," tandas Dedi.
Seleksi tahap pertama sendiri sudah dilaksanakan sejak 13 September 2021 dan akan berakhir pada 16 September 2021. Adapun seleksi untuk peserta disabilitas dilaksanakan pada 17 September 2021 mendatang. Adapun formasi PPPK 2021 tingkat SMA/SMK/SLB di seluruh Jabar hanya sekitar 16.000 formasi.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar , Dedi Supandi mengakui tingginya minat masyarakat untuk menjadi calon guru dan tenaga kependidikan tingkat SMA/SMK/SLB di Jabar ini.
Bahkan, kata Dedi, terdapat kejadian luar biasa di Tempat Ujian Kompetensi (TUK) 03 SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan, dimana salah satu peserta seleksi ternyata tengah hamil besar dan akan melahirkan.
"Pada saat mengerjakan soal, peserta tersebut mengalami kontraksi dan akan melahirkan sehingga dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Peserta itu akhirnya tidak selesai mengerjakan soal dan akan diajukan untuk mengikuti susulan atau mengikuti ujian tahap dua," ungkap Dedi di Bandung, Rabu (15/9/2021).
Dedi juga mengatakan bahwa peserta yang terkendala teknis seperti mengalami kerusakan server, mati listrik, kendala jaringan lokal, hingga tidak mampu menyelesaikan soal dalam waktu yang telah ditentukan akan diajukan pula untuk mengikuti seleksi susulan yang rencananya bakal digelar Sabtu, 18 September 2021.
"Seleksi PPPK 2021 dilakukan secara semi-online dengan waktu pengerjaan 170 menit (per-orang). Adapun jumlah sekolah yang digunakan sebagai lokasi ujian sebanyak 124 sekolah," ujar Dedi seraya mengatakan jika pihaknya juga memfasilitasi peserta seleksi PPPK tingkat PAUD, SD, dan SMP yang berada di bawah kendali dinas pendidikan kabupaten/kota.
Dedi melanjutkan, pihaknya juga telah meninjau langsung seleksi PPPK di Kabupaten Pangandaran pada Senin 13 September 2021 lalu. Secara umum, kata Dedi, dalam pelaksanaan seleksi hari pertama dan kedua di 27 kabupaten/kota di Jabar, terdapat 10.735 peserta yang hadir pada sesi satu dan 10.825 peserta di sesi dua.
"Jadi untuk seleksi PPPK tahap pertama ini dilaksanakan dalam dua sesi pada setiap harinya," katanya.
Dedi juga menyebutkan bahwa di hari pertama dan kedua pelaksanaan seleksi, terdapat peserta yang tidak hadir lantaran sakit. Adapun yang sakit pada hari pertama di sesi satu sebanyak 42 peserta dan sesi dua 17 peserta.
"Sedangkan peserta yang tidak hadir karena sakit di hari kedua sebanyak 26 peserta pada sesi satu dan sesi kedua 21 peserta," sebutnya.
Dedi juga mengatakan bahwa di hari pertama dan kedua seleksi, pihaknya juga mendapati sejumlah peserta yang dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan hasil swab antigen.
"Peserta yang sakit, reaktif, dan terpapar COVID-19 tidak diperbolehkan mengikuti ujian dan dijadwalkan ulang pada ujian susulan Sabtu, 18 September 2021 atau dijadwalkan mengikuti ujian tahap dua (apabila belum bisa mengikuti susulan)," terang Dedi.
Selain itu, didapati pula 109 peserta seleksi yang terlambat di sesi satu dan 34 peserta dan sesi dua serta tanpa keterangan pada sesi satu sebanyak 202 peserta dan sesi dua 227 peserta.
"Total peserta yang tidak hadir berdasarkan keterangan sakit, reaktif, tidak bawa antigen, terlambat, dan tanpa keterangan pada hari pertama sebanyak 676 peserta," sebutnya.
Adapun di hari kedua, yang terlambat pada sesi satu 18 peserta dan sesi dua 7 peserta serta tanpa keterangan pada sesi satu 170 peserta dan sesi dua 196 peserta.
"Dengan begitu, secara total, terdapat 456 peserta yang tidak hadir pada seleksi PPPK hari kedua," katanya.
Kendala lain peserta tidak hadir dalam seleksi juga diakibatkan kesalahan peserta dalam melihat jadwal seleksi pascaperubahan jadwal seleksi sesi satu di hari pertama seleksi yang semula pukul 13.00 WIB menjadi pukul 07.00 WIB yang berakibat pada bergesernya jadwal secara keseluruhan.
"Hal ini menyebabkan peserta datang terlambat dari waktu yang seharusnya. Persoalan ini akan ditangani dengan menambahkan jadwal ujian susulan pada Sabtu, 18 September 2021 nanti," tandas Dedi.
(mpw)