Kunci Belajar Bahasa Inggris Harus Pede dan Konsisten
loading...
TBI-SINDOnews kolaborasi mengadakan webinar gratis bertemakan Improving Your English Quality for Young Professional,Jumat (1/10). Foto/SINDOnews/Neneng Zubaidah
A
A
A
JAKARTA - Academic Team Leader The British Institute (TBI) Intan Hartianti menjawab mengenai masalah krusial apa yang biasa dihadapi siswa dalam belajar bahasa Inggris. Yakni sikap tidak percaya diri dan tidak konsisten.
Intan menuturkan, dalam pengalamannya berkecimpung di dunia pendidikan Bahasa Inggris selama lebih dari 20 tahun, permasalahan para siswa dalam belajar bahasa Inggris itu ada dua. Yakni tidak percaya diri atau dan kedua adalah tidak konsisten.
Jadi ada kalanya siswa itu rajin dan termotivasi sekali belajar bahasa Inggris. Namun, terang wanita berkacamata ini, pada masa berikutnya semangat itu hilang dan tidak kembali belajar dalam waktu yang lama.
"Sehingga yang sudah sempat dipelajari itu perlahan-perlahan tidak sebaik dulu," katanya pada webinar 'Improving Your English Quality for Young Professional' yang diselenggarakan TBI berkolaborasi dengan SINDOnews ,Jumat (1/10/2021).
Intan menuturkan, bisa berbahasa Inggris itu adalah skill atau keterampilan yang harus terus menerus diasah. Sehingga, tegas dia, jika sebelumnya sudah belajar maka jangan ada rasa sudah merasa mampu dan tidak konsisten lagi belajar. Sebab jika tidak terus berlatih maka skill itu semakin lama akan semakin memudar.
Intan juga mendorong agar harus terus menerus percaya diri untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Jangan takut salah, tekan Intan, sebab karena dari kesalahan itu akan menjadi cambuk untuk terus belajar dan berlatih untuk meningkatkan kualitas berbahasa Inggris.
Intan menuturkan, ketika ingin berbicara bahasa Inggris di depan umum untuk pertama kalinya mungkin juga akan timbul rasa grogi. Namun dia meyakini, jika sebelumnya sudah ada proses berlatih yang konsisten maka rasa grogi itu akan hilang dan komunikasi akan semakin lancar.
"Jadi walau grogi tapi karena sudah banyak berlatih maka grogi akan hilang," jelasnya.
Intan menuturkan, dalam pengalamannya berkecimpung di dunia pendidikan Bahasa Inggris selama lebih dari 20 tahun, permasalahan para siswa dalam belajar bahasa Inggris itu ada dua. Yakni tidak percaya diri atau dan kedua adalah tidak konsisten.
Jadi ada kalanya siswa itu rajin dan termotivasi sekali belajar bahasa Inggris. Namun, terang wanita berkacamata ini, pada masa berikutnya semangat itu hilang dan tidak kembali belajar dalam waktu yang lama.
"Sehingga yang sudah sempat dipelajari itu perlahan-perlahan tidak sebaik dulu," katanya pada webinar 'Improving Your English Quality for Young Professional' yang diselenggarakan TBI berkolaborasi dengan SINDOnews ,Jumat (1/10/2021).
Intan menuturkan, bisa berbahasa Inggris itu adalah skill atau keterampilan yang harus terus menerus diasah. Sehingga, tegas dia, jika sebelumnya sudah belajar maka jangan ada rasa sudah merasa mampu dan tidak konsisten lagi belajar. Sebab jika tidak terus berlatih maka skill itu semakin lama akan semakin memudar.
Intan juga mendorong agar harus terus menerus percaya diri untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Jangan takut salah, tekan Intan, sebab karena dari kesalahan itu akan menjadi cambuk untuk terus belajar dan berlatih untuk meningkatkan kualitas berbahasa Inggris.
Intan menuturkan, ketika ingin berbicara bahasa Inggris di depan umum untuk pertama kalinya mungkin juga akan timbul rasa grogi. Namun dia meyakini, jika sebelumnya sudah ada proses berlatih yang konsisten maka rasa grogi itu akan hilang dan komunikasi akan semakin lancar.
"Jadi walau grogi tapi karena sudah banyak berlatih maka grogi akan hilang," jelasnya.
(mpw)
Lihat Juga :
