Susun Roadmap Pendidikan 2020-2035, Ini Empat Arahan Presiden Jokowi

Kamis, 04 Juni 2020 - 14:38 WIB
loading...
Susun Roadmap Pendidikan...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar roadmap pendidikan 2020-2035 mengantispasi perubahan-perubahan yang terjadi di dunia saat ini.Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah menyusun peta jalan atau roadmap pendidikan 2020-2035. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar roadmap tersebut mengantispasi perubahan-perubahan yang terjadi di dunia saat ini.

Mulai dari disrupsi teknologi, otomatisasi, artificial intelligence, big data, internet of things dan lain-lain. “Kta juga harus antisipasi perubahan demografi, profil sosio-ekonomi dari populasi,” katanya saat membuka rapat terbatas, Kamis (4/6/2020). (Baca juga: Pemerintah Diminta Kaji Matang Rencana Pembukaan Sekolah)

Tidak hanya itu Jokowi juga meminta agar ada upaya mengantipasi perubahan dalam pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel. Termasuk perubahan lingkungan hingga perubahan struktural yang sangat cepat akibat pandemi Covid-19 yang kita alami sekarang ini. “Misalnya pembelajaran jarak jauh, percepatan digitalisasi, maupun less contact economy,” tuturnya.

Jokowi menyebut banyak negara di dunia sudah mulai mengadaptasi sistem pendidikannya. Baik itu pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, menengah, vokasi dan perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan perubahan besar yang ada. (Baca juga: PSBB Diperpanjang, Kegiatan Belajar di Sekolah Tunggu Jakarta Aman)

Dia pun memberikan empat arahan terkait hal ini. Pertama, pembentukan SDM unggul tidak bisa berdasarkan perkembangan ilmu yang dibentuk berdasarkan tren masa lalu. “Tetapi tren masa depan. Untuk itu saya minta dilakukan benchmarking pada negara-negara yang telah berhasil mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan. Seperti Australia untuk pendidikan anak usia dini. Finlandia untuk pendidikan dasar dan menengah. Di Jerman untuk pendidikan vokasi. Di Korea untuk perguruan tinggi,” paparnya.

Kedua, Jokowi meminta agar SDM Indonesia dibangun menjadi SDM yang berkarakter dan berakhlak mulia. Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila. “Pendidikan karakter tidak boleh dilupakan karena ini merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa,” ungkapnya.

Ketiga, Jokowi menekankan adanya target-target yang terukur pada pendidikan Indonesia. Mulai dari target angka partisipasi untuk pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Dia meminta agar target dibuat tinggi. “Saya kira ini kita buat targetnya yang tinggi saja. Biar kita optimistis, biar kita semangat. Kemudian seperti apa target untuk hasil belajar berkualitas baik untuk perbaikan kualitas guru, perbaikan kurikulum, maupun infrastruktur sekolah. Dan bagaimana mewujudkan distribusi pendidikan yang inklusif dan juga merata,” katanya.

Keempat, Jokowi mengingatkan reformasi di sektor pendidikan tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurutnya hal ini membutuhkan dukungan komunitas pendidikan, kementerian/lembaga, masyarakat, pemerintah daerah dan juga kemitraan dengan swasta. “Karena reformasi pendidikan bukan hanya mencakup penyesuaian kurikulum, pedagogi, dan metode penilaian, tapi juga menyangkut perbaikan infrastruktur, penyediaan akses teknologi dan juga yang berkaitan dengan dukungan pendanaan,” ujarnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
MNC University Jajaki...
MNC University Jajaki Peluang Kerja Sama dengan LP3I
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
MNC University-MarkPlus...
MNC University-MarkPlus Institute Perkuat Sinergi Akademik dan Industri
Siapa Calon Guru di...
Siapa Calon Guru di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Beri Bocoran Ini
Forum Alumni Telkom...
Forum Alumni Telkom University Dukung Asta Cita Pendidikan Tinggi
BWI Dukung Wakaf Perguruan...
BWI Dukung Wakaf Perguruan Tinggi untuk Pembiayaan Tridharma Pendidikan
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat...
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat AI dalam Pembelajaran Bagi Insan Pendidikan
MNC University dan Poltek...
MNC University dan Poltek Harber Jalin Kerja Sama Strategis
MNC University dan Politeknik...
MNC University dan Politeknik Tempo Jalin Kerja Sama dalam Tridharma Perguruan Tinggi
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron ‘Terbelenggu...
Sinopsis Sinetron ‘Terbelenggu Rindu’ Eps 203. Sabtu, 12 April 2025: Ancaman Bagi Noah
Bundling iPhone 16 Telkomsel:...
Bundling iPhone 16 Telkomsel: Kuota Jumbo dan eSIM, Cicilan hingga 24 Bulan
16 Remaja Terseret Ombak...
16 Remaja Terseret Ombak Perairan Pantai Tiku Agam, 1 Tewas dan 2 Hilang
Group 2 Kopassus Gelar...
Group 2 Kopassus Gelar Sertijab Komandan Batalyon 22 dan 23, Ini Sosoknya
Hasil Kualifikasi MotoGP...
Hasil Kualifikasi MotoGP Qatar 2025: Marc Marquez Pole Position!
Mudik Lebaran dengan...
Mudik Lebaran dengan Kendaraan Listrik Melonjak 460%, Masyarakat Tak Gentar Jarak Jauh!
Berita Terkini
Cara Legalisir Ijazah...
Cara Legalisir Ijazah untuk Kuliah atau Bekerja ke Luar Negeri di Kemendikti Saintek
4 jam yang lalu
Kerjasama atau Kerja...
Kerjasama atau Kerja Sama, Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI?
6 jam yang lalu
Profil Edy Meiyanto,...
Profil Edy Meiyanto, Guru Besar Farmasi UGM yang Dipecat karena Kasus Asusila
7 jam yang lalu
Profil SMAN 1 Tumpang...
Profil SMAN 1 Tumpang Malang, Sekolah Evandra Florasta Top Skor Timnas U-17 yang Curi Perhatian
8 jam yang lalu
Profil Pendidikan Sutradara...
Profil Pendidikan Sutradara Film Jumbo Ryan Andriandhy, Lulusan Kampus Elite Dunia
9 jam yang lalu
11 Universitas Terbaik...
11 Universitas Terbaik Jurusan Bisnis dan Manajemen di Indonesia 2025
14 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Mengapa Tanaman...
Ini Alasan Mengapa Tanaman Ganja Harus Ditanam di Ketinggian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved