Psikolog UGM Bagikan Tips Bangun Support System, Manfaatnya Banyak Banget
loading...
A
A
A
JAKARTA - Psikolog dari Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM ) Ida N. Faizah memberikan kiat-kiat bagaimana support system membantu kita beradaptasi dalam masa pandemi.
“Support system sendiri adalah hubungan timbal balik yang bersifat saling membantu, simbiosis mutualisme, dan take and give. Take and give karena kita sebagai manusia tidak hanya memberi, tapi juga butuh untuk dipahami,” katanya dilansir dari ugm.ac.id, Rabu (22/9/2021).
Ida menjelaskan, yang disebut support system adalah orang yang dapat membuat kita merasa nyaman dan aman. Orang-orang tersebut bisa teman-teman, keluarga, dan dosen kita.
Selain itu, support system juga bisa seseorang dari komunitas yang mempunyai minat yang sama, mempunyai empati kepada kita dan kita juga bisa merasakannya.
"Support system tidak hanya melulu orang yang bisa kita gapai secara fisik, tapi juga online. Salah satu contohnya adalah biro-biro konsultasi dari psikologi banyak yang menawarkan terapi kelompok. Biasanya dari terapi kelompok itu kita bisa dapat komunitas yang sesuai dengan problematika kita,” ujarnya.
Biasanya, lanjut dia, di dalam terapi tersebut kegiatannya kita saling support. Tujuan dalam kelompok tersebut adalah menumbuhkan support system, akhirnya kita tidak merasa sendirian.
Ida menyebutkan, support system mempunyai banyak manfaat. Pertama, support system dapat membuat diri lebih termotivasi. Hal tersebut membuat kita lebih tahu tujuan dan fokus yang akhirnya memacu untuk terus belajar dan berkembang.
Kedua, support system membuat kita merasa nyaman. "Kita cenderung mencari hubungan sosial yang aman dan juga nyaman, dengan support system ini kita pula, ketika mendapatkan kenyamanan kita akan mampu menghadapi situasi yang sulit."
Ketika merasa sulit, ujarnya, biasanya pikiran menjadi cemas dan banyak sekali pikiran negatif yang muncul. Bercerita kepada orang lain yang dianggap sebagai support system akan membuat kita mendapatkan wawasan.
“Support system sendiri adalah hubungan timbal balik yang bersifat saling membantu, simbiosis mutualisme, dan take and give. Take and give karena kita sebagai manusia tidak hanya memberi, tapi juga butuh untuk dipahami,” katanya dilansir dari ugm.ac.id, Rabu (22/9/2021).
Ida menjelaskan, yang disebut support system adalah orang yang dapat membuat kita merasa nyaman dan aman. Orang-orang tersebut bisa teman-teman, keluarga, dan dosen kita.
Selain itu, support system juga bisa seseorang dari komunitas yang mempunyai minat yang sama, mempunyai empati kepada kita dan kita juga bisa merasakannya.
"Support system tidak hanya melulu orang yang bisa kita gapai secara fisik, tapi juga online. Salah satu contohnya adalah biro-biro konsultasi dari psikologi banyak yang menawarkan terapi kelompok. Biasanya dari terapi kelompok itu kita bisa dapat komunitas yang sesuai dengan problematika kita,” ujarnya.
Biasanya, lanjut dia, di dalam terapi tersebut kegiatannya kita saling support. Tujuan dalam kelompok tersebut adalah menumbuhkan support system, akhirnya kita tidak merasa sendirian.
Ida menyebutkan, support system mempunyai banyak manfaat. Pertama, support system dapat membuat diri lebih termotivasi. Hal tersebut membuat kita lebih tahu tujuan dan fokus yang akhirnya memacu untuk terus belajar dan berkembang.
Kedua, support system membuat kita merasa nyaman. "Kita cenderung mencari hubungan sosial yang aman dan juga nyaman, dengan support system ini kita pula, ketika mendapatkan kenyamanan kita akan mampu menghadapi situasi yang sulit."
Ketika merasa sulit, ujarnya, biasanya pikiran menjadi cemas dan banyak sekali pikiran negatif yang muncul. Bercerita kepada orang lain yang dianggap sebagai support system akan membuat kita mendapatkan wawasan.