Pendidikan Unggul Menjadi Kunci Ketahanan dan Kekuatan Bangsa di Kancah Global

Senin, 18 Oktober 2021 - 16:10 WIB
loading...
Pendidikan Unggul Menjadi...
Akademisi dan Pengamat Komunikasi dari Universitas Pelita Harapan Dr Emrus Sihombing. Foto/Dok/UPH
A A A
JAKARTA - Salah satu kunci kemajuan bangsa Indonesia adalah mutu pendidikan yang merata di seluruh Tanah Air. Tanpa pendidikan yang merata dan bermutu tinggi, Indonesia tidak akan memiliki sumber daya manusia unggul yang selanjutnya menjadi lokomotif yang kompetitif di tengah persaingan dunia internasional.

Hal ini ditegaskan Akademisi sekaligus Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Dr Emrus Sihombing menanggapi langkah Ketua DPR Puan Maharani yang menekankan pentingnya dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dengan perkembangan teknologi.

Baca juga: 10 Universitas Terbaik Dunia bidang Bisnis dan Ekonomi versi THE WUR 2022

Menurutnya, ketahanan dan kekuatan suatu bangsa terletak pada bidang pendidikan yang unggul. Pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa, sebab tidak ada bangsa yang maju yang tidak didukung pendidikan yang kuat. Jika ingin menjadi negara yang kuat, maju dan disegani dunia internasional, maka Indonesia harus menjadikan pendidikan sebagai bidang unggulan.

"Saya meyakini sepenuhnya bahwa hanya dengan pendidikan nasional yang bermutu atau berkualitas tinggi dan merata secara nasional, negara kita Indonesia dapat mencapai kemajuan. Termasuk peningkatan SDM yang mampu mengikuti perkembangan teknologi untuk menghadapi tantangan global,” kata Emrus di Jakarta, Senin (18/10/2021).

Emrus mengungkapkan, Indonesia perlu mencontoh dari kesadaran bangsa Jepang terhadap pentingnya pendidikan bagi rakyatnya. Baik pimpinan maupun rakyat Jepang, memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya pendidikan untuk membangun bangsa dan negaranya. Pendidikan menjadi prioritas dan bidang unggulan.

Baca juga: Mau Kuliah di Universitas Top Dunia di Inggris? Daftar Beasiswa Ini

"Ini ada kisah menarik dari Jepang. Saat Hirosima dan Nagasaki dibumihanguskan oleh sekutu, yang pertama ditanya oleh Kaisar Jepang bukan berapa jumlah tentara atau jenderal yang tewas, tapi berapa jumlah guru yang tewas dan masih selamat. Ini menunjukkan betapa tingginya kesadaran bangsa Jepang terhadap pendidikan," terangnya.

Dia sangat berharap Indonesia bisa memperkuat kesadaran akan pendidikan. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan Kemendikbudristek, diarahkan untuk menjawab tantangan-tantangan dan kebutuhan masa depan. "Paradigma pendidikan harus dibangun jauh ke depan, harus mampu mengamati dan memecahkan persoalan dan tantangan yang akan dihadapi ke depan," katanya.

Berbasis itulah, langkah Ketua DPR Puan Maharani yang selalu menekankan pentingnya memperbaiki mutu pendidikan Indonesia untuk menghadapi tantangan global. Termasuk pemerataan kualitas SDM antarwilayah di Indonesia, antara wilayah timur dan barat, harus menjadi perhatian guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. "Langkah nyata itulah yang saya saluti dari Puan," terangnya.

Sebelumnya Puan Maharani menekankan pentingnya dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi dalam membangun sumber daya manusia yang adaptif dengan perkembangan teknologi. SDM yang mampu mengikuti perkembangan teknologi dibutuhkan Indonesia untuk menghadapi tantangan global. Pemerataan kualitas SDM antarwilayah di Indonesia, antara wilayah timur dan barat, harus menjadi perhatian guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menurutnya, hal-hal tersebut masih menjadi PR Indonesia yang tidak mudah dan ringan, apalagi berbagai tantangan dan hambatan dari eksternal dan internal yang muncul silih berganti, termasuk adanya pandemi Covid-19. Mantan Menko PMK ini pun merinci beberapa fondasi fundamental yang harus diakselerasi dan persiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan pembangunan tersebut.

Pertama, kata Puan, adalah modal pembanguman SDM agar Indonesia bisa mewujudkan visi Indonesia emas di 2045. “Pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan menjadi salah satu kunci utama yang harus terus dilakukan. Reformasi pendidikan dan reformasi layanan kesehatan yang sedang dilakukan oleh pemerintah harus terus dijalankan, diawasi, dievaluasi dan diperbaiki. Harus terus bersinambungan, tidak boleh terputus,” jelasnya.

Puan meminta pemerintah memastikan perencanaan pembangunan yang implementasinya terus diarahkan untuk menciptakan fondasi yang kuat menuju Indonesia Maju 2045. Menurut Puan, DPR RI akan terus memastikan dan mengawasi setiap langkah yang ditempuh sudah on the track dan sejalan dengan amanah konstitusi.

“Dunia pendidikan, perguruan tinggi terus bekerja keras menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi guna menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan adaptif dengan perkembangan teknologi, serta menciptakan teknologi yang bernilai guna tinggi bagi kemajuan bangsa dan negara,” katanya.

Puan juga berpesan kepada para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa agar terus bekerja keras mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Menurutnya, semua elemen bangsa harus bersama-sama berikhtiar dan bekerja untuk kemajuan bangsa, sesuai dengan perannya masing-masing. "Kalian harus ingat bahwa tongkat estafet perjalanan bangsa dan negara ke depan berada di tangan kalian," pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Darunnajah Hadirkan...
Darunnajah Hadirkan Akademisi Dunia dalam ICOP 2025
Kemendiktisaintek Luncurkan...
Kemendiktisaintek Luncurkan Kampus Berdampak: Dorong Perguruan Tinggi Jadi Motor Perubahan Sosial
BINUS University Bangun...
BINUS University Bangun Ekosistem AI untuk Pendidikan Berkualitas dan Adaptif
Rektor UNJ: Diktisaintek...
Rektor UNJ: Diktisaintek Berdampak Jawab Tantangan Masa Depan Pendidikan Tinggi
Peringatan Hardiknas...
Peringatan Hardiknas 2025, Menteri Brian Yuliarto Luncurkan Diktisaintek Berdampak
Mendikti Saintek Brian...
Mendikti Saintek Brian Yuliarto: Kampus Harus Berdampak Nyata bagi Daerah Sekitar
Darurat PHK, Puan Maharani:...
Darurat PHK, Puan Maharani: Harus Ada Program Padat Karya Digelorakan!
Bank Jatim Teken MoU...
Bank Jatim Teken MoU dengan UT Surabaya, Dukung Kemajuan Dunia Pendidikan
Respons Agresivitas...
Respons Agresivitas China, Akademisi Imbau ASEAN Tingkatkan Persatuan
Rekomendasi
Kadin: Perlu Keberpihakan...
Kadin: Perlu Keberpihakan Pemerintah Agar Industri Baja Tak Mati Digerus Produk Impor
Cara Mencuci Motor Listrik...
Cara Mencuci Motor Listrik Berbasis Baterai Lithium Ion
Penembakan 3 Polisi...
Penembakan 3 Polisi hingga Tewas oleh TNI di Way Kanan Dinilai Pelanggaran HAM: Negara Wajib Usut Tuntas
Kemarau Basah Melanda...
Kemarau Basah Melanda Indonesia, Musim Kemarau Tetapi Hujan Deras
Temuan Komnas HAM: Terjadi...
Temuan Komnas HAM: Terjadi Perdebatan sebelum Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut
Polisi Tangkap Admin...
Polisi Tangkap Admin Grup Facebook Cinta Sedarah di Bali
Berita Terkini
Pengajuan SDUWHV Australia...
Pengajuan SDUWHV Australia 2025 Sudah Dibuka, Ini Panduan Lengkapnya
Wamen PPPA Veronica...
Wamen PPPA Veronica Tan Dorong Pelatihan Difabel yang Sesuai Kebutuhan Dunia Kerja
Ingin Daftar Sekolah...
Ingin Daftar Sekolah Kedinasan Tapi Buta Warna? Ini Informasi yang Perlu Kamu Tahu
Telkomsel Buka Kompetisi...
Telkomsel Buka Kompetisi Riset Nasional 2025 bagi Mahasiswa S1, Perkuat Ekosistem Riset Data-Driven di Indonesia
Riwayat Pendidikan Anak...
Riwayat Pendidikan Anak Najwa Shihab, Izzat Ibrahim Assegaf
Jejak Pendidikan Agus...
Jejak Pendidikan Agus Harimurti Yudhoyono, Lulusan Terbaik Taruna Nusantara dan Akmil
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved