Universitas Pancasila akan Jadi Entrepreneur University pada 2034
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Pancasila (UP) menargetkan di tahun 2034 menjadi entrepreneur university. Oleh karena itu saat ini kampus sudah mulai melakukan akselerasi dengan menciptakan entrepreneur muda di kampus.
“UP di tahun 2034 itu salah satu outputnya adalah kita menjadi entrepreneur university ,” kata Wakil Rektor 2 UP, Novi Yantih usai acara pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Selasa (5/10/2021).
Upaya akselerasi yang dilakukan adalah dengan mengikuti penyuluhan sertifikasi yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Dengan harapan mahasiswa dapat terpacu menghasilkan produk dan bisa terdaftar agar wilayah peredarannya bisa lebih luas.
“Dari sekarang kami melakukan akselerasi menciptakan agent of change untuk entrepreneur muda. Salah satunya ikut sertifikasi ini agar mendorong mahasiswa untuk ciptakan produk dan teregister masuk PIRT sehingga pemasaran lebih luas. Menciptakan lapangan kerja baru meningkatkan nilai ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Dekan Farmasi UP, Shirly Kumala menuturkan kampus sangat mendukung mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. Sejak di kampus, mahasiswa diberikan mata kuliah tentang entrepreneur sehingga nantinya mereka dapat menciptakan lapangan kerja.
“Kami punya program D3, disitulah mulai dikembangkan di fakultas kemudian didukung oleh universitas jadi menciptakan lapangan kerja. Kita ada mata kuliahnya dan mahasiswa dibimbing oleh dosen untuk memberikan apa yang idenya ditekankan,” katanya.
Kepala program studi S1 UP, Esti Mumpuni menambahkan, untuk mencapai tujuan sebagai entrepreneur university, pihak kampus memberikan fasilitas pada mahasiswa dalam satu wadah bernama Career Entrepreneurship & Development Center (CEDC) UP. Salah satu program dari CEDC adalah menghasilkan 100 entrepreneur baru.
“Universitas memfasilitasi mahasiswa dengan adanya CEDC di mana ada progam 100 entrepreneur baru. Dengan adanya program mathing fund dari Dikti dan dunia usaha industri (dudi) diharapkan mahasiswa yang ikut mathing fund ini mampu menjadi entrepreneur,” katanya.
Dengan menjadi entrepreneur nantinya mahasiswa tidak lagi mencari pekerjaan tetapi justru menciptakan lapangan kerja dengan ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu sejak dunia belajar dikenalkan dengan kewirausahaan. Menjadikan mahasiswa sebagai entrepreneur muda adalah bagian dari implementasi merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).
Sehingga mahasiswa tidak hanya berkutik dengan keilmuan saja tetapi juga bisa sambil menyelami dunia usaha dan industri. “Ini bagian dari merdeka belajar kampus merdeka. Jadi mereka tidak hanya dengan ilmu tapi juga dikenalkan pada dunia kerja, sekarang dari masuk sudah dikenalkan,” tutupnya.
“UP di tahun 2034 itu salah satu outputnya adalah kita menjadi entrepreneur university ,” kata Wakil Rektor 2 UP, Novi Yantih usai acara pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Selasa (5/10/2021).
Upaya akselerasi yang dilakukan adalah dengan mengikuti penyuluhan sertifikasi yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Dengan harapan mahasiswa dapat terpacu menghasilkan produk dan bisa terdaftar agar wilayah peredarannya bisa lebih luas.
“Dari sekarang kami melakukan akselerasi menciptakan agent of change untuk entrepreneur muda. Salah satunya ikut sertifikasi ini agar mendorong mahasiswa untuk ciptakan produk dan teregister masuk PIRT sehingga pemasaran lebih luas. Menciptakan lapangan kerja baru meningkatkan nilai ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Dekan Farmasi UP, Shirly Kumala menuturkan kampus sangat mendukung mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. Sejak di kampus, mahasiswa diberikan mata kuliah tentang entrepreneur sehingga nantinya mereka dapat menciptakan lapangan kerja.
“Kami punya program D3, disitulah mulai dikembangkan di fakultas kemudian didukung oleh universitas jadi menciptakan lapangan kerja. Kita ada mata kuliahnya dan mahasiswa dibimbing oleh dosen untuk memberikan apa yang idenya ditekankan,” katanya.
Kepala program studi S1 UP, Esti Mumpuni menambahkan, untuk mencapai tujuan sebagai entrepreneur university, pihak kampus memberikan fasilitas pada mahasiswa dalam satu wadah bernama Career Entrepreneurship & Development Center (CEDC) UP. Salah satu program dari CEDC adalah menghasilkan 100 entrepreneur baru.
“Universitas memfasilitasi mahasiswa dengan adanya CEDC di mana ada progam 100 entrepreneur baru. Dengan adanya program mathing fund dari Dikti dan dunia usaha industri (dudi) diharapkan mahasiswa yang ikut mathing fund ini mampu menjadi entrepreneur,” katanya.
Dengan menjadi entrepreneur nantinya mahasiswa tidak lagi mencari pekerjaan tetapi justru menciptakan lapangan kerja dengan ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu sejak dunia belajar dikenalkan dengan kewirausahaan. Menjadikan mahasiswa sebagai entrepreneur muda adalah bagian dari implementasi merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).
Sehingga mahasiswa tidak hanya berkutik dengan keilmuan saja tetapi juga bisa sambil menyelami dunia usaha dan industri. “Ini bagian dari merdeka belajar kampus merdeka. Jadi mereka tidak hanya dengan ilmu tapi juga dikenalkan pada dunia kerja, sekarang dari masuk sudah dikenalkan,” tutupnya.
(mpw)